Saturday 28 February 2015

Berbagi kisah seputar pekerjaanku


                                                Tuntutan Kebijakan Perusahaan

            Mulai pertengahan 2010 penataan manajemen banyak yang dibenahi. Bercermin dari cabang pabrik Nike yang berada di negara lain seperti Pilipina, Vietnam, China dan Indonesia wabilkhusus PT Nikomas Gemilang dan lain-lain. Seperti pengembalian uang molor karyawan, baik yang masih bekerja ataupun yang sudah resign. Program tersebut seakan menghapus kesalahan yang dilakukan managemen mengingat keuntungan yang dihasilkan oleh Nike mencapai triliunan dolar (seperti yang dikutip dari Jeam Keady aktifis pembela buruh Nike saat pertemuan di auditorium Surosoan rumah Dunia) 27/04 tahun lalu. Nike berharap kepercayaan konsumen kembali, setelah mengembalikan uang molor tersebut. Tentunya sesuai update kebijakan perusahaan yang diintegrasikan dengan kebijakan mutu yaitu "mutu produk, keselamatan, kesehatan, kerja & lingkungan serta jadwal eksport yang memuaskan konsumen”.


EMC Team 2008



Marketing Team 2008
          
 Molor yang dimaksud disini yaitu jam kerja yang melebihi batas kerja, sedangkan cekrol (istilah lain absen) lembur hanya 1-3 jam tiap jam. Sedangkan pada kenyataannya terkadang melebihi jam, biasanya karyawan kembali bekerja setelah cekrol pulang. Nah, kembalinya bekerja setelah cekrol itu yang disebut molor karena tidak termasuk jam lembur yang tidak digaji. Untuk karyawan yang sudah keluar, kebijakan perusahaan mengirimi uang senilai 500 ribu rupiah melalui kantor pos berdasarkan alamat sesuai waktu mengajukan lamaran kerja. Tetapi bagi yang mereka yang masih bekerja ada yang mendapat 20 juta keatas, tergantung jumlah jam molor yang sudah diisi sesuai formulir yang disebar. Sayangnya, waktu itu banyak operator yang ketakutan saat mengisi formulir jam molor kerja. Mereka khawatir jika menulis sesuai dengan kenyataan yang tak terhitung jumlah molornya akan ada intimidasi dari pengawas atau pimpinan. Sehingga mereka menyederhanakan jumlah molor dan menyamakan dengan teman yang lain.

            Aku hanya bisa mendengar dan menyimak dari percakapan teman yang lebih senior bekerja, termasuk teman sekamar mess. 6 bulan aku bertahan di ruang produksi, kemudian mutasi ke Planning hingga saat ini. Aku masih duduk manis dilayar komputer memainkan open office dan transfer file ke Taiwan. Untungnya 6 bulan selama di produksi waktu hanya sekali dan hanya satu jam molor,  itupun karena diminta membantu line (satu kelompok garis perakitan sepatu yang membuat satu jenis sepatu yang terdiri dari lasting, Chementing, finishing ) sebelah yang keteteran. Sebab line assembling baru jadi belum ada kepercayaan dari perusahaan untuk menggenjot target yang sesuai. Wajar, jika line banyak masalah, banyak karyawan yang baru training bekerja, kualitas yang jelek, target yang tak terlampaui. Ihwal itu yang menyebabkan tidak diizinkan lembur apalagi molor kerja. Bukan tidak mengalami masalah bully saat itu, bahkan aku bisa dikatakan kenyang.

            Tapi ya sudahlah itu hanya sebagian masa lalu sebelum 2010. Sedang 2011-2012 masa peralihan itu yang sering bergejolak yang masa penyesuaian dengan aturan baru. Sekarang dengan dibentuknya tim SD  (Sustainable Development) penjagaan K3L (Kesehatan keselamatan Kerja dan Lingkungan) dan kepedulian sangat diperhatikan, Dibentuknya tim khusus yang menangani kasus kekerasan, baik secara fisik maupun non fisik dengan sanksi yang tegas. Jujur, aku memaafkan pengawas yang sudah membullyku, tetapi wajah ekspresi marah dan adegan memukul tanganku dengan telapak sepatu susah terhapus dimemori otakku. Begitu pula kata-kata kotor yang sempat berkali-kali  terucap ketika aliran sepatu diatas konveyor berhenti. 
 EMC TEAM 2011


