Monday 27 October 2014

Bersemi di Taman Bunga Nusantara


                                                Bersemi di Taman Bunga Nusantara

Katakan dengan bunga
          
        Kalimat tersebut mengingatkan kita, ketika suka, berduka  sering orang menyatakan dengan bunga. Misal, seorang menyatakan sayang dengan sekuntum bunga merah,  begitu pula saat kematian ada banyak yang mengirimkan bela sungkawa dengan karangan bunga.Lantas, sekuntum bunga saja  sudah indah, bagaimana jika hamparan bunga? Dewasa ini peran sosial media sangat berpengaruh pada gaya hidup terlebih publikasi travelling mereka. Nah, inilah  peran Sinyofrans, Yadi, As'ad, Tris Mekanik yang pandai membaca peluang menggawangi Atis tour & travel  menyelenggarakan dan melayani acara jalan-jalan. Dengan 4 awak bus mereka memberangkatkan sejumlah 240 orang karyawan dari Nike, PCI Nike, Adidas dan Puma pada hari Minggu 12 Oktober 2014. Tulisan ini bagian dari berkah menulis. Sebab berkat hobi saya menulis kemudian dianggap perlu oleh pengelola tour & travel untuk mempublikasikannya. Walhasil saya diajak tanpa dikenai ongkos.
            Jalan-jalan ini bertujuan ke Taman Bunga Nusantara, adalah sebuah taman bunga seluas 23 hektare yang terdiri dari berbagai macam tanaman dan bunga dari seluruh dunia.  Terletak dekat Gunung Gede Pangrango dan kebun tteh Bogor. Taman ini diresmikan oleh ibu Tien Soeharto pada tanggal 1995.Tepatnya di Jl. Mariwati KM.07 Desa Kawungluwuk  Sukaresmi Cipanas Cianjur
 

Sarapan di Jago Rasa
            Usai menikmati macet keluar tol Ciawi yang madat merayap, sebab sistem buka tutup. Rombongan berhenti untuk bersantap sarapan di rumah makan khas sunda , Jago Rasa. Lokasinya strategis, dipinggir jalan raya Puncak, sekitar 100 meter dari sebelum pintu masuk Taman Wisata Matahari. Rumah makan yang berlatar belakang pegunungan ini terbagi dua bagian. Dibagian atas terdapat deretan saung untuk lesehan dan meja makan. Dibagian bawah juga terdapat deretan saung, dapur, mushola, toilet, beserta permainan anak berupa ayunan, komedi putar mini dan jungkat-jungkit. 

            Dengan model prasmanan kami dijamu dengan ramah. Sajian berupa ayam goreng, tempe, tahu goreng, sop daging, sambel terasi dan lalaban berupa salad, kemangi. Tak ketinggalan buah pisang sebagai hidangan pencuci mulut. Menu yang sederhana tetapi menggugah selera, terlebih dengan tempat yang nyaman adan diiringi musik yang nyaman ditelinga. 

Buah Aneh
        
            Setibanya disana saya mencari mushola terdekat. Menurut tukang foto keliling berada di lokasi piknik yang berada disebelah kanan taman. Segera saya melangkah, mengingat pukul 13.00 sudah lewat sekian menit. Buah seperti cempedak menggantung mengusik penasaran. Sebelum aku bertanya, saya tidak melewatkan momen untuk mengambil foto di bawah pohon tersebut. Usai menunaikan sholat dhuhur, kutanyakan kepada petugas setempat. Petugas kebersihan menuturkan, pohon tersebut bernama pohon Gigelia. Pohon yang berasal dari Afrika ini buahnya sangat keras, buahnya tidak bisa dimakan. Bahkan banyak para pengunjung yang sengaja mengabadikan namanya di kulit buah Gigelia. 






Demam selfie dan Mahabarata di taman

            Sesampainya disana kami menyebar mengikuti keinginan hati tanpa diawasi ketua rombongan. Hanya saja pukul 15.30 harus kembali kumpul setelah pukul 13.10 tiba di tempat wisata Tawaran fasilitas berbayar berupa  dotto train, mobil wira-wiri, garden train tak kami gunakan. Hamparan warna-warni taman yang luas menohok sepanjang mata memandang. Lanskap berhawa sejuk yang berhias taman, bunga, air mancur, pohon, maskot, topiari  dan menara serta alunan musik yang  menenangkan.

            Duplikasi taman Jepang dengan kolam ikan koi, jalan bebatuan dan saung minimalis Taman 
Perancis dengan air mancur dan tumbuhan berpola dll serasa tak perlu jauh-jauh melancong ke negara tsb. Vegetasi tanaman juga banyak yang didatangkan langsung dari negara asal. Menurut bapak Nismudin yang sudah bekerja selama 18 tahun, perawatan taman memang diawasi ketat sesuai karakter tanaman. Dua minggu sekali pemupukan, penyiraman air yang tepat dsb. Maka wajar saja bunga yang ada ditaman bermekaran sepanjang musim, meski musim kemarau seperti sekarang.
            
          Masih ada taman Bali dengan gapura, pancuran dan patung, rerimbunan pohon kamboja dan khas pulau Dewata. Ada danau angsa dengan angsa putih dan hitam dari Eropa. Ada taman Mawar yang dipenuhi bunga berduri tetapi semerbak harum mewangi. Ada juga kawasan bambu, taman bunga jam, air mancur musikal, lapangan piknik dan menara pandang.


            Suasana yang demikian itu membuat momen yang harus diabadikan. Tongkat narsis dan selfie manjadi trend dikalangan pelancong yang mayoritas tamu domestik. Melepas baju buruh sesaat guna menikmati suasana yang langka dijumpai. Beberapa turis Timur Tengah berseliweran, tetiba banyak diantara rombongan ingin mengambil kesempatan berfoto dengan mereka. Terlebih mereka mengaitkan wajah bule Timur Tengah bak aktor Mahabarata yang sedang happening dilayar TV. Rombongan kembali kumpul di lapangan parkir bus, sayang mereka molor 45 menit menuju ke Serang. Dan sekitar pukul 22.17 WIB kami tiba di Nikomas.


No comments: