Saturday 30 December 2017

Sisi Lain Monas Taman Barat

Sisi Lain Monas Taman Barat


Monas bidikan kamera suami



Untuk kesekian kali menyempatkan waktu jalan-jalan ke Monas. Tugu dengan pucuk yang menyerupai api berlapis emas selalu tak pernah sepi didatangi pengunjung. Rute kali ini berbeda pintu masuk mengikuti arahan suami, ya melalui pintu yang tidak jauh dari Lenggang Jakarta. Lenggang Jakarta kini menghiasi kawasan Monas ini diresmikan pada masa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. Nuansa modern langsung terasa kala memasuki arena Lenggang Jakarta. Tata ruang dan warna oranye yang mendominasi membuat lokasi ini mudah mencuri perhatian.


Kehadiran Lenggang Jakarta Monas menambah panjang daftar lokasi kuliner di Ibu Kota. Lokasi berlabel food and culture itu berisikan panganan yang dijajakan pedagang kaki lima. Tapi jangan pandang remeh dulu. Meski status kaki lima tapi soal rasa enggak kalah sama resto bintang lima, konon katanya. Aku hanya mampir membeli air dan gorengan untuk bekal di dalam. Hehe murah meriah, bukan?


Kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas) terlihat lebih  menarik beberapa waktu belakangan ini. Bagaimana tidak, keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) mulai tahun 2015 melarang Pedagang Kaki Lima (PKL)  berjualan di sekitar kawasan Monas. Ini cukup membuat ikon DKI Jakarta terlihat sedap dipandang mata.

Sebelumnya, para PKL menggelar lapak sangat dekat dengan Tugu Monas. Kini, setelah tak ada PKL yang berjualan, para wisatawan yang ingin berfoto di dekat Tugu Monas dapat menghasilkan foto yang lebih menarik. Tidak ada sampah yang berserakan dan para pedagang keliling menjajakan minuman, tisu atau pun permen.

Pantauan kami beberapa penjual air mineral, kebanyakan ibu-ibu berkerudumg hanya dapat berjualan di luar kawasan Monas atau di luar pagar pembatas pintu masuk. Mereka tampak cukup terlihat lincah dengan menjajakan minuman ke pengunjung di sekitar luar Monas.


Setelah memasuki gerbang, disambut dengan patung. Bukan patung pahlawan nasional melainkan sebuah patung yang menandakan sebuah peristiwa bersejarah pernah terjadi di tempat itu. Adalah Patung Ikada, berupa sekelompok pemuda sedang membawa bendera merah putih. Ikada sendiri merupakan sebuah lapangan yang pernah digunakan para pemuda untuk berkumpul mendengarkan pidato bung Karno. Lapangan Ikada menjadi saksi sejarah perjuangan pemuda dan rakyat pada rapat besar tanggal 19 September 1945. Saat itu sedang diadakan rapat besar di sana dengan bung Karno sebagai tokoh yang memberi pidato. Pemuda tetap datang meski lapangan dijaga ketat oleh tentara Jepang bersenjata lengkap. Kini Lapangan Ikada menjadi Lapangan Monumen Nasional dimana Monas berdiri kokoh. Patung Ikada sendiri bisa temui di sisi selatan Monas.

Patung Ikada


Menuju kanan dari patung Ikada, melewati tempat pemeliharaan rusa. Suasana berbeda ketika kita memasuki salah satu wilayah di lingkungan Monas. Tempat yang terlihat eksotik akan keindahan pemandanganya yang berbeda dari tempat lain yang ada di Monas. Sebuah tempat di jantung kota Jakarta. Ketika menginjakan kaki di tempat ini kami disambut dengan pepohonan di kiri dan kanan jalan, pepohonan yang besar teduh,dan menyejukan Jenis pohon yang lebih banyak dijumpai di tempat ini adalah pohon mahoni. Tidak hanya pohon besar yang mengelilingi wilayah ini. Ini memang kesukaan suami yang enggan bepergian ke mall dan memilih bepergiaan ke alam dengan suasana hijau dan sejuk.   Ketika kita mengunjungi taman Medan Merdeka Barat ini kita juga akan menjumpai fauna yang dipelihara tanpa mengurangi keindahan tempat tersebut. Begitu pun hewan yang alami hidup disana. Tak terhitung suara kicau burung di atas pohon besar.  Ada juga mainan ayunan untuk anak yang kerap dimainkan secara bergantian.
Sejuk dan asri

Taman barat monas


Kebersihan tempat ini juga terjaga karena dapat dilihat dari tidak adanya sampah yang bertebaran di sepanjang jalan ini,kalaupun ada sampah ini sudah terorganisir di satu tempat untuk siap dibuang.Dapat kita rasakan bahwa taman hijau yang menyajikan sesuatu hal yang berbeda ini ada di pusat kota Jakarta. Beberapa jam sekali ada petugas kebersihan mengambil bak-bak sampah yang sudah penuh.
Tim kebersihan monas

Kami banyak menghabiskan waktu di track anti rematik (jalan yang dibuat dengan bebatuan kecil yang menonjol). Katanya, jika menginjakkan kaki kemudian terasa sakit ini pertanda ada indikasi rematik. Ada banyak orang yang menyegaja tiduran diatas jalan itu, bahkan ada juga yang memadu kasih.

Bagi saya yang sedang menyusui bayi, cukup kesulitan untuk menemukan ruang laktasi. Walhasil dengan mencari tempat yang lumayan sepi kemudian menyusui dan menutupi dengan hijab yang longgar. Sambil menunggu sampai anakku kenyang, kami duduk manis dikursi taman yang sudah ada. Jadi, kalau jalan-jalan ke taman jangan khawatir kalau cape banyak kursi yang disediakan di banyak tempat.

Aku dan anak

Papah Mika

Wednesday 27 December 2017

Ketika Bayiku Dianugerahi Bonus

Ketika Bayiku Dianugerahi Bonus

Tidak ada kabar gembira di rumah sakit selain melahirkan. Mereka yang membesuk tak melulu membawa makanan atau buah, melainkan kado dengan bungkus yang cantik dan berwarna-warni. Sesakit apapun saat bersalin hampir semua wanita tidak merasakan kapok. Lagi dan lagi melahirkan, melanjutkan keturunan dan berkembang biak. Selamat dan sehat menjadi prioritas utama pasca bersalin.
Aku dan bayiku saat di Taman Monas


Pasca melahirkan secara normal dengan bantuan vakuum, aku tidak merasakan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Sementara para asisten dokter tidak berada di tempat, aku meminta saudaraku untuk mengambil bayiku. Aku terkaget, bonus dipipi dan telinga kiri itu jelas sekali. "Mba, ini apa?" ujarku."Gapapa, nanti usia 3 bulan bisa dioperasi" katanya. "Mba, jari tangan dan kaki sempurna kan?" masih dengan nada penasaran. Bayiku sudah dibalut bedong. "Alhamdulillah lengkap, tangan dan kaki masing-masing 5 jari" jawabnya. Rasa penasaran itu masih saja menghantui, kuulangi lagi untuk meyakinkan kalau jemari anakku berjumlah normal. Dan lelagi mbaku meyakinkan kembali jika jemari kaki dan tangan benar-benar lengkap dan normal, tanpa cacat.
Telinga kanan menyerupai tulisan Allah terlihat jelas

Bonus itu tidak semua orang memiliki


Menurut bidan di RS usai bersalin karena faktor genetik. Setelah dilihat dari keluarga, dari sisi aku terdapat keponakanku yang serupa, hanya saja hanya sebuah centilan kecil didekat telinga. Sedang dari sisi suami terdapat pada sepupunya. Sebab penanganan medis langsung, beberapa menit setelah lahir dokter mengikatnya dengan benang dan dengan sendiri lepas. Menurut bidan desa (Ice Fatimah) kurang asam folat dan menurut dokter Spesial anak (dr. Rosidin Sp.A, M.Kes) karena ada sel yg berkembang disitu. Berdasar saran beliau baiknya dilakukan operasi plastik. Mengingat ada dibagian muka, agar hasilnya bagus dan mulus. Karena biasanya menyisakan keloid, sedangkan bakar keloid di dalam tubuh satu dengan yang lain berbeda pengaruhnya pasca ada luka. Jika mau langsung operasi, dokter bisa saja mengambil tindakan sekarang. Dengan catatan bius anastesi, bukan bius total. Mengingat bayi masih kecil dan belum mencapai BB 10 kg. Jika sudah setahun dan BB lebih dari 10 kg bisa bius total. Sebagai ibu muda tak sampai hati kalau saat itu juga langsung ke meja operasi.

Kemudian tak sampai situ, aku kembali menanyakan pada temanku (Dimar Pijarwati Ghaniyu), seorang bidan yang sedang melanjutkan S2. Menurutnya, karena semua bawaan lahir baik penyakit atau bukan. Itu multifaktor. Dia semacam tumor jinak. Tidak berbahaya selama dia ukuranya tetap tidak membesar, dan tidak ada nyeri. Penyebabnya adalah daging yg tumbuh berlebih. Artinya perkembangan sel berlebih. Faktor pencetusnya banyak, karena genetik (orangtuanya atau kakek neneknya memiliki bakat tumor jinak) bisa karena kurang zat zat tertentu sehingga pertumbuhan kurang optimal
Perkembangan sel berlebih juga bs krn radiasi, polusi dll. Ya, terlalu banyak faktor. Jadi tidak ada faktor-faktor tertentu yang bisa disalahkan. Karena kita tidak tahu mana yang sebenarnya penyebabnya. Semua hanya pencetus. Dugaan. Begitu kira-kira.
Qismika Misha Shafana

Sekarang sudah 9 bulan bisa merangkak, senyumnya itu 😍😘


Sedang menurut orang tua, karena ibu atau ayahnya pernah menjahit kancing atau menggunting sisa bahan. Aku jadi teringat, memang aku pernah memasang kancing celana suami yang lepas dan memasang gamis baru di lengan karena kelonggaran. Terdiam, itu cukup ketika lelagi orang tua atau ibu diatas usia paruh baya menuturi. Saat hamil, tidak ada pantangan apapun. Hanya saja setelah hamil besar hidup di kampung ada banyak sekali petuah pantangan dan nasehat dari orang tua. Secara logis tidak masuk akal. Namun, aku tetap menghormati mereka sebagai orangtua.

Lebih dari syukur, alhamdulillah alaa kulli haal. Bayiku sehat, bonus dipipi dan ditelinga tidak mengganggu kesehatan. Ukurannya tidak ikut membesar seiring pertumbuhannya. Bayiku cantik dan lincah. Dari usia 4 bulan aktif berjingkrakan, BB tiap bulan naik, jarang sakit. Bersyukur, jika dibanding mereka yang mempunyai bawaan lahir penyakit, seperti jantung, pusar bodong, hepatitis dll. Ujian ini hanya tinggal kami yang memolesnya seperti apa. Di arahkan ke positif atau negatif. Percaya, Allah punya rencana indah. Dibalik itu, ada papah Mika yang kian rajin bekerja seiring rizki yang kian mengalir deras untuk keluarga kecilku. Terus bersyukur dan ikhlas nanti akan ada jalan keluar. Suatu saat bonus yang dipipi akan dihilangkan. Kekhawatiran sebagai orangtua ada, diantaranya semakin besar anak kelak akan mengenal malu. Semoga Mika bukan seorang yang pribadi minder, tapi gadis cantik yang tumbuh dengan percaya diri, cerdas dan berani.
Belajar mengenal alam


Monday 25 December 2017

Cinta Tanpa Syarat Vespa

Cinta Tanpa Syarat Vespa

Pretengteng pretengteng pretenteng
Bunyi khas vespa standar saat dikendaraai. Tidak semua orang menyukai dengan model semok berkepala bak capung. Meski banyak motor matic keluaran baru dengan model scooter. Motor vespa keluaran Piagio yang berasal dari Italia ini banyak peminatnya. Termasuk suamiku, memiliki vespa jenis super (speed 150S) tahun keluaran tahun 1975, dengan warna badan biru telur asin. Usia motor lebih tua dari pemiliknya. Bukan vespa ekstrim yang biasanya dimodifikasi dan bersampah, dengan bunyi khasnya duut duut duut.
Vespa super speed 150S


Namanya motor tua, tidak ubahnya seperti manusia semakin tua semakin banyak penyakit. Tidak termasuk untuk urusan sifat antiknya. Mesin 135 cc masih sanggup berlari kencang di jalanan yang menanjak dan menurun. Speedometer sudah tertutup cat, tanpa angka dan jarum. Seberapa kencang berlari menggilas aspal tak pernah tahu berapa kecepatannya. Beberapa kali sempat menemani touring dan mudik ke kampung halaman dari ibu kota ke Bumiayu dan sebaliknya.

Sudah tak terhitung mesin tua itu mengalami masalah. Hanya perlu sentuhan tertentu untuk memperbaiki. Seperti saat perjalanan touring ke Bandung dan Anyer (kebetulan aku ikut), mesin mogok sudah jadi makanan. Seluruh anggota saling menanti untuk bisa kembali jalan beriringan. Jika ada alat yang diperlukan, para anggota dengan ringan tangan mengulurkan tangan. Menanti teman yang terkendala, sementara motor sendiri lancar, ini adalah ujian dan pengorbanan. Ujian dari hidup berkelompok menahan ego dan mengendalikan sabar. Termasuk saat menangani motor sendiri yang mogok. Bisa saja tanpa menanti mereka, kita akan sampai ke tempat tujuan dengan segera. Tidak seperti motor buatan jepang, mempunyai motor vespa secara otomatis diajarkan untuk menjadi montir untuk diri sendiri. Mengenal dan memelajari mesin vespa menjadi bawaan wajib pemilik, sebab tidak semua bengkel bisa menangani motor tua itu. Dan tidak harus meminta bantuan jika sudah bisa menangani masalah sendiri, malahan jika perlu membantu yang lain.



Memiliki vespa bukan tidak mungkin memang karena faktor ekonomi yang minim. Lebih pokok soal cinta dan gairah. Motor tua yang merepotkan, mendidik sabar, penuh perjuangan dan menerapkan arti sederhana. Dengan merogoh uang diatas sejuta saja bisa mendapatkan motor vespa. Tidak perlu membeli secara kredit melalui dealer. Ini juga yang diterapkan suamiku, sudah tak terhitung tawaran motor Jepang dengan DP gopek bisa membawa motor gres. Hanya saja angsuran yang menahun membuat sesak napas. Dan itu semua tidak tertarik, bisa saja menyicil dengan penghasilan yang didapat. Namun, unsur riba yang didalamnya enggan untuk membeli motor secara kredit. Termasuk urusan membeli rumah, mending menghuni kontrakan sepetak dari pada membeli rumah kredit dan mengandung riba. Seperti yang diingatkan dalam firmanNya “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) Dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’: 160-161). Sebagai istri samina waathona, selama itu baik dan kami belajar berhemat dan menabung. Itu semua kembali kepada pilihan masing-masing pribadi. Memilih berhati-hati lebih baik dari pada terjerumus dikubangan yang tidak baik.

Habis mandi di Kali Sirah


Pernah diusia kehamilan tujuh bulan aku terjatuh dari atas vespa. Deb! Badanku telungkup di atas jalan berbatu. Sempat sejam yang didalam perut tak ada gerak. Sangat-sangat panik. Jalan rusak yang menurun dengan kain baju dan jok yang sama-sama licin. Alhamdulillah atas izin Allah hingga kini sudah mendampingi bayi mungilku yang cantik. Trauma iya, setelah keadaan membaik, kaki dan kedua tangan lebam dan sedikir luka bagian perut kanan. Untuk mengecek kondisi calon bayi benar-benar baik, kami disarankan USG oleh bidan. Jarak yang jauh memaksaku untuk kembali menaiki vespa. Tangis itu pecah sebab ketakutan yang sangat."Gak usah manja, mau pakai motor siapa? ini kendaraan satu-satubya yang aku punya" ujar suami. Dengan terus mencoba meredam emosi yang sangat, aku menuruti. "Ok, tapi membonceng tidak menyamping" ujarku, dan balasan anggukan suamiku menjawab. Untuk sekarang perlahan trauma itu menghilang sejak 6 bulan LDR pasca bersalin. Harus membonceng motor dengan keadaan jahitan yang masih basah pun berani, sebab sekarang aku menjadi emak. Menjadi emak sudah seharusnya kuat dan tangguh. Kami juga sempat mengelilingi Jakarta dengan vespa, dari taman Suropati, masjid Istiqlal, Kota Tua dan berakhir di Monumen Perjuangan Senen.
Waktu di depan toko merah kotu

Ini sebelum ganti kulit


Kembali tentang vespa, layaknya cinta yang ideal. Vespa itu bisa menyesuaikan kondisi dan kebutuhan pengendaranya baik dari penampilan sampai mesin penggerak motornya. Seperti halnya cinta, pengendara vespa selalu legowo menerima kondisi apapun.Dibanding varian skuter yang lain, hanya vespa, satu-satunya skuter yang biasa digunakan sepasang kekasih untuk mengabadikan ikatan cinta mereka. Salah satunya dalam rangkaian pre-wed, pernikahan, photoboot yang instagenik, spot-spot yang instagramable. Patut diakui jika vespa dengan modelnya yang klasik, romantis, sederhana, elegan, sekaligus abadi sering dikaitkan dengan makna cinta sepasang kekasih.



Vespa milik suami


Alasan di ataslah yang membuat kami mengamini, bahwa vespa adalah cinta tanpa syarat. Dengan cinta, orang akan lebih ikhlas menghadapi segala resiko, berjuang tanpa mengeluh, menerima apa adanya.

Sunday 24 December 2017

Sing Gas Melon Maring Pawon

Sing Gas Melon Maring Pawon

Ora ning endi-endi, weruh ning berita maning-maning gas melon langka. Jane kwe disumputna ning endi mbarah? Donge aja keliwaten dadi juragan gas sing memper. Gas melon sing 3 kg dikongkon pemerintah kon nggo wong cilik. Nggo rakyat miskin sing dianggap kurang mampu ekonomine, dudu wong sing sugih tapi ngrasane miskin. Kudune tah isin karo wong ora duwe, dudu dijukut jatahe dinggo nggo dewek. Ngresulah tah ora, kur komentar apa anane. Pen pindah maring bright gas sing 5 kg tabunge warna pink ya mikir maning.

Jaman saiki apa-apa larang, listrik mundak, gas mundak, sembako mundak. Melasi sing dadi wong cilik pada kecengklak. Saking rekasa kasabe nggolete umpamane kosih endas nggo sikil, sikil nggo endas. Bareng nggo sekleaban ge entek, ge kadang kosih kekored kari laka ya ngutang. Durung anak sekola nggo sangu dina-dinane, lah sing kebutuhan maem sedina ping telune kweh wis kudune ya nyanding.

Ya wis lah, bagi wong ora duwe balik maning nganggo pawon tah ora masalah. Apamaning urip ning kampung, kebon mesih amba. Wis biasa urip rekasa tapi nikmat. Nggolet kayu olih repek, nyempali pangpung ndadak trekelan ning wit mbuh apa. Saiki akeh blukang, mancung, manggar teng jlanah ning kebone wong ora pada diaraih. Kari kayune glondongan gede disigar karo bel arane digepuki. Kari blukang disigari sedurunge blarake dirak-raki terus digulung. Disogna ning tempat khusus kayu kari wis pada garing, dong ora disrogna ning para tempate ning duwur pawon kayak digarang mung adoh. Kari nganggo kompor lenga tanah ya luwih mikir. Kompore wis laka keropos teyengen, lengane jarang sing adol toli larang. Pawon toli geni gemleger masak cepet mateng. Nyulede nganggo korek jress parekna blarak diapit kayu. Jesss, murub kayune dadi wangwa kari metu sing pawon gari disur kari ora murub gari didamon, fuh fuh, fuuuh. Cungure ireng hehe
Blukang sing papah kelapa

Blarak bar dirakraki digulung

Padahal nyong dewek ya sungkan nganggo pawon. Repot ding ngebul kukuse gawe watuk nyegrak, luwih-luwih pawone dijejeli tepes teles. Lah, kweh gawe sangit mleding. Grabahan jarang sing kinclong, kabeh-kabeh ireng kena areng ora kur silit panci, kenceng atawa wajan ya pada. Ngasasaine alot kudu nganggo tenaga, awu, sabun, spon sing kawat ben arenge ilang. Ora kayak kwe masakane gosong, soale kadang kurang pinter ngatur genine donge aja kegeden geni malah kegeden, ya dadi geseng masakane.
Sumber foto sing indah sari balik kerja gawe mie

Nyuled pawon


Soten nganggo gas luwih praktis. Gari pasang gas disetele ditenet puter terus moni ceklek murub. Pen murub gede apa cilik gari diulir tombole. Kukuse secuil men, grabahan bersih. Masak ya ora sangit mleding. Lah, kari laka gase ya percuma ora bakal murub. Nganggo pawon toli bagena repot tapi rasa masakane luwih sedep, sumprah. Bapane nyong ge luwih seneng adang sega nganggo kayu dibanding nganggo sing adang listrik. Jere rasane sejen, ora gelis mambu toli ora cepet ngeceh. Jere emak kari ora nganggo pawon jahate gas kayang apa, anu unggal dina gegoreng. Nganggo geni sing kayu tah cepet mateng genine luwih gemleger toli bisa sekali ceos akeh.

Saturday 16 December 2017

Kegelisahan Dibalik Menjemur Gabah

Kegelisahan Dibalik Menjemur Gabah

Tidak lebih menguras tenaga dibanding proses memanen padi. Menjemur padi sering aku lakukan dulu, saat masih sekolah terhitung membantu meringankan orangtua. Ketika merantau, waktu mudik jarang sekali bertepatan dengan masa panen di sawah bapa. Dengan kegiatan ini siap-siap ikut kulit gosong dan badan gatal-gatal karena bersentuhan langsung dengan gabah. Ditambah sedikit emosi jika sesekali sekawanan ayam dan temannya mematuki gabah. Biasanya kerikil sudah melayang diantara gerombolan ayam itu. Atau sekedar mengusir cantik. Hus hus sannah dengan pelepah daun salak yang sudah dibersihkan. Begitu pula pengaruh cuaca, tetiba meredup disusul rinai gerimis tiba, ya ini sudah membuat muka pucat. Lebih-lebih tetiba hujan menderas yang hanya sebentar, ah ini seperti mengajak bercanda.

Petani dengan topi penghalau panas sedang meyisir gabah 


Gabah adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah dipisahkan dari tangkainya (jerami). Asal kata "gabah" dari bahasa Jawa gabah. dalam perdagangan komoditas, gabah merupakan tahap yang penting dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi karena perdagangan padi dalam partai besar dilakukan dalam bentuk gabah. Terdapat definisi teknis perdagangan untuk gabah, yaitu hasil tanaman padi yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan cara perontokan. Secara anatomi biologi, gabah merupakan buah padi, sekaligus biji. Buah padi bertipe. sehingga pembedaan bagian buah dan biji sukar dilakukan.


Menggelar alas yang lebar di tengah lapang  mengharap terik matahari kemudian mengurai bulir-bulir gabah diatasnya tipis bertujuan cepat kering, itulah proses menjemur gabah. Dalam bahasa Jawa biasa menyebutnya mepe gabah atau kadang melafalnya dengan meme gabah. Untuk menghasilkan gabah kering maksimal, petani biasanya menyisir rata gabah dengan tangan atau dengan alat yang disebut garu, semacam sisir yang bergerigi dan bertangkai yang terbuat dari kayu.

Masih ingat sekali bagaimana suka duka menjemur padi. Dahulu, menjemur padi menggunakan anyaman bambu yang berbentuk persegi panjang, istilah kami 'geribik'. Ada saja penjual keliling yang menjajakan geribik, saat itu. Sekarang mana ada, bahkan rumah yang berdinding anyaman bambu pun sudah hampir tidak ada, kecuali ada kepentingan tertentu seperti rumah makan atau saung. Begitu pula fungsi geribik sebagai plafon sudah tergantikan oleh bahan kayu yang kekinian. Menggunakan geribik memang kurang efektif dan efisien. Dari bentuknya memakan banyak tempat kalau tidak digulung. Digulung pun harus berhati-hati dan tidak kuat menekan, sebab semakin sering kena matahari semakin gampang patah dan rapuh, semakin banyak tekanan makin cepat lepas kaitan anyaman. Jika terkena hujan akan memberat dan harus dikeringkan dulu.

Lain dulu lain pula sekarang. Menggelar karung beras yang dijahit melebar atau sudah membeli jadi berupa terpal. Dalam keseharian kami menyebut karung yang dijadikan alas menjemur yaitu ilesan. Ilesan ini hampir semua berwarna putih, sedang untuk terpal lebih banyak varian warnanya. Menggunakan karung ini lebih awet dan efisien ketimbang geribik. Selesai digunakan bisa disimpan dengan dilipat dan mudah untuk dibersihkan. Untuk terpal sendiri bahanya lebih tebal dan tidak tembus air. Karung merupakan bagian dari pabrik karung plastik. Karung beras yang terbuat dari biji plastik dan serat yang berkualitas. Selain alas di atas, biasanya petani menjemur langsung di atas lantai yang kering dan bersih. Ini biasanya dilakukan di dekat tempat penggilingan padi.
Terpal sebagai alas mepe gabah

Antara geribik, karung atau pun terpal jauh hal yang berbeda dari asal pembuatannya. Geribik sendiri dari irisan tipis bambu yang dianyam, asli dari sumber daya alam. Jika rusak, begitu mudah dimakan rayap atau terurai ditanah dengan cepat dan mudah. Kadang buat ibu-ibu yang masih menggunakan pawon (tungku dengan sumber api dari kayu bakar) untuk merangsang nyala api, istilah jawanya urup-urup. Sedang karung dan terpal jika sudah rusak, selanjutnya bernasib seperti plastik pada umumnya. Menjadi sampah yang lama dan susah terurai dengan tanah.

Kesulitan lain yang dialami sekarang adalah berkurangnya lahan sawah juga berkurangnya lahan lapang untuk menjemur gabah. Bangunan rumah dan kios banyak didirikan. Dimana di lahan lapang tersebut sebenarnya tidak hanya berfungsi sampai disitu, melainkan tempat bermain anak. Tempat berkumpul para bocah untuk keluar dari rumah, belajar bersosialisasi dan berolahraga. Makanya sekarang jalan beralih fungsi sebagai tempat jemuran. Dan tanah lapang tidak lagi tempat seru bermain seperti dulu. Ada permainan gobak sodor, kasti, sigar jambe, sunda manda dll. Kids jaman now lebih memilih merunduk bersama gadget pemberian orangtua mereka.
Lahan lapang jauh, jalan raya pun jadi

Monday 11 December 2017

Larangan Pasca Melahirkan

Larangan Pasca Melahirkan

Melahirkan adalah proses yang tidak dapat terlupakan, terlebih untuk pertama kali merasakan. Sakit, ya sudah barang tentu. Ada banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya. Ibu pastinya akan mengalami berbagai hal yang mungkin kurang nyaman. Rasa sakit masih terus berlanjut, badan yang terus terasa pegal, terlebih masa baby blues syndrome dan hal lainnya yang dapat membuat seorang ibu merasa kurang nyaman.

Untuk para ibu yang pasca melahirkan, tentunya akan ada masa pemulihan dimana para ibu wajib membatasi pekerjaan, serta makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Seperti yang pelayanan oleh emak dan mama mertua setelah melahirkan. Memakan sayuran untuk memperlancar ASI dan kesembuhan. Yang lebih istimewa yaitu dengan istilah 'lekangan'. Yaitu memakan makanan apa saja dalam bentuk bermacam-macam tetapi hanya dimakan secuil. Bagi masyarakat Bumiayu Brebes perlakuan ini seperti anak lelaki pasca dikhitan, mereka diperlakukan seperti itu. Memakan lekangan yang hanya icip-icip ini berlaku sebentar sebelum larangan dalam makan-makan makanan tertentu dilarang.


Hal ini juga sangat berguna untuk menunjang pemulihan sang Ibu supaya berlangsung lebih cepat, dan tentunya juga supaya si buah hati tumbuh dengan sehat. Ini tidak lain adalah sebuah ungkapan kebahagiaan atas kehadiran orang baru di dalam rumah.

Banyak pantangan pasca melahirkan yang enggan untuk membantah, lebih-lebih orangtua sendiri yang menyarankannya. Pasang senyum manis dan ucapan "ya" meskipun hati berkata "tidak", ini lebih baik dari pada memunculkan konflik. Beberapa diantaranya ada pada daerah jawa yang diikuti mitos-mitos terdahulu. Mitos tersebut memang tidak bisa dijelaskan secara logika kita. Tetapi, pada dasarnya mitos atau pantangan setelah melahirkan itu memang sangat banyak sekali macamnya.
Aku dan bayi ASI


Belum lagi perbedaan pantangan untuk setiap daerahnya. Begitupula pantangan ketika masa pemulihan. Berikut ini pantangan-pantangan paska melahirkan yang mungkin bisa membantu untuk proses pemulihan,

*Tidur dan menyusui  si buah hati sambil tiduran dengan kaki ditekuk.
Hal ini memang betul, salah satu penyebabnya adalah karena dapat menyebabkan kaki menjadi terkena varises. Mungkin yang dirasakan ibu yang melahirkan dengan sedikit jahitan tidak masalah. Jahitan pasca bersalin tak terhitung, sebab bayiku keluar dengan cara di vakum. Walhasil jahitan sebelah kiri lebih banyak membuatku susah telentang sempurna, jika pun dipaksa sungguh ini sakit. Lelagi kakiku ditekuk dan lelagi pula aku dapat teguran keras dari emak dan mama mertua. Betapa bangganya mama memamerkan pangkal betisnya yang mulus tanpa varises sementara sudah 8 kepala dilahirkan. "Hey mak, mak kan gak tahu rasanya jahitan divakum, kayak diobras tau! Dulu kan pakek dukun bayi udah cukup" aku memberontak didalam hati.

*Tidur harus berselimut, terutama bagian kedua kaki harus tertutup rapi.
Bagi orang yang gak doyan berselimut seperti aku, ini terasa berat. Yang lebih membuat berat lagi adalah cara mereka yang menakut-nakuti. "Nanti kalau gak pakai selimut kakinya bergetar atau kejang-kejang terus didatangi makhluk tinggi besar" glek, nelen ludah pahit plus tepok jidat. Ini juga didukung oleh tetangga sebelah, yang menyepakati soal selimut tadi.  Sebenarnya maksud mereka adalah angin malam yang menembus ke badan dikhawatirkan aka jadi penyakit, masuk angin.

*Tidak boleh mengkonsumsi buah nangka ataupun nanas, karena sifat buah tersebut lah yang dapat membuat lambung para ibu paska melahirkan memproduksi gas berlebih.

*Jangan membawa beban bawaan yang terlalu berat ketika merasa masih begitu lemah dan belum terasa cukup pulih, serta rasa nyeri paska melahirkan yang masih terasa.
Mencuci pakaian ibu dan anak selama sebulan menjadi aktifitas suami. Jika tidak, meminta tolong seseorang dan diberi upah. Di kampungku, Dukuh Kweni Adisana, masih berlaku jika menantunya melahirkan sementara kondisi ibu belum pulih dan ayahnya harus merantau kembali,  maka tugas mencuci popok dan baju dialihkan ke mertua.

