Bersemi di Taman Bunga Nusantara
Katakan
dengan bunga
Kalimat tersebut mengingatkan kita,
ketika suka, berduka sering orang
menyatakan dengan bunga. Misal, seorang menyatakan sayang dengan sekuntum bunga
merah, begitu pula saat kematian ada
banyak yang mengirimkan bela sungkawa dengan karangan bunga.Lantas, sekuntum
bunga saja sudah indah, bagaimana jika
hamparan bunga? Dewasa ini peran sosial media sangat berpengaruh pada gaya
hidup terlebih publikasi travelling mereka. Nah, inilah peran Sinyofrans, Yadi, As'ad, Tris
Mekanik yang pandai membaca peluang menggawangi Atis tour & travel menyelenggarakan dan melayani acara
jalan-jalan. Dengan 4 awak bus mereka memberangkatkan sejumlah 240 orang
karyawan dari Nike, PCI Nike, Adidas dan Puma pada hari Minggu 12 Oktober 2014. Tulisan ini bagian dari berkah menulis. Sebab berkat hobi saya menulis kemudian dianggap perlu oleh pengelola tour & travel untuk mempublikasikannya. Walhasil saya diajak tanpa dikenai ongkos.
Jalan-jalan ini bertujuan ke Taman Bunga Nusantara,
adalah sebuah taman bunga seluas 23 hektare yang terdiri dari berbagai macam
tanaman dan bunga dari seluruh dunia.
Terletak dekat Gunung Gede Pangrango dan kebun tteh Bogor. Taman ini
diresmikan oleh ibu Tien Soeharto pada tanggal 1995.Tepatnya di Jl. Mariwati
KM.07 Desa Kawungluwuk Sukaresmi Cipanas
Cianjur
Sarapan di
Jago Rasa
Usai menikmati macet keluar tol
Ciawi yang madat merayap, sebab sistem buka tutup. Rombongan berhenti untuk
bersantap sarapan di rumah makan khas sunda , Jago Rasa. Lokasinya strategis,
dipinggir jalan raya Puncak, sekitar 100 meter dari sebelum pintu masuk Taman
Wisata Matahari. Rumah makan yang berlatar belakang pegunungan ini terbagi dua
bagian. Dibagian atas terdapat deretan saung untuk lesehan dan meja makan.
Dibagian bawah juga terdapat deretan saung, dapur, mushola, toilet, beserta
permainan anak berupa ayunan, komedi putar mini dan jungkat-jungkit.
Dengan model prasmanan kami dijamu
dengan ramah. Sajian berupa ayam goreng, tempe, tahu goreng, sop daging, sambel
terasi dan lalaban berupa salad, kemangi. Tak ketinggalan buah pisang sebagai
hidangan pencuci mulut. Menu yang sederhana tetapi menggugah selera, terlebih
dengan tempat yang nyaman adan diiringi musik yang nyaman ditelinga.
Buah Aneh
Setibanya disana saya mencari mushola terdekat. Menurut tukang foto keliling berada di lokasi piknik yang berada disebelah kanan taman. Segera saya melangkah, mengingat pukul 13.00 sudah lewat sekian menit. Buah seperti cempedak menggantung mengusik penasaran. Sebelum aku bertanya, saya tidak melewatkan momen untuk mengambil foto di bawah pohon tersebut. Usai menunaikan sholat dhuhur, kutanyakan kepada petugas setempat. Petugas kebersihan menuturkan, pohon tersebut bernama pohon Gigelia. Pohon yang berasal dari Afrika ini buahnya sangat keras, buahnya tidak bisa dimakan. Bahkan banyak para pengunjung yang sengaja mengabadikan namanya di kulit buah Gigelia.
Demam selfie dan Mahabarata
di taman
Sesampainya disana kami menyebar mengikuti keinginan hati
tanpa diawasi ketua rombongan. Hanya saja pukul 15.30 harus kembali kumpul
setelah pukul 13.10 tiba di tempat wisata Tawaran fasilitas berbayar
berupa dotto train, mobil wira-wiri,
garden train tak kami gunakan. Hamparan warna-warni taman yang luas menohok
sepanjang mata memandang. Lanskap berhawa sejuk yang berhias taman, bunga, air
mancur, pohon, maskot, topiari dan
menara serta alunan musik yang
menenangkan.
Duplikasi taman Jepang dengan kolam ikan koi, jalan
bebatuan dan saung minimalis Taman
Perancis dengan air mancur dan tumbuhan
berpola dll serasa tak perlu jauh-jauh melancong ke negara tsb. Vegetasi
tanaman juga banyak yang didatangkan langsung dari negara asal. Menurut bapak
Nismudin yang sudah bekerja selama 18 tahun, perawatan taman memang diawasi
ketat sesuai karakter tanaman. Dua minggu sekali pemupukan, penyiraman air yang
tepat dsb. Maka wajar saja bunga yang ada ditaman bermekaran sepanjang musim,
meski musim kemarau seperti sekarang.
Masih ada taman Bali dengan gapura, pancuran dan patung, rerimbunan pohon kamboja dan khas pulau Dewata. Ada danau angsa dengan angsa putih dan hitam dari Eropa. Ada taman Mawar yang dipenuhi bunga berduri tetapi semerbak harum mewangi. Ada juga kawasan bambu, taman bunga jam, air mancur musikal, lapangan piknik dan menara pandang.
Suasana yang demikian itu membuat momen yang harus
diabadikan. Tongkat narsis dan selfie manjadi trend dikalangan pelancong yang
mayoritas tamu domestik. Melepas baju buruh sesaat guna menikmati suasana yang
langka dijumpai. Beberapa turis Timur Tengah berseliweran, tetiba banyak
diantara rombongan ingin mengambil kesempatan berfoto dengan mereka. Terlebih
mereka mengaitkan wajah bule Timur Tengah bak aktor Mahabarata yang sedang
happening dilayar TV. Rombongan kembali kumpul di lapangan parkir bus, sayang
mereka molor 45 menit menuju ke Serang. Dan sekitar pukul 22.17 WIB kami tiba
di Nikomas.
No comments:
Post a Comment