Saturday 2 January 2016

Resep Berwirausaha Dengan Hati Bening di Daarut Tauhid


Resep Berwirausaha Dengan Bening Hati di Daarut Tauhid

Wirausaha memang menarik untuk didiskusikan. Terutama di kalangan karyawan yang ingin menjadi pembisnis. Saat ini perkembangan bisnis begitu pesat dan menjadi peluang besar bagi setiap orang untuk memulainya. Dan tak ada salahnya jika karyawan pun mulai memikirkannya.


Suasana niaga di kawasan Daarut Tauhid



Minggu (11/29), Sejumlah 56 peserta yang di panitiai pengurus Yayasan Al Muhajirin Nikomas mengadakan training wirausaha. Bertempat di Daarut Tauhid pondok pesantren asuhan Abdullah Gimnastiar yang lebih terkenal dengan AA Gym. Pada kesempatan tersebut, adik kandung Aa Gym sekaligus Dirut ponpes Abdurrahman Yuri yang biasa disapa Aa Deda. Memasuki kawasan Daarut Tauhid tidak ada gerbang atau gapura selamat datang menyapa. Komplek usaha dan pondok pesantren menyatu dengan warga.
Training kewirausagaan oleh A Deda yang menghibur dan memotifasi



Wisata Rohani Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Museum & Pendidikan DAARUT TAUHIID, GEGERKALONG GIRANG, BANDUNGTahun '80-an, sekitaran Jalan Gegerkalong Girang terkenal sebagai "gudang maksiat." Tapi setelah datangnya seorang pemuda bernama Abdullah Gymnastiar dengan membawa beragam aktivitas positif, justru kawasan yang sering disebut 'Gerlong' saja itu, kini lebih dikenal sebagai pusat dakwah. Menyebut Gerlong pasti ingat Daarut Tauhid, begitu juga sebaliknya. Yayasan Daarut Tauhid didirikan oleh Abdullah Gymnastiar---seorang ulama otodidak (belajar langsung dari K.H. Choer Affandi, pimpinan Pesantren Manonjaya - Tasikmalaya, dari seorang ulama sepuh dari Garut, serta seorang ulama sepuh dari Demak) secara resmi pada 4 September 1990.Cikal bakal Daarut Tauhid berasal dari kegiatan wirausaha yang dilakukan Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) tahun 1987, dibawah komando bisnismen saleh ini. Ketika itu sebagian laba diniatkan dan sengaja digunakan untuk menopang kegiatan dakwah.

  Dalam kesempatan tersebut Aa Deda menegaskan bahwa untuk memiliki kebeningan hati membutuhkan rumus syukur yang nantinya akan membuat hidup bahagia. Yaitu dengan mengakui rasa syukur, menampakan  dan mendekatkan kepada Pemberi Rizki. Dan salah satu nikmat syukur diperoleh jika ada pembanding. Seperti yang dikutip dalam sebuah hadits “Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawah kamu, dan jangan lihat orang yang berada di atas kamu, karena dengan begitu kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kamu.” (HR. Bukhari-Musli



Masjid Darut Tauhif  sebagai central dakwah yg sederhaba 

  "Membangun pribadi yang bekerja dengan hati memiliki keuntungan bekerja nikmat, tambah taat serta berlimpah manfaat. Keuntumgan yang lain yaitu dengan ikhlas, mampu dan jujur, sarana belajar dan prinsip mebahagiakan orang lain, sewajarnya ini menjadi jalan kedekatan’ dengan Allah SWT,” tandasnya.
   

No comments: