Nuansa Megamendung Di Bumi Planning
Bukan ihwal
wajib berseragam, ini dilakukan atas dasar suka rela. Begitu gambaran sederhana
di bumi Planning meskipun berbeda tetap saja saling menghargai. Awalnya
selembar batik bermotif megamendung buah tangan dari Cirebon titipan segelintir
orang. Namun melihat coraknya yang menarik membuat teman Planning yang lain
ikut. Sengaja kami jahit sendiri dengan model sesuai keinginan, baik kemeja,
blazer ataupun dress. Mereka berburu model diinternet sesuai passion mereka.
Warna pink pilihan tepat buat kaum wanita Planning yang energik, ramah dan
bersemangat.
Batik corak megamendung yang
menampakan citra awan dilangit memang menawan dikenakan oleh siapapun. Corak
ini saudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia pecinta batik, begitu pula bagi masyarakat pecinta batik
di luar negeri. Bukti ketenaran motif megamendung berasal dari kota Cirebon
pernah dijadikan sebagai cover sebuah buku terbitan luar negeri yang berjudul
Batik Design karya Pepin Van Roojen bangsa Belanda
Sedikit mengulas tentang
filosofi corak megamendung. Pada bentuk megamendung, bisa kita lihat garis
lengkung dari bentuk garis lengkung yang paing dalam (mengecil) kemudian
melebar keluar (membesar) yang menunjukan garis teratur dan harmonis. Bisa dikatakan
bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan
manusia yang selalu berubah (naik dan turun). Hal itu kemudian berkembang
keluar untuk mencari jati diri (belajar atau menjalani kehidupan sosial agama).
Pada akhirnya membawa dirinya memasuki dunia baru menuju penyatuan diri setelah
melalui pasang surut dan pada akhirnya kembali ke asalnya (sunatullah).
Motif megamendung bisa juga
melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan
pemberi kehidupan. Motif ini mengandung sejarah yang berkaitan erat dengan
kedatangan bangsa Cina di Cirebon. Dalam catatan sejarah itu pula diceritakan bahwa sunan Gunungjati
menikahi seorang ratu asal negeri Cina yang bernama Ong Tien. Bentuk awan ini
kemudian dihubungkan dengan keberadaan faham Taoisme yang memiliki makna
ketuhanan atau trasnsidental.
Terlepas dari makna filosofis
bahwa megamendung melambangkan kehidupan manusia secara utuh sehingga bentuknya
harus menyatu, ditinjau dari sefi produksi memang mengharuskan bentuk garis
lengkung megamendung bertemu pada satu titik lengkung berikutnya agar pewarnaan
lebih mudah.
Batik tidak melulu identik dengan daster emak-emak untuk tidur. Kini, dengan jahitan yang lebih modis batik mampu menembus disegala kegiatan dan tetap fashionable. Bukan hanya itu, dengan berbatik berarti bangga akan budaya Indonesia dan melestarikan warisan nenek moyang yang sudah diakui UNESCO. Lihat, kami terlihat cantik dan elegan bukan? Nuansa megamendung di bumi Planning Nike PT. Nikomas Gemilang
No comments:
Post a Comment