Baso Rusuk & Es Teler yang Meleleh
Dlilidah
Di terik siang yang menyengat,
masih diluputi rasa penasaran dengan istilah bundaran empat. Lepas menikmati
Worl of wonder rasa ingin tahu menjajaki daerah Citra Raya ini semakin
menggebu. Kawasan perumahan yang difasilitasi dengan kawasan wisata rekreasi,
edukasi, belanja, niaga dan olahraga ini sangat luas. Daerah yang di sambut
dipintu utama dengan patung kuda gagah perkasa.
Penampakan Warung Solo Baso Rusuk Citra Raya |
Jejeran ruko niaga yang
berhadapan dengan City Market jadi tujuan selanjutnya.City market merupakan
bangunan pasar bersih yang berada di dalam ruko dengan bangunan yang tertata
rapi. Jadi para pedagang tidak ada yang muntah dijalanan. Mereka berdagang
dikelompokkan sesuai jenis barang yang
dijual. Ditiap sudut atas terdapat visual jenis barang dan ada pengarah jalan. Maka
dari itu City Market menjadi pasar percontohan yang bagus, tidak bau, bersih
dan tertata rapi.
Warung Solo yang menjual baso
rusuk dan esteler di ruko Melia X01/44R Citra raya, menarik langkah kami untuk
mencoba menikmatinya. Tak hanya baso, makanan yang lain khas Solo pundisediakan
seperti lontong opor ayam kampung, lontong opor telur, soto ayam kampung,
bakmie godok, serta aneka kue tradisional Solo, seprti arem-arem, sosis solo,
risol Solo, Onde-onde dan kue-kue tradisional dari berbagai daerah yang
lainnya.
Sajian baso rusuk dengan mie
campur sudah diantar pramusaji diatas
meja kayu jati hitam. Tak sabar rasa segera menyicipinya. seruuuuupuuut dan benar saja kuah yang masih panas itu tak
sanggup melepuhkan lidah. Seperti musuh yang terus mengajakku bertempur untuk
menghabiskannya. Rasa segarnya mampu meredakan dan melegakan tenggorokanku yang
sedang terserang batuk. Padahal belum aku bubuhi tambahan sambel, kecap atau
saus. Agar lebih mantab aku tambahi dua sendok sambal supaya makin nikmat.
Daging rusuknya sangat empuk, bumbunya meresap dan serat-serat dagingnya tidak
membuat selilit digigi.
Baso rusuk dengan rasa yang segar dan bikin ketagihan |
Menghajar semangkok baso dengan
rasa yang membuat jatuh cinta itu sampai sekarang tak terlupakan. Dengan harga
Rp. 15.000 permangkok sangat terjangkau dikantong. Sesudah itu sajian es teler
menggugah selera, kami nikmati dengan senyum hangat. Cuaca yang panas sangat
cocok dengan menyendoki es teler yang berisi kelapa muda, mutiara, apel, nanas,
alpukat dan serut es memadat dengan rumput laut nendang dilidah, rasa susunya
juga pas. Es teler yang senimat itu hanya diharga Rp.9000 permangkok yang
bergagang itu.
Perjalanan 12 April 2015 tidak
membuahkan kekecewaan sedikitpun. Kejujuran para supir angkot , menjadi ucapan
syukur tersendiri. Mengingat kadang perjalanan di Serang kerap menjumpai supir
yang arogan dan pemarah. Ohya bunderan empat perlahan kami mengerti. Ternyata bunderan empat adalah tempat
sekarang aku jajaki waktu itu. Begini, dari gerbang utama hingga ujung kawasan
terdapat 4 bundaran dan ditiap bundaran terdapat patung-patung yang
berbeda. Dan ruko baso rusuk dan City market berada di Bunderan empat.
Inilah penampakan bunderan empat |
No comments:
Post a Comment