*Jangan berhubungan suami istri terlebih dahulu. Mengapa? Karena tubuh kita juga perlu waktu untuk pulih, begitu pula dengan organ intim. Tunggu setidaknya setelah berhenti dari masa nifas. Dan, jika benar-benar pulih menurut saran dokter setelah 6-7 bulan melahirkan. Hayooo, bapabapa kuat gak?😋

*Semua makanan berminyak atau digoreng
Ini yang dikeluhkan tukang pijat, beliau kesal karena mendeteksi tubuhku yang banyak mengkonsumsi gorengan. Bagaimana tidak, tiap pagi emak berjualan gorengan. Makanan yang digoreng dengan minyak sawit atau minyak nabati lain mengandung lemak berlebihan. Lemak bisa menyebabkan penumpukan untuk tubuh sehingga menghambat proses metabolisme yang sehat. Selain itu makanan ini juga bisa menyebabkan tubuh mengalami kenaikan gula darah tinggi sehingga tidak baik untuk ibu yang baru melahirkan.

*Makanan pedas
Sayangnya ibu menyusui yang doyan makanan pedas masih harus bersabar dan menahan diri bila ingin mengecap masakan favoritnya. Ya, setidaknya hal itu harus dilakukan hingga 6 bulan ke depan. Hal ini dikarenakan rasa pedas bisa merasuk masuk ke dalam usus dan pembuluh darah bayi yang kondisi saluran cernanya masih lemah. Tak hanya makanan pedas, masakan lain yang beraroma kuat karena tambahan kayu manis, bawang, bumbu kare, dan merica sebaiknya juga dihindari karena alasan serupa.

*Dilarang ngupi dan ngeteh cantik
Meski sudah melahirkan, namun selalu ingat bahwa bayi tetaplah mengandalkan ASI sebagai asupan makanan utamanya. Oleh sebab itu, minimalkan asupan kafein, alkohol, serta nikotin, karena ketiganya dapat memicu diare, dehidrasi, dan kolik pada bayi. Selain itu, alkohol juga bisa menghambat produksi air susu ibu, sama halnya dengan parsley dan peppermint bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.


Selama masa kehamilan dan persalinan pastinya menyebabkan perubahan, baik itu pada kondisi fisik ataupun psikologi. Dukungan dari keluarga dan sekitar. Pengalaman melahirkan dengan sedikit ketakutan baby blouse syndrom, membuat hari demi hari terus belajar. Menjaga pikiran untuk berpikir positif juga sangat penting. Termasuk selalu menyertakan Allah ditiap urusan. Allah lagi, Allah terus 😍

Tuesday 5 December 2017

Resolusi 2018

Sehat Masih Jadi Prioritas

Menikmati jadi ibu muda benar-benar menguras pikiran, tenaga dan mental. Aku ditimpa ujian perlahan yang tak sedikit. Jangan dikira sebuah kebahagiaan itu bukan ujian. Kebahagiaan dan kesedihan selalu mengingatkan aku dengan proses dan kebesaran Tuhan. Seperti saat melahirkan yang menyakitkan dan berakhir dengan kebahagiaan. Seperti proses mengurus anak yang tumbuh ceria dengan gerak lincah yang aktif, itu melelahkan juga menyenangkan. Ada keajaiban-keajaiban yang kasat mata atas penciptaan dengan segala bentuk, rupa dan rasa.

Terasa baru kemarin aku menjadi jomblo petualang. Yang bepergiaan sendiri atau dengan teman tanpa ke sesiapa. Perantau sudah jatuh satu dasawarsa, yang otomatis berusia sudah dewasa. Setahun lebih ini seperti mimpi, seakan tidak percaya menikah dengan proses yang sangat cepat. Sebulan pasca lamaran kemudian akad di ruang mungil KUA. Ya, aku menjadi ibu setelah 11 bulan akad. Saking sibuknya ternyata lembaran kalender pada lembaran terakhir, ya ini pertanda akhir tahun. Sebentar lagi memasuki tahun masehi yang baru.

Lantai tiga dengan ruangan minimalis kami huni di pusat ibu kota. Sebuah jendela kotak tanpa tirai untuk menembus angin, mengintai pergantian pagi, siang, malam. Ini lebih dari syukur, hidup berjauhan dengan suami usai persalinan terasa berat. Meskipun hidup diantara emak dan mama mertua selama hamil tua dan usai persalinan. Dan setelah 6 bulan usia bayi,  kami bertiga hidup di kontrakan kecil dengan tembok berdinding kuat dan melawan matahari, jadi  ketika sorot sinar makin kuat dan ketika itu kami makin kepanasan. Aku tidak tahu seberapa lelah kipas angin berputar 24 jam meembuat angin dan membuang kegerahan. Bagaimana bisa masak, kotak kamar ukuran 3.5 x 3 m ini tak ada ruang untuk dapur, kamar mandi pun berjamaah.

Senja dari balik jendela lantai 3



Mimpi kami sama, berumah tingkat untuk melihat mentari yang tenggelam,semburat keemasan dan jingga enggan membuat sorot berpaling. Mama mertua menawarkan kebun di samping rumah dibangun rumah untuk kami. Letak tanahnya lebih tinggi dari yang lain, hingga bisa melihat pemandangan di bawahnya. Kemudian di dalamnya ada mushola kecil untuk keluarga, yang paling utama adalah kamar utama yang luas. Ranjang dan kasur ukuran king. Haru, bahagia tiap hari kami tidur bertiga dengan kasur tipis. Anakku yang baru jalan 9 bulan, tak diam meski sedang tidur, gulang-guling lalu menengadah dengan kedua kaki dan tangan membentang. Berdesakan, jika ruang gerak anakku terasa sempit dia menangis. Ah, itu masih rencana dan harapan yang sudah dibisikkan ke bumi yang didengar langit. Saat ini menabung dulu, bekerja keras dan hidup bersahaja. Kurang-kurangi piknik yang menggelontorkan rogoh dalam saku, rajin pula sedekah.

Jangka impian terpendek untuk tahun depan ialah lancar ASI. Halangan menjadi ibu ASI sudah terlewati dari mastitis, dan bayi yang pernah mogok minum ASI (nursing strike). Makanya aku harus menjadi ibu yang kuat sehat dan tangguh. Semangat memberi ASI hingga dua tahun. Sebuah pantangan untukku untuk tidak memberi susu formula pada anak. Masih ingat saat bayiku mogok, itu sangat menyakitkan. Memyakitkan ketika melihat bayi sakit dan sakit pula payudara yang kencang karena tidak disedot. Pundakku tak boleh lelah untuk mengemban bayiku yang makin besar dan montok. Sekarang beratnya 8.5 kg, sementara tubuhku 45 kg dan tiap hari naik turun tangga 3 lantai.
Aku dan rumah impian


Mengingat janji Allah yang terdapat dalam firmanNya, Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. an-Nur [24]: 32). Melalui ikhtiar membuka usaha percetakan sablon manual di pasar Senen, sebagai jembatan melanjutkan dan menyejahterakan hajat hidup keluarga dan yang membutuhkan. Pundi-pundi rezeki itu semakin lancar berkat kehadiran buah hati. Semoga seterusnya, aamiin 😊

Suami dan profesi

Inilah aku


 Dengan terus memanjatkan doa agar Allah menganugerahkan rezeki yang barakah. Yaitu rezeki yang dapat menentramkan hati, mensucikan jiwa dan menyehatkan raga. Sehingga semakin membuat kami berbahagia dan meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan dengan semakin sehat, giat dan tekun dalam beribadah dan bekerja. Semua tidak bisa dilakukan dengan optimal jika badan tidak sehat. Jadi, 2018 dan seterusnya kami ingin terus sehat. Sehat dengan doa, ikhtiar tercukupinya makan,minum, istirahat yang cukup, umumnya cukup sandang, pangan, papan plus hiburan 😄

Sunday 3 December 2017

Habbit With Rock Music

Habbit With Rock Music

Sesekali menghentak-hentakkan kaki seiring gebukan drum yang menghantam keras. Ada gitar yang sedikit melengking-lengking ditelinga. Terkadang kepala ini juga ikut mengangguk-angguk patah. Mungkin kalau tak tertahan lagi bisa headbang macam pemain musik rock yang dipanggung saat perform. Rambut panjang plus ikat kepala, jaket kulit, celana jean belel,  sepatu boot. Mmh, terlihat garang tapi itu sedikit gambaran pelaku musik rock kebanyakan selain skill musik yang mumpuni tentunya.

Sejak bersuamikan mantan vokalis band Asara, telinga ini terbiasa mendengarkan lagu cadas. Awalnya bising, kalau boleh memilih lagu pop yang easy leasoning dan kekinian. Tidak ingin masalah secuil ini diperbesar perlahan enjoy juga. Ditilik dari riwayat lagu rock klassik sudah sering terdengar dari orang-orang yang lebih banyak umurnya. Sebut saja Gun n Roses, Scorpion, Europe, Metallica, Foreigner, Queen, Judas Priest, Deep Purple dll

Tak cuma soal musik cadas, film action dan rebutan bola dilapangan hijau pun jadi mengikuti kesukaannya. Ketidaksukaan bukan berarti antipati, menjadi bagian hidup bersamanya adalah suatu kenikmatan. Termasuk didalamnya menikmati dunia baru yang menyenangkan. Jika ada istilah yang baru dalam dunianya sering menanyakannya. Sering juga membahas soal karakter vokal, ciri khas musik dll. Hiks hiks mungkin ini pengaruh kebanyakan nonton talent searc yang ada di telivisi. Dan memosisikan diri sebagai judje. Meskipun karakter suara rock ga harus serak, seperti Aero Smit seringnya vokalis mempunyai ciri unik tersendiri untuk membawa nama besar band itu sendiri.

Sejak dalam kandungan, anakku terbiasa menikmati musik rock. Bahkan lagu-lagu rock mengantar dan menenani bobonya pun tak membuatnya gusar. Menjadi apa nantinya biar waktu yang menjawab. Selama mengarah pada yang positif sebagai orangtua mendukung. Tak apa anak bayi didengarkan musik, ini memperkenalkan di dunia. Tak lupa pula murottal yang sering diputar dan mengaji bersamaku. Sebenarnya suamiku pernah memenangkan kompetisi bernyanyi saat merantau di Padang. Dan pernah menjadi vokalis band yang manggung dari kafe ke kafe. Bakat suara bagus mungkin sudah ada. Lalu, ketika aku menanyakan "Apakah boleh anakmu ikut talent search?" dengan mata melotot dan kaget " jangan, biar jadi qiroah saja". Alhamdulillah, aku membatin.
Lagu boleh rock, tapi cita-cita jadi qoriah 😍


Bisa jadi penikmat musik rock sebenarnya alibi dari hatinya yang rapuh. Meski tidak semua demikian, membawa suasana hati ke dalam lagu tidak wajib tergerus emosi dalam isi lagu. Namun, terkadang lagu yang diciptakan banyak mewakilkan isi hati. Ini yang dilarang ketika sebuah lagu menjadi asal muasal untuk berangan-angan panjang. Hidup indah dengan seni secukupnya. Ketenangan hati yang sesungguhnya bukan terletak pada lagu favorit, melainkan kedekatan hati ketika sering bercumbu dengan Tuhannya.

Saturday 25 November 2017

Ketika Ibu Menyusui Terserang Mastitis

Ketika Ibu Menyusui Terserang Mastitis

Pengalaman sebagai ibu menyusui untuk pertama kali rasanya sungguh luar biasa. Meski saat pertama lahir tidak melakukan IMD, alhamdulullah ASI keluar dengan lancar. Namun, setelah tiga bulan menyusui payudara kanan mengalami pegal dan terdapat benjolan di dalam. Kalau ibu-ibu sekitar rumah menyebutnya 'gabahen/laslasen/sekelen'. Kebetulan aku orang jawa ngapak tulen. Setelah berkonsultasi ke bidan setempat baru tahu secara medis disebut mastitis. Banyak ibu baru yang belum mengenal istilah mastitis, seperti aku. Padahal, adalah hal yang biasa jika ibu menyusui mengalami mastitis. Ini juga dialami oleh emak waktu hamil anak ke-7 😃

Menurut dokter, setelah obat dari bidan tidak ampuh menuntas rasa sakit menjelaskan. Mastitis merupakan peradangan di jaringan payudara. Awalnya berbentuk benjolan yang berubah menjadi infeksi. Terjadi perubahan pada payudara seperti menjadi merah, keras, sakit, pegal, panas, dan bengkak. peradangan ini akibat akumulasi kelebihan susu.

Menurut penelitian, kebanyakan perempuan mengalami mastitis di payudara sisi kanan. Karena sering kali bayi menyusui di sisi kiri. Hal ini menyebabkan timbulnya benjolan yang membuat ibu merasa sangat tidak nyaman, demam, dan menyakitkan.


Dan yang aku rasakan, sakitnya menyebar hingga leher dan punggung. Dibawa tidur pun rasanya susah, seperti kondisi goncangan air yang didalam balon. Cekit cekit menusuk-nusuk dipayudara. Mastitis menjadi salah satu penyebab terganggunya proses menyusui pada bayi. Tak jarang akibat mastitis ibu akhirnya menyerah, lalu memberikan susu botol kepada bayi. Untungnya dengan semangat yang tinggi untuk memberikan ASI sampai detik ini anakku belum menyedot susu formula.

Mastitis adalah pengalaman yang sangat nenyedihkan, namun dapat diatasi. Walaupun aku mengalami mastitis, asupan ASI kepada bayi tidak terhenti. Kadang bayiku mau menyedot, tapi terkadang tidak. Mungkin melihat penampilan mimi mamahnya yang memerah seperti bisul.

Proses dari benjolan hingga membentuk seperti bisul berlangsung hampir sebulan, yang kemudian pecah dan berlumeran nanah. Hampir satu jam untuk membersihkan nanah yang terus mengalir deras. Tisu dan kapas yang masih utuh dengan cepat ludes mengelap nanah dan darah. Dibantu suami yang memencet pinggir lubang yang menerus mengeluarkan nanah. Seperti gunung meletus saja, ini tidak menyakitkan. Justru proses supaya nanah keluar semua dengan ditekan-tekan itu yang membuat sakit. Setelah luka mulai layu dan membaik, aku pergi ke bidan untuk memastikan keadaan.
Mastitis yang memecah


Bukan tanpa usaha pengobatan selain secara medis. Hidup di kampung dengan lingkungan yang mudah bersosialisasi tentu membawa dampak mudahnya tersambung info. Menurut mereka, penyebab mastitis adalah karena aku memakan gabah, atau kulit gabah yang rontok kecil-kecik (disebut las). Jadi, las atau gabah itulah yang menghambat ASI keluar. Lelagi ibu-ibu memberikan saran, diantaranya

*Berhati-hati makan nasi jika mungkin menjumpai gabah atau las tidak boleh dimakan
*Payudara yang sakit dikompres dengan celana dalam suami, biar adem. Tentu ini atas izin suami untuk memakainya
*Dibasuh dengan abu yang sudah dicampur air
*Dikompres dengan irisan ketimun, biar adem katanya
*Dibalur dengan tumbukan daun pare dan daun sirsak
*Dibalur sambetan (tumbukan bengle)

Polosnya aku, semua itu dilakukan. Hehe hampir semua tidak masuk akal. Mengingat sakitnya sangat dan ingin sekali sembuh. Dan suami bertahan di rumah menunggu kesembuhanku, padahal keuangan sudah nenipis. Ingin sekali lepas dari penderitaan, waktu itu 😉


Berikut beberapa cara mengatasi mastitis coba lakukan beberapa langkah yang dianjurkan dokter
- Tetap menyusui pada payudara yang sakit. Lakukan pelekatan yang baik saat menyusui. Letakkan bantal di bawah bayi dalam pangkuan ibu, arahkan posisi dagu bayi ke saluran yang tersumbat.
- Kompres payudara dengan air hangat.
- Pijat payudara dari atas sampai puting, kondisikan payudara dalam keadaan hangat. Pijat dengan mendorong susu sampai ke bagian puting.
- Hindari mengenakan bra yang ketat, yang dapat menghambat aliran ASI.
- Jangan konsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter. Untuk tahap awal, obat yang disarankan untuk dikonsumsi adalah ibuprofen atau parasetamol, guna mengurangi peradangan serta rasa sakit. Jika rasa sakit berlanjut, konsumsi antibiotik, tapi konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

Thursday 23 November 2017

Menyerbu RPTRA Pandawa

Menyerbu RPTRA Pandawa

Di sore yang menenggelamkan matahari aku menyengaja ke taman. Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau juga dikenal dengan singkatan RPTRA. Lebih lengkapnya RPTRA Pandawa yang terletak di Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Sambil menggendong bayiku yang cantik, aku berbincang-bincang dengan penjaga taman. Beliau bertugas tidak hanya menyapu halaman, menjadi pengawas saat anak bermain, mengurus administrasi dll. Beberapa kali saat kami ngobrol, bapa berrambut cepak itu mengingatkan untuk berhati-hati dan mengingatkan salah seorang warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

 Sekilas tentang RPTRA yang dikutip dari wikipedia dan sesuai dengan obrolan dengan petugas berkaca mata itu. RPTRA adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan komuniti yang ada di sekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya. RPTRA juga dibangun tidak di posisi strategis, namun berada di tengah pemukiman warga, terutama lapisan bawah dan padat penduduk, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga di sekitar.

RPTRA, yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dibangun sebagian besarnya dengan menggunakan sumbangan dana Corporate Social Responsibility. Peran pemprov biasanya dengan menyediakan lahan. Biaya pembangunan biasanya berkisar 400-750 juta dari pihak swasta. Proses pembangunan, pengawasan, dan pemeliharaan RPTRA juga melibatkan masyarakat sekitar. Bahkan perawatan taman juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar RPTRA dan dikoordinir oleh ibu-ibu PKK. Harapannya, RPTRA bisa ikut membantu kota DKI Jakarta untuk bisa meraih status kota layak anak sekaligus menyediakan ruang terbuka hijau bagi publik.
Pagar tinggi dan tanda pengenal yang sederhana


Masih menurut petugas taman, sebenarnya kondisi taman jauh dari konsep taman layak. Kondisi antusias warga sudah tak terbendung. RPTRA Pandawa sudah diresmikan oleh gubernur Djarot Saiful Hidayat pada tanggal 10 Oktober 2017. Sebenarnya awal tahun depan baru bisa digunakan warga. Namun, warga yang tak sabar sudah menggunakan dengan memanjat pagar saat sebelum peresmian.
Tanda peresmian ditandatangani gubernur


Kekurangan sana-sini belum bisa ditutupi, seperti kondisi tanaman bunga-bunga yang belum ada, tanaman herbal, lampu taman yang terang, kursi taman yang cantik, taman baca dll. Ini diakui penjaga, mengingat Tanah Tinggi merupakan ranah dimana dekat sekali dengan perkampungan yang padat penduduk. Jadi wajar jika mereka kegirangan dengan adanya ruang publik yang baru.


Biasanya mereka bermain bola dengan menyewa lapangan futsal atau menunggu lomba 17 Agustus dengan menutup jalan, kini hadir di tengah warga tanpa biaya dan sangat dekat lagi teduh ada rimbun pohon. Permainan perosotan, kuda-kudaan, jungkat-jungkit dan ayunan sudah tersedia berlantai permadani sintetis yang empuk. Ada juga lapangan badminton, track anti rematik dan tribun yang lebar.
Lapangan badminton yang dijadikan lapangan bola 

Track anti rematik



Tanah Tinggi merupakan daerah yang sering terlibat tawuran, harapannya dengan adanya taman ini anak kecil di kawasan tersebut bisa melupakan kebiasaan tawuran, dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu bermain di taman. Dan minimal mengurangi keintimanya dengan gadget dengan bermain di luar rumah.
Sabar yak buibu namanya juga tempat umum, baru lagi 😄

Ibu dan anak yang bermain atau sekedar menunggu anak bermain


Untuk penjagaan memang ketat.  Penjaga, mengawasi dan mengontrol. Siapapun boleh datang ke taman tersebut, namun tidak boleh ada perusakan, pencurian serta penyalahgunaan taman, misalnya sebagai tempat transaksi narkoba. Tidak juga untuk pacaran. Husss! Jangan coba-coba yak! 😀
Ini juga larangan yak, dilarang merokok



Warga biasanya datang hilir mudik bergantian datang. Dibuka dari jam 06.00 - 22.00 WIB. Paling ramai saat akhir pekan, atau jam anak sekolah sudah pulang terutama sore hari. Jam yang panjang itu membuat penjaga taman dibagi 2 shift, yaitu pagi dan sore. Walhasil, kalau ingin anak kita menaiki permainan di sana, mmh harus sabar bergantian, woke? 😍😘

Tuesday 21 November 2017

Mitos-mitos Orang Jawa Saat Hamil

Mitos-mitos Orang Jawa Saat Hamil


Beberapa fakta menarik di lapangan di zaman now yang sudah modern ini, masih saja orangtua mengikutinya. Tulisan ini berangkat dari pengalaman pribadi saat aku hamil pertengahan tahun yang lalu. Di usia kandungan yang berjalan 7 bulan, aku kembali ke tanah kelahiran (Dukuh Kweni- Adisana). Emak dan mama mertuaku menyambut gembira kedatangan kami. Terlebih hanya dua bulan kosong pasca menikah. Dan untuk pertama kalinya di keluarga akan ada cucu yang ke- 17 ditahun 2017 yang lahir dirumah.
Seminggu sebelum bersalin, saat jalan-jalan pagi


Berikut beberapa larangan orangtua, terutama emak dan mama mertua saat hamil

*Pantangan duduk terlalu lama
Dalam adat jawa–terutama yang hamil tua- dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. Jika ibu hamil tersebut tidak mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan bayinya kelak. Maksud sebenarnya adalah biar banyak gerak, banyak aktifitas supaya badan sehat, tidak terlalu mengikuti hawa malas 😄

 *Pantangan mengejek orang cacat
Pantangan adat jawa bagi ibu hamil selanjutnya adalah mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Dikhawatirkan bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya. Ini yang kemudian kita mengenal istilah "amit-amit jabang bayi"  (orang jawa) sambil mengelus-elus perut. Kalau orang sunda biasanya dengan menyebut "ting bating" sambil mengetuk-ketuk tanah.  Jika dalam Islam memerintahkan untuk banyak-banyak istighfar.

*Pantangan duduk di tengah-tengah Pintu
Selain dilarang untuk duduk terlalu lama, ibu hamil dilarang untuk duduk di tengah-tengah pintu. Mereka percaya duduk di tengah pintu akan membuat proses persalinan akan berjalan sulit karena bayinya akan berhenti keluar ketika sudah keluar setengah. Ini juga berlaku buat para perawan, sebab ini jika nanti dilamar akan pulang. Maksud sebenarnya adalah duduk di tengah-tengah pintu itu tidak sopan. Mungkin ada tamu jadi enggan masuk karena menghalangi jalan.

*Pantangan mematikan hewan Dalam adat Jawa mematikan hewan seperti kodok, cicak, menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan seutas benang rupanya juga dilarang bagi ibu hamil dan juga suaminya. Hal ini karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan yang diperlakukan oleh ibunya. Ini juga berlaku buat suami yang istrinya sedang mengandung. Sewaktu bapa mau menyembelih mentok, beliau lebih memilih memerintah adik iparku untuk membantu. Padahal suamiku sedang santai, beberapa kali aku tawarkan bantuan. Tapi bapa menolak dan tetap dibantu oleh adik iparku, hehe jadi paham 😬

*Pantangan memakan sayur yang pahit
Hal ini dikhawatirkan ari-ari yang berasa dalam kandungan saat melahirkan nanti akan ambrol dan rapuh. Ini terjadi saat aku tertarik membeli daun pepaya di mamang sayur yang keliling dagangan di depan rumah. Emak dengan sigap melarang, begitu pun ibu-ibu yang lain ikut berkomentar juga.

*Pantangan menggaruk-garuk perut
Kondisi hormonal yang berubah drastis saat hamil salah satunya menyebabkan sebagian ibu hamil mengalami gatal, terutama dibagian perut. Menurut mereka menggaruk dibagian perut akan menyebabkan bekas cakaran yang tidak akan hilang. Maksudnya adalah strechmark. Penyebab utamanya bukan karena garukan, melainkan perenggangan kulit yang berlebih saat hamil dan kemudian usai melahirkan mengendur dan meninggalkan bekas bergaris-garis seperti dicakar-cakar.

*Pantangan memakan kraca (siput sawah)
Mereka percaya ibu hamil tua yang memakan kraca. Makanan yang berasal dari hewan sejenis bekicit kecil yang hidup di sawah ini diyakini akan menyebabkan kesusahan saat melahirkan, bayi akan masuk, keluar, masuk, keluar. Sebab cara memakan kraca yang disedot keras (istilah jawa, cucrup)

*Pantangan memakan kerang atau tutut
Menurut mereka nanti jika sering memakan kerang, anak akan berambut keriting (emak menyebutnya rambut berintik). Ini karena bentuk kerang yang bergelombang pada kedua sisi cangkangnya. Tapi jika anda mempercayai dan menginginkan anak anda berrambut keriting silakan coba. Sebenarnya faktor genetiklah yang sangat memengaruhi.

*Pantangan memakan buah rambutan
Menurut mereka rambutan bisa menyebabkan gatal ditenggorokan atau batuk. Dan saat batuk itu mengejan, sedangkan kondisi hamil sering mengejan lumayan berbahaya.

*Pantangan memaki dan nengumpati
Orang Wanita Jawa yang tengah hamil diharapkan dapat bersikap baik pada siapapun. Ia dilarang mengumpat atau menggunjingkan tetangga atau orang disekitarnya serta memaki siapapun. Hal ini dipantang karena dikhawatirkan orang yang dimaki atau digunjingkan akan memberikan doa buruk kepada kehamilan ibu tersebut.

*Pantangan tidak menyimpan kotoran di manapun terutama dipojokan saat menyapu
Larangan ini berakibat sama dengan pantangan duduk ditengah-tengah pintu.

*Pantangan menjahit dengan jarum tangan
Menurut mereka khawatir jika kelak nanti anaknya lahir akan ada cacat berupa lubang-lubang atau daging kecil lebih yang menempel di badan.

Ini nih, ketika lahir bayiku membawa bitmark dari kalbunya. Ada daging lebih yang berada didekat telinga dan pipi. Menurut dokter itu bukan penyakit, ada sel yang aktif dan mengakibatkan tumbuh daging disekitar itu. Ada sebagian orang mengatakan 'siwil', ada juga mata kepiting dan kami menyebutnya 'bonus' 😍

Itulah beberapa pantangan larangan emak saat mengandung. Aku tak membalasnya dengan marah. Sering melontarkan senyum merekah saat emak melarang ini itu. Kemudian aku searching google dan bertanya ke bidan via ponsel. Hasil dari jawaban mbah google dan ibu bidan aku tunjukan ke emak dengan muka riang. Emak juga tersenyum lebar dan kagum dengan kecanggihan sekarang. "apa-apa bisa takon ning internet" ujarnya.

Perlu diketahui, emak adalah ibu 9 anak yang usianya mendekati 70 tahun. Didikan nenek moyangnya di jaman old masih mendarah daging dan sering diterapkannya terhadap anak-anaknya. Sedang mama mertua adalah anak pertama dari 8 bersaudara, usianya sudah paruh baya. Tingkahnya yang lincah membuat beliau terlihat muda. Tapi, untuk urusan mitos-mitos seperti itu, mama masih memegang kuat 😆

Beliau berbuat demikian sebagai bentuk sayang, perhatian kepada buah hatinya. Cara mendidik emak dan mamah melalui budaya nenek moyangnya secara turun temurun. Tidak perlu emosi menanggapi larangan atau pun pantangan. Terus berbuat baik, seperti dalam kutipan alquran "wabilwalidaini ikhsaanaan"

Mama berkerudung ungu, emak berkerudung coklat. Dibawahnya alm. bapa mertua dan bapa kandungku 😍😘😘

Friday 17 November 2017

Gambaran Kecil Masyarakat Dukuh Kweni

Berkomunikasi Dengan Beras

Berangkat dari mata pencaharian sebagai petani, pada umumnya warga masyarakat Dukuh Kweni kelurahan Adisana, berkomunikasi dengan beras. Proses yang panjang untuk menjadi beras tentu membutuhkan banyak tenaga. Ambil saja dari proses memanen (nyengkrong) dengan arit. Arit lebih efektif dibanding ani-ani (alat memanen gagang pari). Kegiatan memanen padi yang dilakukan oleh petani hingga tuntas warga biasa disebut dengan istilah derep. Kegiatan ini sekelompok buruh tani biasanya para emak-emak yang strong,  akan sangat capek jika dilakukan perorangan. Biasanya sekali panen bisa sampai 2 kotak sawah lebih. Yang sudah ditebas oleh juragan padi, sebelumnya mendapatkan mandat dari tukang tebas untuk dipanen.

Masih berlanjut dengan kegiatan menggebugi gagang padi yang sudah disabit, juga menggilas-gilas dengan kaki supaya gabah itu rontok dari tangkainya (ngiles). Meski sebagian petani di daerah lain sudah menggunakan mesin perontok padi, di sini masih murni konvensional. Usai dibersihkan dari gagang padi (:baca damen / dami) lalu dimasukkan ke dalam karung yang kemudian disetorkan dengan menggendong dari pematang hingga jalan ke si empunya gabah. Hasil akhir mendapat upah berupa gabah pula. Bisa dibayangkan kaki mereka tahan dengan gatal padi, pundak mereka kuat menahan beban, kepalanya terbiasa diciumi matahari. Ya, sungguh mereka wanita perkasa.


Proses panen di sawah

Ibu-ibu perkasa bekerja keras

Proses yang panjang tsb lebih sering dilakukan oleh para ibu yang kuat. Tidak mengenal lelah untuk menghidupi keluarganya. Menurut warga, Hidup di kampung lebih mudah mendapatkan beras jika mau kerja keras, hidup akan lebih ayem tentram jika gabah sudah memenuhi gudang. Ini percis apa yang dikatakan dalam status sosmed milik Indah, seorang perawan desa Dukuh Kweni dengan sifat sahajanya. Di tengah kesibukannya menjadi pramuniaga di toko, saat libur tiba ia menyempatkan membantu ibunya di sawah. "Hidup di desa tidak punya sawah tapi bisa ikut panen. Tidak punya kebun tapi bisa punya banyak kayu. Adem ayem hidup di desa"



Dari gudang gabah yang dimiliki petani, hampir semua komunikasi melalui beras. Sistem barter beras dalam jual beli yang ditukar dengan kebutuhan sehari-hari masih berlaku. Selain itu, mempererat silaturrohmi juga dengan membawa beras, seperti kondangan, menjenguk bayi, sedekah, takziah, seserahan saat pernikahan pun ada beras. "Beras sedikit buat bikin bubur" Itulah ucapan ketika menengok bayi dengan tentengan tas anyaman.
Proses seserahan, bapak berbaju hitam memanggul beras sekarung


Seperti yang dialami kedua orangtuaku dan juga orangtua yang lain, hasil panen lebih banyak untuk kepentingan sosial dari pada untuk makan sehari-hari. Semua karena kita makhluk sosial, saling memberi dan menerima. Sesiapa pun yang rajin menanam, kelak akan menuai. Tepat peristiwa ini tercermin jika seorang warga menyelenggarakan hajatan, kalau mereka rajin kondangan, kemungkinan beras itu kembali berbalik, begitu pun sebaliknya bagi yang malas kondangan 😀

Sawah dari timur rumah bidan Ice

SMP Assalafiyah letaknya ditengah sawah


Terinspirasi dari ibu dan pak tani

Pemandangan yang indah cocok buat futu prewedd