Wednesday, 25 October 2017

Tumbuh Kembang Mika Anakku

Mika Anakku,

Belum genap usiamu 100 hari, namun hari-hari bersamamu mama merasa menjadi wanita sempurna. Mengandungmu, mengeluarkanmu dari jalan lahir, menyusuimu dan merawatmu seutuhnya 24 jam penuh.

Mama tidak sepenuhnya tidur saat kau terjaga. Kekuatan cinta dan kasih sayang Allah lah yang membawa raga ini kuat. Dan kamu tahu, nak? Justru disaat kau menjelang terlelap dan saat lelap, sejuta ekspresi milyaran kejutan. Meluluhkan rasa capek dan mengurai kesedihan. Senyummu mampu menghancurkan rasa letih, lunglai raga ini, yang belum terbiasa dengan perubahan-perubahan yang pesat.

Bonus ee tengah malam, sering terjadi. Diemban sambil menyusui dan makan pun tak jarang lagi. Belum lagi bonus dipipisi padahal baju baru ganti, haha itu sudah biasa. Pundak mama setiap hari terlatih seperti belajar mengangkat besi. Bobotmu kian hari kian bertambah.

Dan heibatnya kamu nak, sosok yang pantang menyerah. Ketika teman seusiamu belum bisa tengkureb, kamu sudah perlahan mencoba dan beberapa kali berhasil.

Akan ada banyak kejutan-kejutan lain yang luar biasa. Dan mama menanti dan tidak berhenti berdoa untuk kesehatanmu, nak. Begitu juga untuk papah.

Menjadi anak yang sholehah adalah harapan terpenting buat orang tua. Kelak suaramu merdu seperti papah, dan bakat menulismu seperti mamah serta rupamu yang ayu perpaduan mamah papah.

*****

Mika anakku,

Sesekali bola mata indahmu melirik saat tengah terjaga. Kau jadi detektor mungil keberadaan sang mamah. Mamah tahu, tidak sepenuhnya menjaga saat terlelap, terlebih saat bobo pagi dan siang. Mamah harus pandai mencuri-curi waktu untuk berbenah rumah. Saat mamah tak disampingmu, kamu bangun dengan tangisan. Sementara jika mamah ada disampingmu, kamu melirik manja dan tertidur kembali. Namun terkadang terbelalak dengan mata berbinar dipoles senyum melebar. Masya Allah, mika lucu dan menggemaskan.

Diusiamu yang melewati tri semester awal sudah menghujani warna hidup mamah. Tubuhmu kian gempal, senyum dan gelak tawamu makin renyah, lagi menyusumu kian kuat. Dan baju-bajumu cepat sekali harus beli baru. Ah, itu tugas papah, nak

Cinta Allah dan semesta lah yang membawa mamah kuat merawatmu. Ditengah mamah terserang radang penyumbatan kelenjar ASI, Mika tetap sehat , bobot tubuhmu makin padat.  Penawar itu saat kau memasang sebaris senyum dengan mata berbinar saat terbangun. Itu lebih dari obat, nak  πŸ˜Dan mamah pun selaku kuat untuk menjadi pelindungmu lebih dari 24 jam penuh.

Mika sayang, sekarang keberadaanmu bukan hanya penawar mamah papah, tapi ada mbah uti dan mbah kakung disampingmu tiap hari. Bahkan kemarin sore celoteh lucu itu memanggil "mbah" dengan lantang. Sementara mamah belum disebut dari bibir tipismu.
Kamu tahu nak, diam-diam beliau menyebutmu dalam doa.

Begitupun mamah dan papah. Sehat selalu Mika anakku, mbah uti dan mbah kakung, semoga kasih sayang Allah selalu melingkari keluarga kami.

*********

Terimakasih "Pilot Projec"ku

Gelak tawa renyah kini sudah terdengar menghiasi ruang-ruang rumah. Ada banyak kegembiraan yang mengisi jiwa-jiwa yang sepi. Keajaiban demi keajaiban terus bergulir seiring berjalanya waktu. Dari proses ada manusia di dalam manusia, hingga menyaksikan pertumbuhan bocah mungil.

