Saturday 25 October 2014

Petualangan ke Pulau Empat yang Eksotik


                                 Petualangan ke Pulau Empat  yang Eksotik

            Pelabuhan Karangantu bukanlah sembaranga pelabuhan. Dahulu tempat ini merupakan Bandar besar bertaraf internasional. Sampai saat ini masih berdenyut nadi ekonomi sejak dini hari sebelum kami tiba. Pelabuhan yang pernah dijuluki sebagai  “Singapore-nya Banten”sekarang lebih terkesan kumuh. Bau yang menyengat disekitar terutama dari bau ikan asin, ditambah juga onggokan sampah yang ada disana-sini. Sekitar pukul 09.10 kami berangkat setelah diantar oleh mang Didi supir angkot yang kami carter dari Nikomas. Kami ber-8 (Afida EMC, Uut EMC, Anna Repro, Iis Repro, Nanik IE, Indra PPC, Titik PED, Ita Puma) bersuka cita akan segera mengarungi laut dengan menggendong rangsel pada 7 September 2014.
            



             Pulau Empat berada di sekitar teluk Banten. Pulau kecil dengan hanya seluas kurang lebih 2 ha menyimpan banyak keindahan alam yang begiut mempesona. Dahulu orang dan para nelayan mengenalnya dengan nama pulau Pamujan Kecil, tetapi sekarang orang sekarang menamainya dengan pulau Empat.  Karena ada pula Lima yang jaraknya tidak jauh dari pulau Empat.
            Untuk mencapai pulau Empat kita menempuh waktu 30 menit perjalanan dari kapal kayu dermaga wisata pulau Empat dan Lima yang berada di Jl. Raya Pelabuhan Pelelangan Ikan Karangantu (Pas samping POM nelayan AKR) Serang Banten.
            Dari dermaga aku menjumpai  pak Chandra yang sebelumnya sudah janjian dahulu via tep. Yang kemudian ditangani oleh Kang Arifin anak buah pak Chandra sebagai pengelola pulau. Biaya menyeberang PP 50rb/orang. Tapi untuk setiap pemberangkatan minimal harus 10 orang atau 500 ribu sekali jalan pp untuk menutupi biaya solar kapal. Sejak kapal yang dikapteni oleh pak Harun mulai beranjak melepas dermaga, mata kami disuguhi pemandangan kapal-kapal nelayan yang berderet disepanjang pelabuhan Karangantu sampai muara.
            Lepas dari muara mata kami disuguhi pemandangan Sesekali burung bangau beterbangan, air laut yang berkilau keemasan menyala-nyala, juga nampak deretan gunung  yang indah.  Setelah turun dari dermaga apung, disambut gerombolan ikan yang sangat banyak diair laut yang sangat jernih. Kami beristirahat di saung yang tak jauh dari bibir pantai untuk menghilangkan mual perjalanan kapal. Saung biasa disewakan dengan harga 50 ribu seharian.

            Hamparan karang sepanjang bibir laut membuat kita risih untuk bertelanjang tanpa alas kaki. Ikan beraneka ragam bisa dilihat dengan mata terbuka, lenggokan tubuhnya menari-nari gemas untuk menangkapnya. Sayang, ikan-ikan lebih lincah dari kecepatan tangan kami. Usai menyewa life jacket (pelampung) kami menceburkan diri di laut. Satu persatu kami mencoba melompat dari atas dermaga ke laut. Byuur tak terelakkan kami meminum air laut yang asin. Jujur kami ber 8 memang tidak ada yang pandai berenang. Berfoya-foya dengan keceriaan menyatu dengan laut.Sampai tak sadar di kebahagiaan kami diiringi ikan-ikan yang berlompatan melintasi kami yang berenang. 

            Sambil memanfaatkan moment tsb, alat narsis sudah disiapkan sejak awal. Ya, tongsis (tongkat narsis) dan kamera. Hasil jepretan yang cantik dengan berbagai pose bertemakan laut dan frendship bak remaja kekinian. Lelah berfoto ria, waktu yang tepat untuk makan siang di dermaga apung, meski dengan lauk sederhana yang kami bawa yaitu orek tempe, kentang, telur, kerupuk dan sabel sungguh terasa sangat nikmat. Angin yang sepoi dan kondisi yang lapar membuat kita sangat enak malahap.

            Sesuai kesepakatan menurut saran Kang Arifin, kami disarankan pulang pukul 15.00. karena faktor cuaca Ombak yang semakin besar disore hari membantu kami harus bergegas meninggalkan pulau Empat lebih awal, pada pukul 14.00. Sampai didermaga Karangantu mang Didi sudah menanti kehadiran kami sambil menyeruput kopi dan menyalakan rokok. Tak selang lama istirahat kami langsung kembali melanjutkan rute mengenal sejarah Banten, mengunjungi vihara Avalokitasvara dan benteng Spelwijk.


7 comments:

Unknown said...

mba boleh minta kontak guide nya dong?
mau ksana tapi kalo ga ada yg mandu bisa ga ya?
disana ada penginapan ga ya mba kalo kita2 pada mau nginep?

Afidatun nasihah said...

boleh mas, ini numb pak Chandra pengelolanya 08176377821
di sana juga ada cottege koq bisa disewa

Unknown said...

maaf mba saya mau nanya kalo carter angkor sekali jalan dari kota serang berapa ya?

Afidatun nasihah said...

Mas bisa nego sendiri dengan yang punya mobil, jarak juga mempengaruhi harga

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Hai traveler smua bagi yg bingung mw liburan kmana kami siap mengantar jemput ke pulau lima,pulau empat,pulau tiga dan pulau tunda, bisa snorkling,bananaboat dan prahu kano...ayo tunggu apalagi hub aja andi daud CP :087771803851

Unknown said...

Hai....para treveler...yg mw ngtrip ke pulo 5 ,pulo 4, pulo 3 dan pulo tunda hub aja saya.....

Andi daud cp 08777 1803 851