Tuesday 27 February 2018

Ternyata Ada Dokter Ahli Bedah yang Dermawan Di Ibu Kota

Ternyata Ada Dokter Ahli Bedah yang Dermawan Di Ibu Kota



Setelah mendapat info dari orang-orang tentang dokter itu, kami mencoba menyambanginya. Kabar harum yang disebarkan orang-orang ternyata saya sendiri merasakannya. Berawal dari keanehan seorang ibu yang melihat bonus daging yang terdapat didekat telinga dan pipi anakku sebab bawaan lahir. Tanpa meremehkan bonus itu, lalu mereka menyarankan untuk ke dokter itu. Dan mereka memastikan tukang ojek sekitar dan bajaj mengenal rumah prakteknya.

Sepagi itu pasien memenuhi kursi diruang tunggu. Dokter yang sudah lanjut usia itu masih tampak segar. Kaca mata plus menempel dihidungnya. Kulit putih keriput membungkus tubuhnya yang sudah menua. Sudah 43 tahun menjadi dokter ahli bedah. Setelah pintu dibuka satu persatu pasien yang sudah ada janji sebelumnya dipanggil. Jam 6 pagi rumah praktek buka hingga selesai. Khusus untuk Rabu dan Sabtu pagi menangani pasien bedah terlebih dahulu. Libur di hari Kamis dan Ahad. Beralamat di JL. Utan Panjang III 30 RT 005/07, Serdang,Kemayoran, Jakarta.

25 ribu dikenakan pada pasien yang sakit, dan 300 ribu untuk operasi kecil. Dengan catatan setelah diperiksa, dokter mencatat resep dan diberikan ke pasien. Obat membeli sendiri di apotek. Dari pengamatan pribadi beberapa pasien dengan keluhan kutil yang tumbuh membesar, cantengan sehingga harus mencopot kuku, kelenjar dileher, daging tumbuh di bagian punggung dan tangan dll. Banyak keluhan pasien yang merasa repot dengan prosedur dan menejemen rumah sakit yang berbelit-belit dan mahal. Menerima pasien tanpa dipusingkan dengan jaminan kesehatan atau pun asuransi manapun. Dengan adanya H. dr. Amir S. Lubis Sp.B lebih termudahkan. Selain murah, sosok dokter yang ramah dan humoris semakin membuat nyaman. Dokter lulusan UI ini, setiap hari beliau bertugas di RS. Islam Jakarta. Pengalamannya yang hampir setengah abad hampir tidak diragukan lagi. Ada dua bangsal untuk memeriksa pasien. Untuk pasien yang dibedah ditangani ahli dengan dokter yang lebih muda usianya.

Untuk pasien anak-anak didahulukan. 5 pasien masuk kemudian dicatat dan dipanggil lalu diperiksa. Jadi ketika kita datang, tidak ada nomor antrian. Jika ada pasien berencana untuk dibedah, tidak langsung saat itu juga. Setelah diperiksa kemudian ditentukan tanggal, hari dan jamnya berikut prosedurnya.

Selama didalam ruangan pemeriksaan, dr. Amir sesekali mencandai pasiennya. Saat itu ada seorang nenek yang ikut masuk ke ruangan menemani cucunya yang sakit. Beliau menanyakan ke nenek tentang singkatan pelakor yang marak dipemberitaan. Dengan nada polos nenek menjawab tidak tahu. Ternyata nenek itu pun korban pelakor yang pasrah. Kemudian dr. Amir berpantun lo sepuluh gue sebelas, lo selingkuh gue balas. Grrr kami semua tertawa dan candaan lain yang membuat kami relax.

Pemeriksaan buah hatiku berlangsung cepat. Anakku sehat, tidak disarankan bawaan lahir itu dioperasi segera. "2 atau 3 tahun lagi datang lagi kemari. Kalau umur saya masih ada" ujar beliau. Mengingat letaknya diwajah dan anak usia belum genap setahun aktif bergerak. Aku tidak disarankan untuk khawatir tentang keloid yang muncul pasca operasi. Menurut beliau keloid bisa tumbuh dibagian tubuh, misalnya perut, tangan dan kaki. Penyebab pasti adanya bonus tsb tidak bisa disebutkan secara rinci, namun faktor genetik bisa menjadi pemicunya. Tanpa ada resep dan secarik tulisan apapun aku tidak diperkenankan membayar. Hanya ucapan terimakasih dan doa yang kuucapkan sebelum melangkah pergi. Lalu uluk salam sebelum kami benar-benar berpisah. Dalam hatiku, 'panjang umur dan penuh berkah yak, Dok'

28 comments:

Dani Wahyu said...

Inspiratif banget. Oiya ngomongin dokter, ada hal penting loh yang kadang kala kerap dikesampingkan oleh seorang dokter. Karena jadwalnya yang begitu padat, dokter sering banget mengabaikan yang namanya investasi. Padahal, ada loh investasi yang mudah dan menguntungkan bagi mereka yang berprofesi itu. Yuk cek di sini: Investasi tepat bagi dokter

Diah rahmawati said...

Dan Hari ini beliau dipanggil Allah SWT 😭😭😭...semoga dokter baik hati ini husnul khotimah... Aamiin ya robbalalamin 🤲

Unknown said...

Innalilahi wa innailahi roijuun selamat jln dokter keluargaku...amal kebaikan yg akan membuatmu bahagia..Miss you kami merindukan dokter2 spt dirimu.,tdk mencari keuntungan tp menolong sesama tdk membedakan kaya dan miskin semua engkau perlakukan sama....kami berdoa utkmu Husnul khatimah aamiiiin

Unknown said...

Innalilahi wa innalilahi rojiun, selamat jalan Om, terimakasih banyak untuk semuanya 😥

Unknown said...

Aamin ya Robbal'alamiin

Unknown said...

Aamiin ya Robbal'alamiin

Qq said...

Insya Allah jannah ya dok..
Dokter dari jaman almarhumah nenek masih ada lanjut ke mama ke aku dan adikku, bahkan adikku sunat dengan beliau ketika masih praktek di rumah orang tuanya di kalibaru. Keluarga besar pun cocok dengan beliau, sehingga meskipun sudah pindah rumah sesekali masih periksa dengan beliau.

Heaven welcoming another angel 😢😢

Unknown said...

Semoga Husnul khatimah dan Jannah buat dokter kesayangan ku.Aamiin. padahal aku berniat ingin me khitankan anak ku ke dokter, tapi Allah lebih sayang sama dokter.

Unknown said...

Dari sy masih 7 tahun sunat dgn beliau dan kini giliran anak sy yg berobat dgn Dokter Amir,masyaa Allah..ilmu yg di milikinya di gunakan untuk menolong orang banyak,Yaa Allah atas kekuasaan Mu,tempatkan almarhum sisi Mu yg mulia terimalah amal ibadah nya,Aamiin..

Afidatun nasihah said...

Innalillahi wainna ilaihi rojiuuun

Allohummagfirlahu warhamhu waafihi wafu anhu

Aamiin

Unknown said...

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un., in syaa Allah almarhum Dr. Amir Lubis wafat dlm husnul khatimah, diampuni semua dosa & kesalahannya serta diberi tempat yg mulia disisi ALLAH.SWT,aamiin.
Selamat jalan senior ku.. opung (panggilan akrab kami) smg kita bisa berkumpul di surga NYA....

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya rabbal aalamiin

Afidatun nasihah said...

Allohu yarham

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya robbal aalamiin

Unknown said...

Innalillahi wa innailaihi rojiun.. Selamat jalan dok, smga Allah membalas jasa2 dan budi baikmu selama d dunia dan Insya Allah imbalan surga yg dokter dapatkan nanti. Berasa kehilangan banget krn wkt 4th lalu sy prnah op pd ibu jari tgn kanan sy.Ga bs ngebayangin, skr dokter udh ga ada, ga ada lg dokter sperti dokter, kalo ada keluhan psti hrs k RS dan biayanya pun ga ckp 300rb..

Unknown said...

Smg almarhum di berikan di tempat surganya Allah Azza wajalla aamiin ya rabb

Unknown said...

Smg almarhum di berikan di tempat surganya Allah Azza wajalla aamiin ya rabb

Unknown said...

Allahummagh firlahu war hamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Semoga Allah luaskan jalannya menuju Surga Nya, Aamiiiiin...YRA. (Iwan kecil Misbah, mantan tetangga wkt msh SD Van Lith I. Ikut di rmh alm Akas Abdurrahmanch, di Kalibaru timur VI).

Rudi said...

Innalillahi Wa inna ilaihi Rojiun, Allahumagfirlahu, warhamhu waafihi wafuanhu. Semoga diluaskan kuburnya, diberikan cahaya didalam kuburnya dan dimudahkan didalam kuburnya.

Unknown said...

Maaf trus sekrg ada yg gantiin praktek ga ya 🙏🙏🙏

Unknown said...

maap sekarang yg menggantikannya siapa, kliniknya apa msh buka.

Jhony said...

Dari tetangga yg berada di depan mosholah katanya yg menggantikan ada keponakan nya yaitu dokter dimas

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb

Afidatun nasihah said...

Aamiin ya Rabb