Setelah seperempat abad lamanya tangis tawa bayi dari anak bungsu emak, kini cucu ke-17 hadir diantara mereka. Kehadiranya menghempas sepi, mengukir canda. Ada keisengan baru mengisi hari-hari. Ada yang dinanti, ditimang, bikin geregetan, dirindukan namun didepan mata.

Serba pertama, diantaranya memandikan bayi yang tadinya tenang, sekarang sudah menendang-nendang keras kecipak-kecipuk membuat lantai becek. Bisa jadi tendanganya seperti dalam kandungan  πŸ˜€Hingga lebih dari sebulan, mamah tak berani memotong kuku lembutnya. Ketakutan kerap  menghantui pikiran. Sangat hati-hati, itu yang dilakukan, meski pernah tergores kulit arinya oleh pemotong kuku. Dan itu harus dilakukan demi menjaga kebersihan.  Termasuk mengenakan baju yang sedikit menyulitkan, ingin hati mendandani gadis imut. Perlahan baju perempuanku dikenakan cantik.

Keajaiban itu bernama Mika, anak pertamaku. Aku menyebutnya "pilot projec", dimana sebagai orangtua baru banyak belajar darinya. 40 hari pertama yang menguras emosi, mental, jiwa dan raga. Hampir lebih dari 100 hari begadang, dimulai dari pipis, lapar atau pun hanya menatap nanar. Ada titipan Allah yang harus dirawat. Ada panik saat napasnya yang sering tersumbat, ada resah saat jadwal imunisasi tiba yang membuat demam. Ah, anak pertama :-* Dan dari saran-saran ibu pengalaman ditampung. Merepotkan yang membawa nikmat. Lebih dari syukur bahwa Allah telah menunjukan kekuasaanya dengan ciptaan yang sesempurna itu.

Kelak, Mika menjadi bahan pembanding untuk adik-adiknya. Menjadi contoh pengalaman berbagi. Menjadi anak tertua dalam rumah, anak pertama yang membawa kebahagiaan melangit-langit. Dan selamat, hampir perlengkapan bayi semua baru. Lalu, adikmu mengenakan baju mu yang bekas. Mika, sehat selalu, nak. Temani mamah, papah hingga tua nanti 😍😍

******

Mika Anakku

Kelak, besar nanti pendidikanmu harus lebih tinggi dibanding orangtuamu. Tantangan hidup ke depan jauh lebih gila dibanding hari ini. Tekhnologi semakin gencar dan canggih, nantinya mau tidak mau merambah mendekat dan mengikuti. Hanya kewarasan yang sebenar-benarnya waras dapat menalari.

Bukan hanya masalah tekhnologi, namun kekhawatiran orang tuamu ini adalah tentang menjaga akhlak. Apapun gelarmu nanti, tindak tanduk yang sopan, jiwa yang bersih, lisan yang tidak menyakiti dan langkah kaki yang tidak meleset ke arah dholim itu harus dijaga dan dimiliki.

Mika tahu,
banyak yang tersakiti karena lisan yang tak bertulang. Sedang hati yang rempa membawa perasaan yang tak karuan. Diam yang wajar atau sesekali pergi piknik menghilangkan penat. Jika pun belum ampuh, mungkin ada yang harus diperbaiki, terutama amalan stholat.

Esok, jika mengikuti hobi menaiki gunung atau bermain musik seperti papah tak apa. Mamah tidak mempermasalahkan soal gender dalam hal ini. Kenyamanan dan aturan main wajib diketahui dan diikuti.  Tak sekedar paham kodratnya menjadi wanita, apalagi keinginan hampir setiap muslimah bergelar 'sholihah'. Mmmh, minimal mengamalkan menjadi sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat.

Mika Mika Mika 😍😍😍😍😘😘😘😘😘












No comments: