Tuesday 23 January 2018

Alasan Membangun Cinta Motor Tua

Alasan Membangun Cinta Motor Tua

Motor vespa dan Gl


Hampir sama seperti memiliki vespa yang sudah ada dimiliki suami. Berawal dari keresahan borosnya biaya ongkos pulang pergi kerja yang jika dihitung-hitung dalam sebulan cukup merogoh kocek. Sementara dana minim bila harus memiliki motor matik kekinian. Dan tidak ada sedikit pun niat untuk membeli secara kredit, khawatir ada unsur riba. Kemudian, menjatuhkan pilihan untuk membeli sepeda. Mengingat jarak tempuh sesungguhnya tidak terlalu jauh, sebab aturan yang harus jalan yang berputar sebelum ke tempat kerja membuat perjalanan makin jauh. Kaki yang sudah bermasalah semenjak kecelakaan bermain bola dan bisa jadi juga faktor usia jadi berpikir ulang. Dengan melihat yang ada dan kembali memikirkan masak-masak suamiku mengurungkan niat itu.

Ini tidak ada maksud ikut-ikutan Presiden Joko Widodo yang belum lama ini membeli sepeda motor modifikasi Royal Enfield Bullet 350cc. Hahaha tentu ini jauh dari harga motor tua yang aku bahas. Memilih motor tua saja semua orang menggemarinya termasuk urusan percaya diri. Sewaktu membonceng dengannya juga ikut mengurai senyum lebar. Ingat saat di atas aspal, lihat ksnan kiri zaman now motor makin melebar dan berbadan gendut. Motor GLPro milik suami malah ceking sendiri. Selama masih dijalur yang pisitif dan lurus, sebagai istri mendukung. Dari pilihannya sama motor tua saja sudah memperlihatkan kalau dia lelaki yang punya selera dan prinsip. Baginya ikut-ikutan trend itu mencerminkan jiwa yang mudah terombang-ambing. Dia lebih memilih mengikuti seleranya sendiri meskipun tidak populer dan mengabaikan komentar orang soal seleranya. Kalau masalah di jalanan, jelas motor tuanya yang sering mencuri perhatian para pengguna jalan.

Body motor yang pantasnya dipakai bapak-bapak tak ia hirau kan. Motor usia 20 ini lebih muda dibanding vespa yang di rumah, sudah mendekati kepala 4. Motor Honda 144CC keluaran 90an ini seangkatan dengan motor yang di pakai dalam film Dilan. Keduanya butuh perhatian dan penanganan khusus soal mesin. Terutama jika sedang ngambek, selama masih bisa ditangani sendiri, terkadang terpecahkan. Namun tak jarang juga harus dilarikan ke bengkel dan membeli onderdil baru. Yang membuat kesal sebagai istri kadang harga untuk memoles motor tua agar terlihat lebih menarik. Sayangnya, hanya senyum tawar jawabanya.

Sama-sama sabar, sabar ketika menghadapi mesin trouble untuk suami dan sabar untukku sebab perhatiannya kadang lebih condong dengan tunggangannya itu. Tapi, masih patut disyukuri bila suami menggemari memang karena kebutuhan dan bukan menghambur-hamburkan uang. "Kalau pun mungkin ada kebutuhan mendesak bisa dijual lagi, itung-itung buat investasi, mah" ujarnya.


Tanpa rasa percaya diri, membiarkan apa kata orang dan terbiasa menyederhanakan pikiran dan pilihan motor tua itu tidak akan dipilih. Motor keluaran Honda yang punya bokong kotak dan berbadan ramping.  Dulu honda ini adalah motor favorit para bapak bapak. Karena yang menggunakan dahulu kala adalah dari kalangan bapak-bapak. karena anak muda masih gengsi menggunakan motor ini. Anak muda menggunakan motor bebek, tidak jauh seperti kebanyakan zaman now.


Jadi, bisa disimpulkan mengapa perlu membiarkan lelaki bermotor tua
1. Menyederhanakan pikiran, pengeluaran
Ketika hati dan pikiran dilanda keinginan, seakan menjadi sumber penderitaan. Menyederhanakan pikiran dalam menentukan pilihan menjadi alternatif yang menenangkan. Memilih motor tua sesuai dengan kantong, kebutuhan dan kontan tanpa dibebani cicilan.
2.Masih dijalur yang positif karena bagian dari kebutuhan, bukan gaya hidup pemborosan
Maraknya pelakor saat ini, membuat para istri sedikit ketar-ketir. Dijalan yang membiarkan lelakinya menunggangi mesin tua salah satunya. Sebab, bermain dengan motor tua bisa menyalurkan hobi, membuat kesibukan baru ketimbang tergoda wanita baru, aih :-(
3. Memiliki prisip
  Pemilih motor tua sudah tentu memiliki ketetapan hati yang mantap. Yang tahu betul akan resiko dan bertanggung jawab dengan pilihannya. Membuang jauh gengsi atau ikut-ikutan trend.
4. Percaya diri
  Tanpa rasa percaya diri yang besar seseorang tidak akan membawa diri dengan nyaman. Salah   satunya dengan apa yang dikenakan atau dibawa. Ketika seseorang memilih barang serba terbaru fres from the open, ini malah menggunakan barang lawas. Memakai barang lawas akan terlihat identitas dan karakternya sebagai pengguna.
5.Sabar
Tidak seperti motor baru keluaran pabrik yang semua serba gres, motor tua seiring dengan usianya mesin pun ikut menurun performanya. Disinilah pengguna motor dituntut sabar dalam menghadapi mogok atau mesin rusak. Selain itu, pengguna juga terlatih untuk memperbaiki kerusaksn itu.
6. Menghindari riba
Hari gini membeli apasih yang tidak kredit? Hampir semua barang bisa dibeli secara dicicil, tentu ini sering berujung bunga atau riba. Motor tua dengan harga lebih murah dengan motor baru, membeli secara kontan lebih mudah dan ringan.

No comments: