Monday 4 January 2016

Nikmat Sendiri, Mendulang Sabar dan Keberuntungan


NIKMAT SENDIRI MEMINANG SABAR DAN KEBERUNTUNGAN


Hingar bingar dunia seringkali membius akal untuk menyelam di dalamnya. Keindahannya dibalut dalam keramaian yang penuh dengan kepentingan duniawi, sehingga tanpa sadar dibuat lupa waktu bersama Tuhan. Bagi yang tidak terbiasa, begitu kesendirian itu tiba, sejenak mereka akan merasa terpojok pada keadaan yang sangat menjemukan. Tapi justru sebenarnya disanalah nikmat itu berada. Kasih sayang Allah menanti kita untuk mendekat dalam kesendirian. Semua tergantung kepada keputusan diri kita untuk menyambutnya atau tidak.

Perjalanan yang kerap dilakukan tak selamanya berteman makhluk menyenangkan. Adakala sendiri lebih baik tergantung kondisi dan kepentingannya. Sebagai perempuan yang masih sendiri berteman sendiri sudah terlatih. Berkehidupan tanpa menggantungkan terhadap yang lain kecuali memang sedang membutuhkan. Bukan merasa bisa untuk semua, tetapi tidak memanjakan diri dengan mulut hanya berjudul perintah. Berteman itu saling mmembantu meskipun dirangkai dengan kalimat minta tolong. Bagiku, selama tangan dan kaki ini masih bisa melakukan tentu dengan sendiri. Mengupayakan keperluan sendiri dengan diri sendiri memang lebih memuaskan batin.


Ketika gusar menodong jiwa,  yang bisa dilakukan adalah berdiam dalam kulum-kulum doa. Ketika batin berperang dengan diri, ya batinpun butuh istirahat, butuh nutrisi lebih untuk melanjutkan langkah. Agar selalu menuju jalan yang benar. Mereka butuh sejenak, untuk mengkaji laporan kebaikan dan keburukan sebagai hamba, kepada Allah SWT. Disini kesendirian dibutuhkan untuk membawa nikmat bagi hati yang merasa tiada pernah sendiri. Mengevaluasi diri menghitung nikmat dan dosa yang tak pernah terhitung dengan rumus matematika manapun.


Ternyata kesendirian tak selamanya mematikan. Tanyalah kepada para pecinta malam yang terhanyut dalam sholat dan keintiman dengan Robb mereka. Betapa nikmatnya karunia sebuah air mata itu. Air mata penyesalan dan permohonan keampunan atas dosa dan kekhilafan.

Ternyata kesendirian tak selamanya menyakitkan. Tanyakan saja kepada para “penyalur” rezeki. Mereka memilih untuk hanya memberi tahu diri mereka sendiri, atas apa yang mereka berikan kepada orang yang kurang mampu. Tak perlu beramai-ramai apalagi dengan pengumuman. mereka melakukan sesuatu untuk hanya diketahui oleh Yang Maha Mengetahui.

Ternyata kesendirian adalah menyelamatkan. Tanyakan saja pada para manusia penyimpan aib sodara mereka. tiada waktu lebih untuk mencela kesalahan manusia lain. yang ada adalah belajar dari kesalahan mereka dan terus memperbaiki diri sendiri.


Ternyata Kasih sayang Allah SWT itu unik untuk disampaikan. Dalam kesendirian sebenarnya Allah SWT memberi jeda waktu berkualitas untuk penyegaran nurani dalam pertemuan hangat dengannya, sebelum memulai langkah baru menghadapi tantangan dunia.

Ternyata Kasih sayang Allah SWT itu unik untuk direnungkan. Dalam kesendirian diajarkan menjadi sahabat bagi diri sendiri. Dan hal itu adalah memang yang paling masuk akal. Bukan tak boleh meminta bantuan kepada sesama, tapi akan lebih baik jika mengharuskan untuk mampu berdiri dengan kaki sendiri. dan dikala terjatuh pun, harus mampu membangkitkan diri.

Mencoba ramah pada kesendirian, mungkin akan lebih baik dan berarti. Ya, akan lebih berarti disaat keadaan dan dunia tak bersahabat.Kesendirian dan kesepian adalah momen yang tepat dimana seharusnya manfaatkan sebagai latihan untuk mengendalikan ego. Berusaha menjadi sahabat terbaik bagi diri sendiri entah dalam keramaian ataupun kesendirian adalah sebuah anugerah. Karena sendirilah pemeran utamanya, pemimpin dari diri sendiri dan yang paling mengerti isi hati.


Menelusuri kisah-kisah sahabat yang mulai intim dengan pacaran. Dan saat itu pula uji kesabaran dimulai.  Mengingatkan diri untuk mengendalikan diri dari rongrongan iri dan menekan hati dan pikiran untuk menerus memohon ampun. Sungguh,  masa jahiliyah telah berlalu. Langkah memperbaiki diri harus dirawat dan dipupuk. Dari godaan menyolok mata, menancap telinga, bibir yang tak ingin bungkam serta pikiran buruk.

Ternyata kesendirian dalam arti belum bersama pendamping hidup, tidak melulu berarti Allah tidak sayang. Justru Allah memberi kesempatan memberi rasa sayang kepada sesama lebih banyak. lebih dekat dengan orang tua dan keluarga besar. Bisa jadi orang terdekat lebih membutuhkan disaat masih sendiri. Dengan masih sendiri bisa bergerak lebih leluasa, belum terbebani buah hati dan restu suami. Bisa jadi, disekeliling, komunitas, organisasi, kondisi tersebut masih menjadi primadona untuk berperan aktif. Nikmat mana lagi yang didustakan, sesungguhnya Allah maha Tahu lagi bijak mengasihi ihwal terbaik untuk hambaNya.

Ternyata kesendirian membawa nikmat bagi hati yang merasa tiada pernah sendiri. Karena mereka percaya bahwa Allah selalu menemani. Janji Allah takkan ingkar untuk makhluknya,  terlebih yang berbusana Taqwa. Memproses diri bersalin menjadi bagian dari umat yang berittiba terhadap utusan Allah sesuai kalamNya. Sebuah keberuntungan tiada terpeti terhindar dari ihwal yang disebut maksiat dan nilai lebih dari pahala sabar. Semestinya sabar dan sholat sudah menjadi sebaik-baik penolong. Biar kegaduhan yang paling romantis saat berjumpa Allah dalam sujud. Bersikap wajar menanti hingga tepat ketentuan Sang Kholik mewujudkannya diwaktu yang paling tepat. Senantiasa memelihara doa, bersantun dalam bersikap.

No comments: