Friday 30 August 2013

Cerita Kampung di Kali Sirah


                                                                                Elok Jasa Kali Sirah
Rimbun dan teduh di kelilingi pepohonan dari perkebunan warga. Terletak di paling timur desa Dukuh Kweni  Adisana Bumiayu. Destinasi wisata yang terdekat dari rumahku, setiap kali mudik dari merantau. Melepas kangen itu dengan mendatangi Kali Sirah,dengan jalan kaki  kira-kira hanya 7 menit dari rumahku di RT 06. Bukan apa-apa, tak bisa dipungkiri semasa kecil. Kami sering mandi di air pancur yang mengalir dari bambu, yang dibelah menjadi 2.  Tepatnya dibalik batu besar sambil menunggu mbaku yang mencuci baju. Tapi jika ditilik lebih lanjut ada modus dibalik itu, ya melepas kepenatan dirumah. Oh ya ada yang hampir tertinggal, dulu sewaktu masih TK, menuju akhir pekan kami diminta bu guru untuk membawa bekal. Kami di giring jalan-jalan ke kali Sirah dan menikmati makan di alam terbuka. Menu andalan yang termewah saat itu ditahun 90 an yaitu telur dadar dan itupun kami saling barter bekal teman.
ini rumahku
Sebelah timur dari rumahku


Suasana yang berbeda dirasakan sekarang. Kali Sirah tak lagi dipakai langsung untuk mandi dan mencuci. Sesekali para pemuda masih  memandikan kuda besinya di sana. Dari tahun ke tahun dari ke 4 pohon beringin yang mengitari mata air tumbang. Pertengahan tahun 2013 ini saja beringin yang percis di pinggir jalan tumbang melintang. Faktor usia dan letak tanah yang tak datar juga mempengaruhi tumbangnya pohon tsb. Akar-akar panjangnya menggelayut panjang , bahkan tubuh pohon sangat besar . Besarnya sebesar jika dipeluk 2 orang dewasa bahkan lebih. Konon cerita, dipohon beringin tersebut dihuni oleh monyet. Dan mata airnya dihuni oleh ular besar yang bisa mengeluarkan suara dibawah batu.

 Di awal tahun 2000 batu-batu besar disekitar kali Sirah dibelah tukang batu sebagai bahan jalan. Pada saat itu belum setenar sekarang ada paving blok atau kone blok. Atas swadaya masyarakat dengan gotong royong, jalan yang awalnya tanah dibuat jalan berbatu yang tertata rapi, istilah warga sering di sebut dirolak. Alhamdulillah kini jalan sudah di aspal walau tak sampai di bahu Kali Sirah.
Keindahannya masih terjaga, kuantiti airpun tak berkurang walau beringin sudah tumpah. Patut dan sungguh disyukuri warga. Dari 7 RT yang ada di Dukuh Kweni sebagian besar kebutuhan airnya dipenuhi oleh mata air dari Kali Sirah. Tanpa bayaran rekening yang melunjak, hanya saja iuran yang tak menguras dompet sebagai bentuk pemeliharaan tanki dan pipa. Sejak tahun 2009 PNPM telah membangun tangki utama dan sub sub tangki per RT, sehingga mempermudah pembagian air warga. Bayangkan saja semua RT punya mushola dan hampir setiap rumah mempunyai kamar mandi dan air dari kali Sirah itu dapat mencukupi kebutuhan itu.
tuk kali  sirah Dukuh Kweni 


Kali Sirah juga menginspirasi kelompok pemuda RT 06 yang doyan sepak bola menamai grupnya dengan nama ARKAS (Arek kali Sirah). Syukur tiada tara atas keberadaanya, mempertahankan secara alami dan melestarikan tanaman dan pepohonan serta mencintai lingkungan adalah upayanya. Bukan hanya milik arkas tapi milik kita semua yang patut di jaga.