            Ya, aku bisa dikatakan staff. Tiap hari menghadapi PC dengan windos XP tanpa microsoft. Ini berlaku setelah pengumuman audit software dari pemerintah setempat mengenai program yang ada di komputer yang tidak mempunyai lisensi. Hampir-hampir kami dibuat cemas dengan kedatangan auditor itu. Program microsof hanya dimiliki para bos tertentu saja. Semua PC diaudit dan di uninstal program-program yang tidak berlisensi. Kalau dihitung bayaran untuk lisensi microsoft pasti membuat Bill Gate makin kaya raya. Serempak microsof office diganti menjadi open office, sedang program email sudah berganti berkali-kali dari microsof outlook, kemudian outlook express dan sekarang livemail tujuannya tak lebih yaitu program gratisan, tanpa lisensi. Sepertinya belum puas dengan itu, semua komputer di seting dengan proteksi yang kuat oleh tim IT (Informatika Tekhnologi). Sehingga para pengguna komputer tidak sembarangan menginstal program dengan sesuka hati.Ada lagi, untuk bisa membuka flashdisk dikomputer juga dibatasi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Ketakutan perusaan tercuri data-data dan menyebarkan rahasia perusahaan itulah salah satu tujuannya. Ini juga masuk dalam pemberitahuan sosialisasi keamanan produk seperti dilarang mencopy data perusahaan menggunakan FD, CD, DVD atau disket, mengambil data perusahaan, menggunakan hp untuk memotret dan merekam.

            Eits, masih ingat program go green yang digadang-gadang oleh sejumlah aktifis pecinta lingkungan dunia. Begitu juga yang terjadi di Nikomas, terlebih managerku menjadi ketua komisaris efisiensi se_Nike. Bayangkan saja dulu 10 dus tiap bulan hanya untuk tim EMC (Estimate Material Comsumtion) sekarang 2 dus untuk satu bulan, sisanya aku mengais file-file yang ada digudang yang masa retensinya telah habis. Kertas yang masih kosong disebaliknya digunakan kembali buat print dokumen. Pulpen, pensil, lem, tipe x, buku, marker bisa ditukar dengan yang baru jika barang-barang tersebut habis dan membawa bangkainya. 

            Pernah suatu ketika aku kena komplain karena setiap kali bon kertas dianggap terlalu banyak. Kemudian aku diminta membuat rincian pemakaian kertas tiap bulan dalam hitungan perlembar. Bos mata sipit bahkan meminta rincian selama 3 bulan kemudian dirata-rata pengeluarannya. Meski dirata-rata hasilnya membutuhkan 5 dus untuk satu bulan, bos tetap menandatangani bon 2 dus untuk satu bulan. Untuk mengakalinya tak semua dokumen di print out, tetapi cukup disimpan dalam komputer.
           
            Kalau dikira dengan komputer aku bebas bermain game, tentu salah besar. Menjelang istirahat komputer dimatikan kemudian dinyalakan kembali setelah jam kerja mulai. Apilikasi game tidak bisa diinstal dengan mudah, kalaupun yang dulu sudah pernah ada sudah diuninstal. Jadi istirahat adalah waktu yang tepat buat bobo cantik. Kutarik kursi kemudian dijejerkan untuk sekedar merebahkan tubuh. Soal makan siang kantin sudah siap saji, tinggal mengantri panjang di jalur yang sudah disediakan. Masalah rasa, cukup dinikmati dan banyak bersyukur agar bisa makan secukupnya. Lagi pula sudah ada ahli gizi yang ditunjuk mengecek nutrisi asupan makanan. Lantas tetiba didalam baki makanan ada sayur berulat itu bagian dari bonus. Kembali berpositif thingking, ulat  memakan karena tanpa pestisida. lalu mengolah makanan untuk kapasitas ribuan tiap hari tentu tidak mudah, tidak selalu dicek helai perhelai batang atau daun sayuran.
EMC team 2013


            Efisiensi yang demikian memang tidak lain untuk menyadarkan kita untuk menjaga dan melestarikan alam ini. Mengurangi dampak global warming, seperti aturan menyalakan pendingin ruangan setelah jam 09.00 pagi, memanfaatkan limbah kertas dan mengurangi penggunaaan listrik. Tetapi yang membuat sulit ketika kebutuhan yang menunjang pekerjaan harus dibatasi. Tidak sedikit orang produksi yang mengcopy data diluar karena tidak ada kertas, membeli peralatan kantor sendiri karena bon berlaku sebulan sekali. Itupun kalau ada, mengingat hampir semua barang pembelian di luar negeri perlu proses yang panjang.

            Bagian kecil hambatan itu tidak mengurangi semangat untuk terus produktif bekerja. Kebersamaan bersama teman-teman yang sederhana dan ramah membuat betah. Kalau ditanya sudah berapa lama dan sudah mendapatkan apa saja selama bekerja di Nikomas? Aku kembali kepada niat awal yaitu kebutuhan. Betah dan butuh bersahabat erat dan kerap mengingatkanku saat letih. Terus pikiran ini melayang pada sosok kulit yang sudah berkeriput di tanah kelahiran. Sebab salah satu jalan mencintai beliau itu dengan cara mandiri yang tegar menghadapi cobaan hidup.            

            Dengan secuil berbagi setidaknya membalas kebahagiaan yang tak pernah terbalas penuh hingga ajal menjemput. Bagiku yang masih sendiri bekerja adalah harga diri, Aku akan sangat malu jika menjadi beban seseorang. Tapi aku akan menjadi sangat bahagia jika bisa berbagi walaupun sedikit dengan hasil keringatku sendiri.

 
bersama Planning team sebelum libur panjang lebaran

Penulis Af'idatun Nasihah

No comments: