Beberapa bulan menjelang Syawal biasanya akan ada acara, sedari sekarang deretan rencana itu mulai terprogram. Salah satunya acara reuni di kampung halaman, baik teman SD, SMP atau SMA. Selain menabung untuk baju lebaran dan isi amplop untuk berbagi hehe. Sosial media yang mempermudah menyatukan kembali jalinan persahabatan itu, baik melalui facebook, instagram, twitter, line dsb kemudian berbagi nomor yang tergabung dalam grup. Serpihan kenangan dan rindu kini mulai terpupuk dan subur kembali.
Bertemu dengan sahabat-sahabat lama bagi sebagian besar orang adalah kesenangan. Adapula sebagian kecil memilih untuk menghindari. Terlepas dari sifat introvert yang memilih untuk menyendiri dan lebih asyik mengurung diri. Ada pula hal lain yang lain, seperti mungkin yang belum memaafkan atas peristiwa masa lalu. Minder, atau membesarkan rasa malu yang berdasar prasangka negatif, itu juga bisa jadi.
Lantas, mau dibawa kemana arah reuni, semacam hura-hura atau menggelar amal bakti atau menggelar pengajian mengundang ustadz sambil muhasabah. Yang perlu diperhatikan dan dijaga adalah menjaga lisan. Munculnya istilah baper mengingatkan kita bahwa ada hati, telinga yang harus dijaga. Dalam sebuah penelitian disebutkan wanita dalam sehari berbicara minimal 20000 kata. Bayangkan, jika tidak dikontrol dan menyerocos sesuka hati. Tidak hanya wanita, etika bercanda pun baiknya tidak membawa hal yang sensitif seperti SARA. Namun yang sering, saat kita bertemu sahabat lama, tidak jauh dari candaan yang mengolok-olok, membully, membawa nama orang tua dan menyebar aib.
REUNI, temu kangen apalah namanya cukup dengan spirit DAKU KEKET alias DAtang-KUmpul-KEnang-KETawa.
DATANG, selalu datang saat ada undangan pertemuan. Karena pertemanan akan bisa langgeng bukan hanya untuk “merasa menjadi bagian” tapi butuh untuk “datang” ke dalam bagian.
KUMPUL, berkumpul, menjadi SATU, menjadi KITA bukan aku atau kamu. Selalu kompak dan saling mengerti. Karena “kumpul” kita akan menjadi kokoh dan solid. Jika tidak, maka kita akan tercerai berai.
KENANG, mengenang saat indah waktu sekolah, waktu di kampus karena itu menyehatkan. Mengenang masa yang lalu adalah sebab kita menjadi sekarang, kenanglah yang lalu asal kita tak tenggelam pada masa lalu.
KETAWA, bangkitkan ruang gembira pada diri kita. Ketawa dan tertawalah tentang masa lalu kamu, masa lalu kita yang culun, sok innocent. Dan ingat, KETAWA di zaman sekarang sulit padahal menyehatkan. Kesibukan kerja, stress atau keseharian masing-masing makin membuat kita susah tertawa. Maka, KETAWA-lah karena itu penting.
Mungkin beberapa alasan ini bisa jadi acuan, agar reuni kita sehat dan positif. Bukan malah sebaliknya. Apa aja manfaat reuni:
1. Menjalin kembali tali silaturahim dan saling bertukar informasi, karena kita sudah tidak pernah atau jarang ketemu lagi.
2. Mengembalikan eksistensi dan kembali belajar, karena tiap orang punya eksistensi dan potensi dalam diri. Kita bisa belajar dari teman, dari pertemanan yang sebegitu lama.
3. Memperpanjang usia, karena kita bisa mengurangi stress atau depresi. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang yang banyak dikelilingi teman dan saudara, kemungkinan meninggalnya berkurang 50 persen dibandingkan mereka yang tidak memiliki kehidupan sosial. Kehidupan sosial yang lebih baik membuat kita rata-rata hidup 3,7 tahun lebih lama. Dan ingat soal umur, penentunya bukan kita tapi Allah, kita hanya ikhtiar aja.
4. Bekerjasama untuk amal, karena menjadi tujuan yang sangat positif dari pertemanan. Amal dan berbuat untuk sesame inilah tujuan utam reuni atau temu kangen, dimanapun dan kapanpun. Sejauh amal ini belum dilakukan, maka reuni dan temu kangen agak sulit berkembang. Karena reuni, bukan sekedar kumpul lalu bubar.
5.Menjadi ajang pamer keberhasilan
Reuni dapat menjadi ajang pengukuhan eksistensi diri bagi mereka yang dulunya mungkin tidak terlalu menonjol atau tidak dianggap namun sekarang justru menjadi seorang yang berhasil. Namun dalam hal ini, keberhasilan tersebut hendaknya disampaikan dengan cara yang tepat agar dapat menjadi inspirasi bagi yang lain, dan bukan sebaliknya, malah menjadi ajang pamer hingga membuat peserta reuni yang kurang bernasib baik merasa minder dan terkucil.
6.Momen membangkitkan kenangan
Salah satu hal yang kerap terjadi pada saat reuni adalah membangkitkan lagi kenangan lama, terutama kenangan yang manis dan berkesan. Hal ini juga hendaknya disikapi dengan hati-hati, terutama jika masing-masing telah berumah tangga. Hati dan pandangan harus tetap dijaga. Jangan sampai, momen mengembalikan kenangan ini justru membangkitkan lagi getaran lama yang pernah ada terhadap seseorang di masa lalu dan bertemu kembali pada momen reuni.
7.Menjadi pasar baru dibisnis yang sedang dirintis
Tidak salah jika saat bertemu sahabat berujung-ujung promosi, menyodorkan katalog atau berbagi bisnis. Yang kemudian dilain hari saling membutuhkan dan bertukar. Biasanya kalau sesama sahabat ada potongan harga sendiri. Ada juga yang sengaja menjual produk MLM dengan harga miring hanya karena mengehar poin, kalau demi sahabat direlain harga murah.
Arah dan tujuan kembali dimusyawarahkan tentunya. Mengingatkan terus untuk istiqomah di jalan yang lurus juga penting, tidak meninggalkan sholat dan mencari nafkah dijalan halal lagi berkah. Minimal tak hanya bertemu tapi ada nilai dakwah. Semoga persahabatan tak hanya di dunia, semoga sampai surga.
No comments:
Post a Comment