Tuntutan Kebijakan
Perusahaan
Mulai pertengahan
2010 penataan manajemen banyak yang dibenahi. Bercermin dari cabang pabrik Nike
yang berada di negara lain seperti Pilipina, Vietnam, China dan Indonesia
wabilkhusus PT Nikomas Gemilang dan lain-lain. Seperti pengembalian uang molor
karyawan, baik yang masih bekerja ataupun yang sudah resign. Program tersebut seakan
menghapus kesalahan yang dilakukan managemen mengingat keuntungan yang
dihasilkan oleh Nike mencapai triliunan dolar (seperti yang dikutip dari Jeam
Keady aktifis pembela buruh Nike saat pertemuan di auditorium Surosoan rumah
Dunia) 27/04 tahun lalu. Nike berharap kepercayaan konsumen kembali, setelah
mengembalikan uang molor tersebut. Tentunya sesuai update kebijakan perusahaan yang diintegrasikan
dengan kebijakan mutu yaitu "mutu
produk, keselamatan, kesehatan, kerja & lingkungan serta jadwal eksport
yang memuaskan konsumen”.
EMC Team 2008 |
Marketing Team 2008 |
Molor yang dimaksud
disini yaitu jam kerja yang melebihi batas kerja, sedangkan cekrol (istilah
lain absen) lembur hanya 1-3 jam tiap jam. Sedangkan pada kenyataannya
terkadang melebihi jam, biasanya karyawan kembali bekerja setelah cekrol
pulang. Nah, kembalinya bekerja setelah cekrol itu yang disebut molor karena
tidak termasuk jam lembur yang tidak digaji. Untuk karyawan yang sudah keluar,
kebijakan perusahaan mengirimi uang senilai 500 ribu rupiah melalui kantor pos
berdasarkan alamat sesuai waktu mengajukan lamaran kerja. Tetapi bagi yang
mereka yang masih bekerja ada yang mendapat 20 juta keatas, tergantung jumlah
jam molor yang sudah diisi sesuai formulir yang disebar. Sayangnya, waktu itu
banyak operator yang ketakutan saat mengisi formulir jam molor kerja. Mereka
khawatir jika menulis sesuai dengan kenyataan yang tak terhitung jumlah
molornya akan ada intimidasi dari pengawas atau pimpinan. Sehingga mereka
menyederhanakan jumlah molor dan menyamakan dengan teman yang lain.
Aku hanya bisa
mendengar dan menyimak dari percakapan teman yang lebih senior bekerja,
termasuk teman sekamar mess. 6 bulan aku bertahan di ruang produksi, kemudian
mutasi ke Planning hingga saat ini. Aku masih duduk manis dilayar komputer
memainkan open office dan transfer file ke Taiwan. Untungnya 6 bulan selama di
produksi waktu hanya sekali dan hanya satu jam molor, itupun karena diminta membantu line (satu
kelompok garis perakitan sepatu yang membuat satu jenis sepatu yang terdiri
dari lasting, Chementing, finishing ) sebelah yang keteteran. Sebab line
assembling baru jadi belum ada kepercayaan dari perusahaan untuk menggenjot
target yang sesuai. Wajar, jika line banyak masalah, banyak karyawan yang baru
training bekerja, kualitas yang jelek, target yang tak terlampaui. Ihwal itu
yang menyebabkan tidak diizinkan lembur apalagi molor kerja. Bukan tidak
mengalami masalah bully saat itu, bahkan aku bisa dikatakan kenyang.
Tapi ya sudahlah
itu hanya sebagian masa lalu sebelum 2010. Sedang 2011-2012 masa peralihan itu
yang sering bergejolak yang masa penyesuaian dengan aturan baru. Sekarang
dengan dibentuknya tim SD (Sustainable
Development) penjagaan K3L (Kesehatan keselamatan Kerja dan Lingkungan) dan
kepedulian sangat diperhatikan, Dibentuknya tim khusus yang menangani kasus
kekerasan, baik secara fisik maupun non fisik dengan sanksi yang tegas. Jujur,
aku memaafkan pengawas yang sudah membullyku, tetapi wajah ekspresi
marah dan adegan memukul tanganku dengan telapak sepatu susah terhapus dimemori
otakku. Begitu pula kata-kata kotor yang sempat berkali-kali terucap ketika aliran sepatu diatas konveyor
berhenti.
