Thursday 30 October 2014

Yuk Menulis


                                                                   Yuk Menulis

Haduuh memulainya saja susah, bagaimana bisa merangkai kata panjang lebar. Itu adalah salah satu dari banyak keluhan ketika memulai untuk menulis. Padahal seiring perkembanga n zaman sarana menulis semakin gampang. Lihat saja untuk update status saja kita butuh merangkai kata. Malu deh rasanya kalau jejaring sosial hanya digunakan untuk berkeluh kesah dan update yang tidak penting, apalagi semua dunia tahu,hehehe.

So, saatnya menulis tak hanya menulis yang biasa, yuuk kita mencoba menulis supaya jadi luar biasa. Tidak harus nyastra seperti di majalah Horison atawa sastrawan. Kalau menurut  Goenawan Mohammad,kesusatraan adalah hasil proses jerih payah, dan tiap orang yang menulis karya sastra tah; inibukan sekedar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin. Menulis memang memerlukan sastra agar lebih indah tetapi mengawali dengan kata-kata yang sederhana saja sudah bagus.Mencoba sekarang Kenapa ga?
  1. Dengan menulis berarti kita membaca dua kali
Membaca sekali belum tentu bisa nyangkut diotak, tetapi jika kita membaca berulang pasti akan lebih diingat, begitu pula yang terjadi jika menulis. Tangan, otak kita berkerja sama. Belum lagi mengulang-ulang baca untuk meneliti kembali dan mengedit tulisan jika ada yang perlu direvisi.

  1. Dengan menulis kita berbagi
Kata siapa menulis tidak menghasilkan? Contoh kecil saja ketika mendapat bonus alias upah menulis  dari Gemas , berarti mendapat uang tambahan, itu berarti bisa buat traktir teman-teman. Makna yang lebih dasar dan dalam adalah berbagi informasi, pengetahuan.  Menjadi bagian dari ibadah dakwah bil qolam, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran .
3. Dengan menulis mendorong untuk hobi membaca dan terus menggali wawasan agar       tidak tulisan tidak berkutat dalam satu titik dan tidak jalan ditempat

      4.Teori menulis memang penting, tapi yang lebih penting adalah menulis langsung.  

                 Setumpuk teori yang dihafal tak akan mengantar  penulis sebelum orang itu                 membuat tulisan.

Bosan ketika melihat Gemas koq yang nulis itu-itu saja, ayo geser. Buktikan kalau kamu bisa. Jurus yang paling ampuh adalah menulis, menulis dan menulis jika ingin jadi penulis. Jangan lupa terapkan jimat 5W + 1H (what, when, where, who, which, how) ini akan semakin membuat jadi berpikir kritis. Dengan mewawancarai banyak orang akan semakin pengetuhuan yang sangat bisa ditulis dalam bentuk berita, feature, catatan perjalanan, cerpen ataupun novel.
Biar lebih afdol sebagai penulis pemula, bergabunglah dikomunitas-komunitas literasi, kelompok menulis seperti Rumah Dunia, FLR (Forum Lingkar Pena) atau ikutan  kelas menulis fan page di jejaring sosial dan mengikuti kompetisi-kompetisi menulis. Karena ide ada diseluruh permukaan bumi maka menulis ada jalan berbagi dengan kata yang mampu melatih otak bukan otot.

No comments: