Saturday 25 August 2018

BOLT Ultra Unlimited Teman Setia Menemani Hari-hari Tanpa Khawatir

BOLT Ultra Unlimited Teman Setia Menemani Hari-hari Tanpa Khawatir

Hari gini kebutuhan pokok tak lagi sandang, pangan, pangan. Tambah lagi, Hp tanpa kuota seakan membuat semua mati gaya. Hidup tak mau mati pun tak segan hehe. Perkara yang ini, kami sudah menemukan solusinya. Malah ada sebagian orang yang lebih takut ketinggalan hp dari pada dompet.

Ya, kehadiran BOLT home Ultra Unlimited sejak beberapa bulan ini sudah mengubah kegelisahan menjadi ketenangan. Kenapa? Sebab dengan kuota 4G unlimited tak lagi dag dig dug tetiba kuota habis sedang berselancar di dunia maya. Tanpa disadari, lanjutnya, kuota semakin cepat habis dan harus membayar lebih mahal, karena semakin banyaknya konten besar dan berkualitas tinggi yang bisa dinikmati, namun menguras kantong. Mengingat pengalaman sebelumnya sudah menggunakan produk mifi merk sebelah. Hasilnya mengecewakan, menguras kantong. Ini menjawab kebutuhan suami yang berprofesi di dunia percetakan, membuat ia tak jauh-jauh dari design grafis. Pesanan gambar atau logo dari pelanggan yang dikirim via sosmed atau email, ia racik sendiri hingga menjadi karya sablon di atas media sesuai pesanan. Kebetulan pengerjaanya semua di rumah. Kebutuhan internet unlimited bolt dan manfaatnya setia menemani hari-hari. Tanpa khawatir dan gelisah, lancar selancar glek tegukan air minum ke kerongkongan.
Meja kerja suami dan hasil karyanya, tanpa internet unlimited bolt apalah artinya 


Kita tahu dengan kuota 4G tentu lebih mahal dan lebih boros menyedot kuota internet meski kecepatan lebih kencang.  Kenapa BOLT! Ultra Unlimited jadi pilihan? Tidak ada batasan kuota atau FUP (Fair Usage Policy). Pengguna bisa browsing dan download sepuasnya. Tidak perlu khawatir lagi koneksi internet mati. Untuk lebih lengkapnya kunjungi  http://bolt.id/bolt-unlimited. Dengan BOLT! Ultra Unlimited ini mencukupi kebutuhan internet semua. Dengan pengguna internet, suami, saya, komputer dan seorang karyawan, dalam sebulan sangat puas dan tagihan yang tidak jebol dikantong. Stalking sosial media facebook, twitter, instagram, whatsapp  dll tanpa ketar ketir kuota habis. Dengan kecepatan tanpa hambatan update status, chating pun lancar. Menonton film, mendengarkan lagu di youtube tidak buffering. Berselancar seperti mencari jalan tikus, jadi cepat sampainya tanpa nyasar lagi.

Sedikit cerita, selama bekerja suami tidak pernah sepi. Selalu ada musik yang didengar melalui channel youtube. Dilansir dari kompas.com, beragam riset ilmiah telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh mendengarkan musik saat bekerja terhadap performa individu. Sebuah studi pada tahun 2014 digelar oleh Mindlab International terhadap sekelompok pekerja yang mendengarkan musik saat diminta menyelesaikan berbagai tugas, seperti mengeja, menghitung secara matematis, urut kata, memasukkan data, dan berpikir abstrak. Studi tersebut melibatkan 26 pekerja sebagai partisipan. Hasilnya, 88 persen pekerja mengerjakan tugas dengan sangat akurat, dan 81 persen menyelesaikan tugas dengan sangat cepat. Para partisipan mampu mengerjakan tugas dengan akurat dan cepat saat mendengarkan musik.
Lebih anteng makan ditemani tontonan dari youtube tanpa tersendat-sendat


Sebagai ibu muda kekinian. Trik untuk membuat anak anteng itu dengan menonton video lagu anak di youtube. Cara ini cukup ampuh saat saya kesulitan meninggalkannya untuk sholat atau aktifitas lain. Begitu juga saat makan, anak usia 1.5 tahun tidak bisa diam dan ingin makan sendiri. Sambil duduk, makan sendiri dan menonton youtube anakku makan selesai, meski tetap berantakan hehe. Dan kesalnya, menonton youtube menjadi kebiasaan yang sering membuat anak merengek untuk menonton lagi dan lagi.

Meski kadang kesal dengan sikap candunya kepada youtube. Tapi cara anakku menyampaikan untuk dibukakan aplikasi itu sangat menggemaskan. Tangan kami diraih dan dibukanya jemari kami lalu diletakkan hp diatasnya sambil bilang "beep beep" (salah satu bunyi dalam nyanyian anak The Wheel On The Bus). Kemudian badanya bersandar ditubuh kami, atau kadang anak dipangkuan kami. Terkadang mamah atau papahnya. Saat kami menonton dengan bersandar dan obrolan itu terasa sekali itu momen romantis. Kedekatan anak dan orangtua, sentuhan kulit dan kulit membuat kedekatan semakin kuat. Aih, jadi curhat 😀

Dengan dukungan jumlah BTS 4G terbanyak dan Network Optimization yang dilakukan, BOLT! 4G Ultra LTE meluncurkan paket unlimited di saat operator lain tidak memilikinya. Dan wajar, #BoltLebihBaik dengan keunggulan tersebut, BOLT! Ultra Unlimited sangat cocok untuk penggunaan pribadi, keluarga di rumah atau untuk bekerja dengan kebutuhan akses internet yang tinggi.

#BoltLebihBaik

Wednesday 15 August 2018

Menjadi Apapun, Jadilah Orang Baik, Nak

Menjadi Apapun, Jadilah Orang Baik, Nak

Usia putriku hampir 1.5 tahun. Anak pertama diusia pernikahan hampir 2.5 tahun. Sebagai ibu baru banyak kebahagiaan dan kecemasan yang datang. Era sekarang tidak seperti dulu.

Melihat drama sosial media setiap hari, membuat hati seorang emak seperti saya was-was. Entah seperti apa kehidupan 10 tahun ke depan dengan segala kemajuan tekhnologi. Ketakutan itu salah satunya menjauhkan kedekatan orang tua dan anak. Ruang-ruang mesra itu diisi dengan kelakar jemari di dunia maya dan merangkai alfabet dan emotikon.

Merangkul kembali dunia nyata. Ini sedikit ketakutan aku sebagai ibu di era seperti sekarang. Takdir yang tak bisa ditebak, membawaku untuk menitipkan keluh kesah. Mengurai kegelisahan dengan menyusun alfabet.

Ini tulisan aku persembahkan untuk anakku. Merasakan ketenangan keberkahan atas rizki yang diberikan melalui berdagang tanpa resah dan takut. Belajar dari papahmu yang senang membeli barang bekas yang masih dari pada kredit dan tercekik riba. Lebih baik mengontrak sepetak dari pada membeli perumahan dan menyicil selama belasan tahun.

Tuntutlah ilmu setinggi mungkin. Jika perlu sampai ke negeri seberang. Mamah tidak melarang. Tidak mengapa jika kelak akhirnya berujung menjadi ibu rumah tangga. Ilmu itu akan tetap berguna untuk anakmu kelak. Kamu tahu, perjalan yang ditempuh sepanjang perjalananmu tidak akan pernah mulus. Ada naik dan turun, ada susah ada bahagia. Namun itu yang akan menempa kesabaran, yang membangkitkan dalam keterpurukan. Yang mengingatkanmu tentang arti syukur.

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.”[Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”[QS. Attalaq :2-3)

Berdasar ayat diatas mengingatkan kita, betapa jika bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah yang akan menyukupkan rizki dengan jalan yang tak diduga-duga. Teringat teman umrohku dulu, betapa bangganya seorang anak lelaki membawa kedua orangtua dan mertuanya umroh bersama. Ayah kandungnya sangat sepuh dan sedikit pikun. Dengan telaten dan sabar, beliau mendampingi dengan mendorong kursi roda dari thawaf, sai hingga sampai kembali ke hotel. Kebetulan aku sekamar dengan ibu dan mertuanya. Teringat jelas pesannya, "carilah pasangan yang bertaqwa, insya Allah Allah yang mencukupkan kebutuhannya". Waktu itu masih jomblo hehe. Lelaki itu berprofesi guru dan sangat fasih berbahasa Arab, masya Allah.

Melihat perkembangan dunia profesi di zaman now terus berkembang. Honestly sebagai ibu, tidak menginginkanmu menjadi ASN, PNS, guru, pegawai pajak atau bank. Semua hasil jerih payah dari profesi yang memakan riba atau pun yang subhat.

Menjadi guru adalah pekerjaan mulia. Namun, pada kenyataannya sertifikasi dan tuntutan lainnya membuatmu mengejar nilai uang lebih dari sekedar honorer. Menjadi guru tidak harus dibangku sekolah. Justru alam dan sekitar semua adalah guru. Tergantung kita pandai mengambil hikmah atau tidak dari setiap perkara. Aku lebih menyukai pribadi relawan dan filantrophi pada seseorang. Yang tanpa diminta selalu ada, yang memberi tanpa harus diminta, yang berjuang tanpa pamrih. Belajar lillah, billah dan fillah (karena Allah, dengan Allah dan di jalan Allah).

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7) Intinya, teruslah berbuat baik. Sejalan dengan kutipan firman Allah diatas, juga ada hadits yang menerangkan, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat yang lainnya".

Berat, ya itu berat. Bukan rindu ya bukan. Tapi soal ikhlas. Mengerjai tanpa keluh kesah, dibungkus syukur dan tawakkal.

Mika anakku,
Mama menuliskan ini bukan tanpa alasan. Kembali, maut, jodoh, rizki, rahasia ilahi. Betapa mama sangat bahagia dengan kehadiranmu. Menulis ini dengan raga yang sadar tanpa tekanan apapun. Semoga bisa dikenang sampai kapan pun. Bahkan mungkin sampai mamah dipanggil mbah oleh cucuku nanti.

Mika, mamah sayang Mika. Peluk ciyum anak sholihah, cerdas, pinter, sehat 😍






Saturday 11 August 2018

Menjadi Orang Tua Pintar Dan Kekinian Untuk Anak

Menjadi Orang Tua Pintar Dan Kekinian Untuk Anak
Dokumen pribadi, lokasi taman barat Monas

Menjadi orang tua adalah anugerah yang paling indah sekaligus ujian yang berat. Di dalamnya ada saja peristiwa yang melibatkan anak dengan pertumbuhannya yang cepat mengikuti zaman. Kita kenal sekarang anak zaman now. Selain sudah terpapar dengan teknologi sejak lahir, generasi ini juga sudah terbiasa mengakses informasi via internet hingga kepiawaian menggunakan tombol touchscreen untuk mengakses program Android yang banyak tersedia secara bebas.

Kemajuan teknologi yang pesat ini pun ke depannya akan mempengaruhi mereka, mulai dari gaya belajar, materi yang dipelajari di sekolah, sampai dengan pergaulan mereka sehari-hari. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan, jarak semakin tidak berarti,pergaulan tidak lagi ditentukan dari faktor lokasi.

Tidak heran, dari semua yang mereka dapatkan membuat generasi sekarang ini menjadi lebih cerdas dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Makadari itu, mengimbangi anak dengan ikut menjadi pintar itu sangat penting. Menjadi orangtua yang mau belajar. Percaya, generasi zaman old sudah sangat jauh berbeda dengan zaman now perkembangannya. Belajar terus sepanjang hayat, mengikuti perkembangan zaman pada saat itu sesuai kebutuhan, tidak ketinggalan zaman dan tetap dijalur yang tidak meninggalkan agama.

Menjadi orangtua dari generasi paling pintar ini bukan berarti hal yang mudah. Tidak dapat dipungkiri, semua teknologi yang mereka dapatkan tersebut juga dapat berdampak buruk. Kemudahan mengakses informasi dengan jangkauan luas juga membuka peluang terhadap hal-hal yang tidak baik. Baiknya orang tua tidak memberikan apa yang anak pinta, terlalu dimanjakan dengan segala fasilitas, membiarkan anak bermain gadget dan menonton televisi terlalu lama, mengajarkan hidup mandiri dan bermain di luar atau berolahraga.

Dengan bermain di luar, anak akan bersosialisasi dengan temannya dan meninggalkan gadget. Selain itu, anak akan sehat dengan gerak aktifnya gerak badan. Melatih komunikasi secara verbal dan belajar berempati, simpati dan berbagi. Mengenal dunia luar secara nyata adalah proses belajar yang alami dan bisa bersentuhan langsung. Tidak seperti yang ada di layar gadget, secara virtual.


Namun, bukan berarti mengurung mereka dari teknologi menjadi jalan keluar. Karena teknologi itu jugalah yang membuat mereka tidak tertinggal. Lantas peran yang harus dilakukan orangtua disini adalah mendidik mereka untuk bisa memanfaatkan berbagai teknologi yang ada dengan benar. Orangtua juga harus memberikan bekal sejak dini kepada generasi ini untuk menghadapi tantangan di masa depan. Terpenting membekali anak dengan pondasi ilmu agama yang kuat.

Beberapa cara mendidik anak kekinian yakni

Menjadi contoh yang untuk anak. Seperti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ini menyimpulkan hal yang berkaitan dengan anak tidak jauh berbeda dengan kebiasaan orang tuanya. Memberi teladan yang baik. Bukan banyak bicara sedikit bekerja, namun banyak memberi contoh dan sedikit bicara. Memberi contoh adalah pelajaran secara alami dan membentuk kebiasaan baik bersama.

Saat sedang bersama anak, hadirlah untuk mereka. Buatlah hubungan yang nyata dengan anak-anak, menikmati waktu bersama dan mendengarkan ceritanya. Momen sederhana yang akan terus terekam sepanjang hidupnya.  Mengajaknya bermain, membacakan cerita, masak, olahraga bareng, atau ngobrol.

Jangan terlalu menyibukkan anak. Banyak orangtua yang mengikutkan anak-anaknya dalam berbagai aktivitas di luar sekolah. Walau kegiatan itu bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman anak, tetapi memberi waktu luang di rumah juga penting. Bagi anak, waktu luang itu bisa berarti waktu untuk rileks dan mengistirahatkan diri.

Mendengarkan anak merupakan salah satu cara untuk memahami mereka dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Anak akan mendapatkan kenyataan yang selama ini belum pernah diketahui tentang si kecil. Kuncinya adalah berhenti melakukan aktivitas lain dan dengarkan apa yang disampaikan anak. Beri tanggapan yang tidak membuat anak merasa malu karena sudah bercerita. Jika anak merasa orangtunya mau mendengarkannya, ia akan selalu datang kepada Anda saat senang atau sedih. Ini merupakan fondasi yang berharga untuk mendampingi anak melewati setiap tahap kehidupannya.

Berhenti mengejar kesempurnaanTidak membandingkan diri kita dengan orangtua lain adalah setengah dari pertempuran dalam modern parenting. Yang dibutuhkan anak hanyalah "ada" untuk mereka. Kuncinya anak dan orang tua yang bahagia, tanpa mengenal syarat tapi dan ini itu.

Dalam generasi yang lebih beragam secara etnis, orangtua millennial terus belajar mengasah parenting. Belajar parenting sekarang begitu mudah dengan adanya kecangggihan tekhnilogi, melalui buku atau ikut kajian maupun seminar. Intinya bukan hanya sekedar tahu informasi, tapi menerapkan dan berproses hijrah menjadi orang tua yang lebih baik. Yang diperlukan sebuah gaya parenting yang terbentuk dari heterogenitas dan keterbukaan pikiran.

Hampir semua orangtua menginginkan anaknya untuk menjadi anak yang sholeh. Anak yang penurut dan berprestasi. Ini semua tidak instan. Ingat proses yang panjang ditempuh untuk mencapai cita-cita. Seperti dari awal memilih pasangan, mendidik anak sedari dalam kandungan, mengenalkan agama sejak dini, kasih sayang yang penuh dari keluarga besar sehingga anak-anak nyaman di rumah.

#sahabatkeluarga

Thursday 9 August 2018

Indonesia Maju Berawal Dari Peran Kaum Ibu

Indonesia Maju Berawal Dari Peran Kaum Ibu



Peran ibu sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Sebab, dari tangan seorang ibu yang baik bisa menghasilkan anak-anak generasi penerus bangsa. Mengingat sangat pentingnya kaum ibu, menjadi ibu berkualitas pun harus. Menjaga kualitas pendidikan akhlak moral dan spiritual. Disinilah pondasi dimulai yang disebut keluarga.

Kaum ibu adalah kunci bagi kemajuan sebuah bangsa. Bagi keluarga ibu adalah penggerak, ibu adalah tiang, ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya, ibu yang menghadirkan suasana di rumah yang menyenangkan, yang teduh, akan bisa membawa masyarakat menjadi lebih baik. Peran bapak juga penting dalam keluarga. Namun, menurut dia peran ibu lebih dominan dalam mendidik anak di dalam rumah tangga.

Ibu yang paling dominan di dalam rumah. Ini kenyataan, dan oleh karena itu pembinaan kaum ibu, terutama pembinaan dan pemahaman tentang agama, pemahaman tentang pendidikan menjadi penting sekali.

Peran ibu pada masa sekarang sangat penting, salah satunya dalam memaksimalkan potensi diri seseorang dan menjaga moral anak yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa.

Ibu adalah segalanya bagi kita, karena majunya sebuah bangsa tergantung kepada mereka. Bahkan, peran ibu sangat besar dalam memaksimalkan potensi diri seorang manusia dan kaum ibu adalah penjaga moral anak.

Ibu merupakan orang yang paling berjasa dan sangat dibutuhkan di dalam hidup seseorang bahkan perannya sangat besar dalam memaksimalkan potensi diri seorang manusia.

Tentu, Negara sangat membutuhkan para ibu untuk menjaga integritas keluarga dan kaum ibu menjadi sumber inspirasi yang menanamkan nilai-nilai hidup, sopan santun, serta kejujuran. Ibu yang mampu menghasilkan manusia terutama generasi muda yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif, dan terbuka,

Dalam setiap keluarga, kaum ibu menjadi sumber inspirasi yang menanamkan nilai-nilai hidup, sopan santun, kejujuran, kerja keras, serta semangat berinovasi bagi setiap anak Indonesia sejak dini.

Mengutip sebuah hadist Nabi Muhammad SAW yang menegaskan bahwa "Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya".

Sebagai seorang muslim,  melihat Islam sebagai sebuah ideologi, dengan visi : SELAMAT (salama) dan misi : TAAT (aslamu) membawa manfaat. Yakin, bahwa semua orang berharap, di setiap tujuan akhir adalah Selamat, dan agar tujuannya tercapai dengan selamat maka orang tersebut haruslah Taat. Ini berkaitan dengan semakin kita taat semakin kita selamat. Nah, menjadi ibu yang taat dan mencintai agamanya, pasti menginginkan kehidupan yang selamat di dunia dan akhirat. Yang mencintai Allah dan Rasul Nya, yang mengamalkan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.

Hal ini memperlihatkan tugas para ibu tidak ringan karena Negara menjadi taruhannya. Untuk itu, apa pun peran seorang ibu di masa modern ini, sepanjang masih dalam koridor aturan dan norma yang berlaku, patut kita hargai dan harus didukung.

Dari para ibu akan lahir para pemimpin dan penerus bangsa di masa yang akan datang. Karena itu menurut dia, nasib bangsa ini tidak semata bergantung pada seperti apa pemimpin negaranya, tetapi lebih pada bagaimana keadaan kaum ibunya.


Putra-putri terbaik yang membesarkan bangsa dan negara Indonesia pada awalnya adalah anak dari seorang ibu. Mereka dirawat, dan dibimbing ibunya dengan penuh kesabaran dan cinta kasih. Mulai dari para pejuang dan pendiri bangsa yang memerdekakan kita sampai generasi sekarang terus membangun Indonesia, semuanya tumbuh dewasa dalam bimbingan ibunya.

Peranan para ibu dan perempuan Indonesia tak lagi terbatas pada pekerjaan rumah semata. Banyak ibu yang turut bekerja, berkarier, dan menjalankan usahanya sembari tetap mengurus rumah tangga. Apa pun peranan seorang ibu di masa modern ini, semuanya sangat mulia dan harus didukung. Hebatnya, ibu-ibu tidak hanya berhasil di kantor atau di bisnis, tapi urusan rumah tangga juga tetap beres. Jadi jangan pernah kita meremehkan kehebatan, keandalan, dan kemampuan para ibu.

Dalam urusan pemerintahan, peranan seorang ibu tidak dapat diabaikan. Pada pemerintahan yang dipimpinan presiden Jokowi, ada sejumlah ibu yang menduduki Kabinet Kerja, yang dibentuk pada Oktober 2014 lalu. Keterlibatan ibu dalam pembangunan bangsa dan pemerintahan, karena dilandaskan pada kemampuan dan potensi mereka di bidang-bidang tertentu.

Di negeri yang berpenduduk 250 juta jiwa,  banyak jabatan menteri yang diemban para ibu dan kaum perempuan. Bahkan, berdasarkan laporan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Indonesia merupakan negara dengan menteri perempuan terbanyak dibandingkan negara-negara lain. Indonesia memiliki menteri perempuan sebanyak sembilan. Ini adalah menteri perempuan yang terbanyak kalau dibandingkan negara-negara lain.

Apalagi para era persaingan global sekarang ini, peran seorang ibu dirasa sangat penting. Pendidikan yang diberikan seorang ibu kepada para generasi muda disebut Presiden sebagai modal bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju.

Kita ingat, 80 persen penduduk Indonesia terdiri atas perempuan dan anak-anak. Ini modal kebangsaan kita untuk menjadi negara maju. Untuk itu, Indonesia membutuhkan para ibu untuk menjaga keluarga, menanamkan etiket sopan santun, kejujuran, kerja keras, semangat inovasi, dan gigih bersaing di jiwa setiap anak Indonesia sejak dini.

Sampai kapanpun semoga tidak ada lagi memandang remeh sosok ibu dan perempuan. Tanpa ibu dan perempuan tidak ada tunas-tunas bangsa. Kehadirannya sangat berperan menuju Indonesia maju. Ibu yang merawat, mendidik putra putri dari rumah untuk bangsa dan negara.

Pesan terakhir, menjadi wanita juga harus terus belajar dan memperbaiki kualitas dirinya sehingga ia bisa mendidik putra putrinya nanti dengan benar. Mencari ilmu agar kita mengerti bagaimana harusnya kita berjalan di atas bumi Allah sebagai hamba-Nya. Sehingga nantinya akan lahir dari dalam rahim kita putra putri yang mampu membangun bangsanya tanpa melupakan hakikatnya sebagai seorang hamba.