EMC TEAM 2011 |
Ya, aku bisa
dikatakan staff. Tiap hari menghadapi PC dengan windos XP tanpa microsoft. Ini
berlaku setelah pengumuman audit software dari pemerintah setempat mengenai
program yang ada di komputer yang tidak mempunyai lisensi. Hampir-hampir kami
dibuat cemas dengan kedatangan auditor itu. Program microsof hanya dimiliki
para bos tertentu saja. Semua PC diaudit dan di uninstal program-program yang
tidak berlisensi. Kalau dihitung bayaran untuk lisensi microsoft pasti membuat
Bill Gate makin kaya raya. Serempak microsof office diganti menjadi open
office, sedang program email sudah berganti berkali-kali dari microsof outlook,
kemudian outlook express dan sekarang livemail tujuannya tak lebih yaitu
program gratisan, tanpa lisensi. Sepertinya belum puas dengan itu, semua
komputer di seting dengan proteksi yang kuat oleh tim IT (Informatika
Tekhnologi). Sehingga para pengguna komputer tidak sembarangan menginstal
program dengan sesuka hati.Ada lagi, untuk bisa membuka flashdisk dikomputer
juga dibatasi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Ketakutan perusaan
tercuri data-data dan menyebarkan rahasia perusahaan itulah salah satu
tujuannya. Ini juga masuk dalam pemberitahuan sosialisasi keamanan produk
seperti dilarang mencopy data perusahaan menggunakan FD, CD, DVD atau disket,
mengambil data perusahaan, menggunakan hp untuk memotret dan merekam.
Eits, masih ingat
program go green yang digadang-gadang oleh sejumlah aktifis pecinta lingkungan
dunia. Begitu juga yang terjadi di Nikomas, terlebih managerku menjadi ketua
komisaris efisiensi se_Nike. Bayangkan saja dulu 10 dus tiap bulan hanya untuk
tim EMC (Estimate Material Comsumtion) sekarang 2 dus untuk satu bulan, sisanya
aku mengais file-file yang ada digudang yang masa retensinya telah habis.
Kertas yang masih kosong disebaliknya digunakan kembali buat print dokumen.
Pulpen, pensil, lem, tipe x, buku, marker bisa ditukar dengan yang baru jika
barang-barang tersebut habis dan membawa bangkainya.
Pernah suatu ketika
aku kena komplain karena setiap kali bon kertas dianggap terlalu banyak.
Kemudian aku diminta membuat rincian pemakaian kertas tiap bulan dalam hitungan
perlembar. Bos mata sipit bahkan meminta rincian selama 3 bulan kemudian
dirata-rata pengeluarannya. Meski dirata-rata hasilnya membutuhkan 5 dus untuk
satu bulan, bos tetap menandatangani bon 2 dus untuk satu bulan. Untuk
mengakalinya tak semua dokumen di print out, tetapi cukup disimpan dalam
komputer.
Kalau dikira dengan
komputer aku bebas bermain game, tentu salah besar. Menjelang istirahat
komputer dimatikan kemudian dinyalakan kembali setelah jam kerja mulai.
Apilikasi game tidak bisa diinstal dengan mudah, kalaupun yang dulu
sudah pernah ada sudah diuninstal. Jadi istirahat adalah waktu yang
tepat buat bobo cantik. Kutarik kursi kemudian dijejerkan untuk sekedar merebahkan
tubuh. Soal makan siang kantin sudah siap saji, tinggal mengantri panjang di
jalur yang sudah disediakan. Masalah rasa, cukup dinikmati dan banyak bersyukur
agar bisa makan secukupnya. Lagi pula sudah ada ahli gizi yang ditunjuk
mengecek nutrisi asupan makanan. Lantas tetiba didalam baki makanan ada sayur
berulat itu bagian dari bonus. Kembali berpositif thingking, ulat memakan karena tanpa pestisida. lalu mengolah
makanan untuk kapasitas ribuan tiap hari tentu tidak mudah, tidak selalu dicek
helai perhelai batang atau daun sayuran.
EMC team 2013 |
Efisiensi yang
demikian memang tidak lain untuk menyadarkan kita untuk menjaga dan
melestarikan alam ini. Mengurangi dampak global warming, seperti aturan
menyalakan pendingin ruangan setelah jam 09.00 pagi, memanfaatkan limbah kertas
dan mengurangi penggunaaan listrik. Tetapi yang membuat sulit ketika kebutuhan
yang menunjang pekerjaan harus dibatasi. Tidak sedikit orang produksi yang
mengcopy data diluar karena tidak ada kertas, membeli peralatan kantor sendiri
karena bon berlaku sebulan sekali. Itupun kalau ada, mengingat hampir semua
barang pembelian di luar negeri perlu proses yang panjang.
Bagian kecil
hambatan itu tidak mengurangi semangat untuk terus produktif bekerja.
Kebersamaan bersama teman-teman yang sederhana dan ramah membuat betah. Kalau
ditanya sudah berapa lama dan sudah mendapatkan apa saja selama bekerja di
Nikomas? Aku kembali kepada niat awal yaitu kebutuhan. Betah dan butuh
bersahabat erat dan kerap mengingatkanku saat letih. Terus pikiran ini melayang
pada sosok kulit yang sudah berkeriput di tanah kelahiran. Sebab salah satu
jalan mencintai beliau itu dengan cara mandiri yang tegar menghadapi cobaan
hidup.
Dengan secuil
berbagi setidaknya membalas kebahagiaan yang tak pernah terbalas penuh hingga
ajal menjemput. Bagiku yang masih sendiri bekerja adalah harga diri, Aku akan
sangat malu jika menjadi beban seseorang. Tapi aku akan menjadi sangat bahagia
jika bisa berbagi walaupun sedikit dengan hasil keringatku sendiri.
Penulis Af'idatun Nasihah
No comments:
Post a Comment