Monday 11 December 2017

Larangan Pasca Melahirkan

Larangan Pasca Melahirkan

Melahirkan adalah proses yang tidak dapat terlupakan, terlebih untuk pertama kali merasakan. Sakit, ya sudah barang tentu. Ada banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya. Ibu pastinya akan mengalami berbagai hal yang mungkin kurang nyaman. Rasa sakit masih terus berlanjut, badan yang terus terasa pegal, terlebih masa baby blues syndrome dan hal lainnya yang dapat membuat seorang ibu merasa kurang nyaman.

Untuk para ibu yang pasca melahirkan, tentunya akan ada masa pemulihan dimana para ibu wajib membatasi pekerjaan, serta makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Seperti yang pelayanan oleh emak dan mama mertua setelah melahirkan. Memakan sayuran untuk memperlancar ASI dan kesembuhan. Yang lebih istimewa yaitu dengan istilah 'lekangan'. Yaitu memakan makanan apa saja dalam bentuk bermacam-macam tetapi hanya dimakan secuil. Bagi masyarakat Bumiayu Brebes perlakuan ini seperti anak lelaki pasca dikhitan, mereka diperlakukan seperti itu. Memakan lekangan yang hanya icip-icip ini berlaku sebentar sebelum larangan dalam makan-makan makanan tertentu dilarang.


Hal ini juga sangat berguna untuk menunjang pemulihan sang Ibu supaya berlangsung lebih cepat, dan tentunya juga supaya si buah hati tumbuh dengan sehat. Ini tidak lain adalah sebuah ungkapan kebahagiaan atas kehadiran orang baru di dalam rumah.

Banyak pantangan pasca melahirkan yang enggan untuk membantah, lebih-lebih orangtua sendiri yang menyarankannya. Pasang senyum manis dan ucapan "ya" meskipun hati berkata "tidak", ini lebih baik dari pada memunculkan konflik. Beberapa diantaranya ada pada daerah jawa yang diikuti mitos-mitos terdahulu. Mitos tersebut memang tidak bisa dijelaskan secara logika kita. Tetapi, pada dasarnya mitos atau pantangan setelah melahirkan itu memang sangat banyak sekali macamnya.
Aku dan bayi ASI


Belum lagi perbedaan pantangan untuk setiap daerahnya. Begitupula pantangan ketika masa pemulihan. Berikut ini pantangan-pantangan paska melahirkan yang mungkin bisa membantu untuk proses pemulihan,

*Tidur dan menyusui  si buah hati sambil tiduran dengan kaki ditekuk.
Hal ini memang betul, salah satu penyebabnya adalah karena dapat menyebabkan kaki menjadi terkena varises. Mungkin yang dirasakan ibu yang melahirkan dengan sedikit jahitan tidak masalah. Jahitan pasca bersalin tak terhitung, sebab bayiku keluar dengan cara di vakum. Walhasil jahitan sebelah kiri lebih banyak membuatku susah telentang sempurna, jika pun dipaksa sungguh ini sakit. Lelagi kakiku ditekuk dan lelagi pula aku dapat teguran keras dari emak dan mama mertua. Betapa bangganya mama memamerkan pangkal betisnya yang mulus tanpa varises sementara sudah 8 kepala dilahirkan. "Hey mak, mak kan gak tahu rasanya jahitan divakum, kayak diobras tau! Dulu kan pakek dukun bayi udah cukup" aku memberontak didalam hati.

*Tidur harus berselimut, terutama bagian kedua kaki harus tertutup rapi.
Bagi orang yang gak doyan berselimut seperti aku, ini terasa berat. Yang lebih membuat berat lagi adalah cara mereka yang menakut-nakuti. "Nanti kalau gak pakai selimut kakinya bergetar atau kejang-kejang terus didatangi makhluk tinggi besar" glek, nelen ludah pahit plus tepok jidat. Ini juga didukung oleh tetangga sebelah, yang menyepakati soal selimut tadi.  Sebenarnya maksud mereka adalah angin malam yang menembus ke badan dikhawatirkan aka jadi penyakit, masuk angin.

*Tidak boleh mengkonsumsi buah nangka ataupun nanas, karena sifat buah tersebut lah yang dapat membuat lambung para ibu paska melahirkan memproduksi gas berlebih.

*Jangan membawa beban bawaan yang terlalu berat ketika merasa masih begitu lemah dan belum terasa cukup pulih, serta rasa nyeri paska melahirkan yang masih terasa.
Mencuci pakaian ibu dan anak selama sebulan menjadi aktifitas suami. Jika tidak, meminta tolong seseorang dan diberi upah. Di kampungku, Dukuh Kweni Adisana, masih berlaku jika menantunya melahirkan sementara kondisi ibu belum pulih dan ayahnya harus merantau kembali,  maka tugas mencuci popok dan baju dialihkan ke mertua.

*Jangan berhubungan suami istri terlebih dahulu. Mengapa? Karena tubuh kita juga perlu waktu untuk pulih, begitu pula dengan organ intim. Tunggu setidaknya setelah berhenti dari masa nifas. Dan, jika benar-benar pulih menurut saran dokter setelah 6-7 bulan melahirkan. Hayooo, bapabapa kuat gak?😋

*Semua makanan berminyak atau digoreng
Ini yang dikeluhkan tukang pijat, beliau kesal karena mendeteksi tubuhku yang banyak mengkonsumsi gorengan. Bagaimana tidak, tiap pagi emak berjualan gorengan. Makanan yang digoreng dengan minyak sawit atau minyak nabati lain mengandung lemak berlebihan. Lemak bisa menyebabkan penumpukan untuk tubuh sehingga menghambat proses metabolisme yang sehat. Selain itu makanan ini juga bisa menyebabkan tubuh mengalami kenaikan gula darah tinggi sehingga tidak baik untuk ibu yang baru melahirkan.

*Makanan pedas
Sayangnya ibu menyusui yang doyan makanan pedas masih harus bersabar dan menahan diri bila ingin mengecap masakan favoritnya. Ya, setidaknya hal itu harus dilakukan hingga 6 bulan ke depan. Hal ini dikarenakan rasa pedas bisa merasuk masuk ke dalam usus dan pembuluh darah bayi yang kondisi saluran cernanya masih lemah. Tak hanya makanan pedas, masakan lain yang beraroma kuat karena tambahan kayu manis, bawang, bumbu kare, dan merica sebaiknya juga dihindari karena alasan serupa.

*Dilarang ngupi dan ngeteh cantik
Meski sudah melahirkan, namun selalu ingat bahwa bayi tetaplah mengandalkan ASI sebagai asupan makanan utamanya. Oleh sebab itu, minimalkan asupan kafein, alkohol, serta nikotin, karena ketiganya dapat memicu diare, dehidrasi, dan kolik pada bayi. Selain itu, alkohol juga bisa menghambat produksi air susu ibu, sama halnya dengan parsley dan peppermint bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.


Selama masa kehamilan dan persalinan pastinya menyebabkan perubahan, baik itu pada kondisi fisik ataupun psikologi. Dukungan dari keluarga dan sekitar. Pengalaman melahirkan dengan sedikit ketakutan baby blouse syndrom, membuat hari demi hari terus belajar. Menjaga pikiran untuk berpikir positif juga sangat penting. Termasuk selalu menyertakan Allah ditiap urusan. Allah lagi, Allah terus 😍

No comments: