Wednesday 17 February 2016

Hampir Kena Tipu ATM


Hampir Kena Tipu

Baru saja menuang segelas air putih dalam gelas bening, hpku terdengar bunyi deringnya yang nyaring. Belum sempat diteguk, ku melangkah menengok. Ya, nomor yang tak dikenal menghubungi. Ada suara lelaki matang dari ujung telepon. Setelah panjang lebar menjelaskan maksud dan tujuan. Tidak sertamerta jejingkrakan saat mendengar aku mendapat undian 12 juta dengan 1 jt senilai pulsa. Ini bagian dari pemenang undian Telkomsel dari 149 juta pengguna dan aku salah satu pengguna yang beruntung, katanya. Kekhawatiran tertipu sudah mengakar dipikiran saat itu. Ditanggapi santai tanpa emosi, hanya sedikit nyinyir saja.

Usai lama berdebat dan berkelit aku dituntun ke ATM. Dan dia mengharuskan keanjungan tunai bank Mandiri. Namun, jarak ATM dari rumah cukup jauh. Kendaraan tidak ada, sedang dipakai. Ada sepeda milik keponakan, tapi ban kempes. Akhirnya, tetangga yang sedang kongkow mengantar hingga ATM terdekat yang ada di Indomart Puri Citra Pipitan.

Dengan beberapa kali ia meyakinkan jika ini bukan penipuan. Memang tidak meminta mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening. Sesampainya di ATM, aku gasak uang yang ada direkening sebelum digasak penipu itu. Kemudian baru mengabari kalau sudah beradaan ditujuan. Usai memasukkan kartu ke lubang dituntun secara detail
Klik bahasa Indonesia - masukkan no pin - transaksi lain - mandiri e chash -isi pulsa - no yang dituntun -ya - masukkan nomor beberapa digit yang sama - ya - tabungan - simpan.  Hugh! Panjang bukan rutenya? Hehe Parahnya lagi sampai 4 kali gagal karena saldo tidak mencukupi. Sekalinya berhasil itu pun dengan nomor yang salah. Kesal dan amarahnya perlahan memuai ke permukaan. Yang awalnya banyak memuji dengan kalimat thoyyibah dan dzikir berubah menjadi geram.

Ditambah sikapku yang ngeyel dan beberapa kali kurang pendengaran.  Hahaha semakin membuat kesabaran lelaki itu memudar. Bentuk kesalnya tergambar saat bertanya "Kenapa atm kamu gesek dulu sebelumnya? " aku jawab "Aih,  kepo. Sukak sukak dong pak, uang juga uang saya". Napas panjang dengan menahan emosi terdengar jelas dari nada bicaranya. Aku juga semakin nyinyir, kosa kata dari mulut ini beruntut panjang. Hingga diakhir ujung telepon "Kenapa kamu tidak bawa Atm mu yang lain?". "Bapa siapa ngatur-ngatur saya" tut tut tuuuuut telepon terputus.

Hahaha sudah kuduga. penipu kawakan tapi dibikin kesel. Aku mah orang ga punya bukan koruptor yang banyak uang. Gajian itu alurnya 'terima kasih' setelah diterima terus dikasih kepada yang berhak. Dipos -poskan ke urusan yang bersifat primer, sisanya cukup buat makan sampai gajian berikutnya. Aih, curcol nasib jadi pegawai hehe.

                 *********

Dengan peristiwa minggu 02/14 sore itu, aku putuskan memblokir rekening. Usai mencari data dari internet, bertanya kanan kiri, baik korban atau pemerhati. Usut punya usut kecanggihan teknologi yang dipakai modus kejahatan. Begini alurnya, saat penelpon itu menggiring dengan sangat kuat berusaha meyakinkan. Hingga iming-iming hadiah dan bujukan yang berbau surga karena bersiraman rohani juga, sampailah di depan mesin Atm. Dari pihak sana sengaja menyetel Sms mobile banking. Setelah tahu nomor rekening  juga. Jadi, usai transaksi tersebut jika ada transaksi  dari nomor rekening itu secara otomatis memberi informasi dari sistem mobile banking tsb.

Caranya dituntun seperti ini, memasukkan atm pada biasanya, klik bahasa - klik pin -klik transaksi lain - klik e cash - memasukan nomor penelpon -memasukkan kode sesuai perintah - isi pulsa - klik saving- ok. Transaksi ini hanya bisa dilakukan  di atm mandiri, kenapa? Karena di atm mandiri yang bisa mengoperasikan dengan menu-menu diatas. Semisal di atm lain belum tentu bisa.

Kalau dibilang saya tidak sadar, sepenuhnya saya sadar. Honestly,  disitu ada rasa penasaran yang kuat. Sedikit konyol sebenarnya, toh saldo yang ada sudah dikuras sendiri sebelumnya. Sungguh saya orang yang sangat beruntung dalam peristiwa ini. Secara saya sendiri tidak banyak dirugikan, data-data jadi terupdate, sedang ada banyak korban hingga jutaan. Terbukti dengan kekesalan Customer service yang bilang dalam sesiang tadi sudah ada 4 kasus yang sama, dengan kerugian materi yang banyak.

Kasus serupa juga menimpa salah seorang karyawan, sampai 3 bulan tidak mendapat gaji gegara tersedot mobile banking itu. Lagi-lagi Allah sayang saya, tidak bertepatan dengan tanggal gaji, hmm tidak begitu merepotkan tapi sedikit mengembangkan sayap sabar. Dengan segala puji bagi Allah, sekarang rekening sudah tergantikan yang baru dalam waktu dua jam.



#blogpraneur #yukjadipengusaha #bosenjadipegawai


No comments: