Saturday 25 November 2017

Ketika Ibu Menyusui Terserang Mastitis

Ketika Ibu Menyusui Terserang Mastitis

Pengalaman sebagai ibu menyusui untuk pertama kali rasanya sungguh luar biasa. Meski saat pertama lahir tidak melakukan IMD, alhamdulullah ASI keluar dengan lancar. Namun, setelah tiga bulan menyusui payudara kanan mengalami pegal dan terdapat benjolan di dalam. Kalau ibu-ibu sekitar rumah menyebutnya 'gabahen/laslasen/sekelen'. Kebetulan aku orang jawa ngapak tulen. Setelah berkonsultasi ke bidan setempat baru tahu secara medis disebut mastitis. Banyak ibu baru yang belum mengenal istilah mastitis, seperti aku. Padahal, adalah hal yang biasa jika ibu menyusui mengalami mastitis. Ini juga dialami oleh emak waktu hamil anak ke-7 😃

Menurut dokter, setelah obat dari bidan tidak ampuh menuntas rasa sakit menjelaskan. Mastitis merupakan peradangan di jaringan payudara. Awalnya berbentuk benjolan yang berubah menjadi infeksi. Terjadi perubahan pada payudara seperti menjadi merah, keras, sakit, pegal, panas, dan bengkak. peradangan ini akibat akumulasi kelebihan susu.

Menurut penelitian, kebanyakan perempuan mengalami mastitis di payudara sisi kanan. Karena sering kali bayi menyusui di sisi kiri. Hal ini menyebabkan timbulnya benjolan yang membuat ibu merasa sangat tidak nyaman, demam, dan menyakitkan.


Dan yang aku rasakan, sakitnya menyebar hingga leher dan punggung. Dibawa tidur pun rasanya susah, seperti kondisi goncangan air yang didalam balon. Cekit cekit menusuk-nusuk dipayudara. Mastitis menjadi salah satu penyebab terganggunya proses menyusui pada bayi. Tak jarang akibat mastitis ibu akhirnya menyerah, lalu memberikan susu botol kepada bayi. Untungnya dengan semangat yang tinggi untuk memberikan ASI sampai detik ini anakku belum menyedot susu formula.

Mastitis adalah pengalaman yang sangat nenyedihkan, namun dapat diatasi. Walaupun aku mengalami mastitis, asupan ASI kepada bayi tidak terhenti. Kadang bayiku mau menyedot, tapi terkadang tidak. Mungkin melihat penampilan mimi mamahnya yang memerah seperti bisul.

Proses dari benjolan hingga membentuk seperti bisul berlangsung hampir sebulan, yang kemudian pecah dan berlumeran nanah. Hampir satu jam untuk membersihkan nanah yang terus mengalir deras. Tisu dan kapas yang masih utuh dengan cepat ludes mengelap nanah dan darah. Dibantu suami yang memencet pinggir lubang yang menerus mengeluarkan nanah. Seperti gunung meletus saja, ini tidak menyakitkan. Justru proses supaya nanah keluar semua dengan ditekan-tekan itu yang membuat sakit. Setelah luka mulai layu dan membaik, aku pergi ke bidan untuk memastikan keadaan.
Mastitis yang memecah


Bukan tanpa usaha pengobatan selain secara medis. Hidup di kampung dengan lingkungan yang mudah bersosialisasi tentu membawa dampak mudahnya tersambung info. Menurut mereka, penyebab mastitis adalah karena aku memakan gabah, atau kulit gabah yang rontok kecil-kecik (disebut las). Jadi, las atau gabah itulah yang menghambat ASI keluar. Lelagi ibu-ibu memberikan saran, diantaranya

*Berhati-hati makan nasi jika mungkin menjumpai gabah atau las tidak boleh dimakan
*Payudara yang sakit dikompres dengan celana dalam suami, biar adem. Tentu ini atas izin suami untuk memakainya
*Dibasuh dengan abu yang sudah dicampur air
*Dikompres dengan irisan ketimun, biar adem katanya
*Dibalur dengan tumbukan daun pare dan daun sirsak
*Dibalur sambetan (tumbukan bengle)

Polosnya aku, semua itu dilakukan. Hehe hampir semua tidak masuk akal. Mengingat sakitnya sangat dan ingin sekali sembuh. Dan suami bertahan di rumah menunggu kesembuhanku, padahal keuangan sudah nenipis. Ingin sekali lepas dari penderitaan, waktu itu 😉


Berikut beberapa cara mengatasi mastitis coba lakukan beberapa langkah yang dianjurkan dokter
- Tetap menyusui pada payudara yang sakit. Lakukan pelekatan yang baik saat menyusui. Letakkan bantal di bawah bayi dalam pangkuan ibu, arahkan posisi dagu bayi ke saluran yang tersumbat.
- Kompres payudara dengan air hangat.
- Pijat payudara dari atas sampai puting, kondisikan payudara dalam keadaan hangat. Pijat dengan mendorong susu sampai ke bagian puting.
- Hindari mengenakan bra yang ketat, yang dapat menghambat aliran ASI.
- Jangan konsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter. Untuk tahap awal, obat yang disarankan untuk dikonsumsi adalah ibuprofen atau parasetamol, guna mengurangi peradangan serta rasa sakit. Jika rasa sakit berlanjut, konsumsi antibiotik, tapi konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

9 comments:

wina said...

saya jg sedang mengalami mastitis, kasusnya sama seperti mbaknya.. udah hampir pecah gitu nanahnya. Itu akhirnya gimana mbak kondisinya setelah nanah pecah? diapain dan berapa lama sembuhnya mbak?

Afidatun nasihah said...

Maaf mba telat baca, mungkin mba sudah sembuh.

Setelah pecah dibawa ke bidan luka dibersihin lagi terus dikasih obat dan luka mengering perlahan

BMT KJKS KUBE SEJAHTERA 019 MLATI said...

Kalau yg kulit gabah itu beneran apa mitos ya bun menghambat asi?

Afidatun nasihah said...

Mitos, bund
Lebih jelasnya tanya dokter saja.

Terimakasih sudah berkunjung diblog aku😍

Murniz saho said...

Berarti belum pecah ya mb nanahnya??

Afidatun nasihah said...

Sudah, mba
Itu peristiwa 4 tahun lalu.

Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya😊

Murniz saho said...

Aku Sekarang mengalami ini Bun,sudah pecah..nanah keluar sampai berapa hari yaa Bun,?apa luka sudah menutup?

Murniz saho said...

Benjolannya apa sudah hilang Bun?punya saya ada benjolan melingkar..

Afidatun nasihah said...

Benjolan sudah hilang, bunda

Dari kecil sampai bengkak dan bernanah besar sekitar sebulan. Waktu itu pecah bernanah trus dibantu suami bersihin sampai hampir sejam. Lalu esoknya ke bidan. Sebelumnya sudah ke bidan dan klinik dokter