Saturday 27 January 2018

Dibalik Layar Foto Pre-wedd Bayar 0

Dibalik Layar Foto Pre-wed Bayar 0

Foto terketjeh


Bisa dikatakan biar kekinian. Selain itu juga hampir semua orang ingin mendokumentasikan setiap peristiwa penting. Melakukan prosesi foto pre-wedding juga bagian dari penting dan tidak penting hehe. Foto Pre-wedding (foto pre-wed) atau orang barat sebut ” Engagement Photo” merupakan hal yang biasa dilakukan oleh calon mempelai sebelum hari pernikahan, sedikit perbedaannya adalah dalam foto pre-wed biasanya banyak calon pengantin juga memakai baju pengantin dan tuxedo di sesi pemotretan sedangkan engagement photo biasanya memakai baju yang lebih casual. Biasanya calon pengantin memilih tema untuk sesi foto tsb.

Aku yang dibesarkan dari anak petani dan tinggal di kampung yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, tergelitik ide untuk foto dengan tema petani dan sawah. Luas membentang sawah yang hijau dikelilingi pepohonan sudah indah dengan sendirinya. Maha Besar Allah tak perlu lagi kami mendekor ulang. Dibuat sedemikian sederhana, sebab sebenarnya lelakiku sedikit keberatan untuk diajak foto. Ditunggu dari pukul 9 pagi hingga pukul 10.30 siang baru nongol dan sampai sawah sudah terik menyengat. Untungnya kami adalah pasangan jodoh 5 langkah. Hanya selisih se-RT. Bila melewati jalan pintas tak sampai 5 menit sampai rumahku hikhiks.

Dengan sendal jepit, dandan tipis sendiri dan kostum kebaya putih dengan rok batik beserta kerudung senada sesuai warna dominan rok. Semuanya tanpa meminjam, milik pribadi. Sementara calonku (yang sekarang sudah menjadi suami hampir 2 tahun) memakai celana hitam, kaos putih, sarung juga bersendal jepit. Kamera DLSR milik suami kemudian mengajari sepupuku cara memotret dengan hasil bidikan yang keren. Supaya hasil maksimal sekali jepret langsung dapat banyak tangkapan. Untuk properti wadah nasi meminjam punya emak dan topi meminjam tetangga. Dan untuk sehelai daun pisang memotong dipohon tetangga juga.


Sengaja aku dipoles bedak tipis, bergincu, menggarisi dengan eye liner dan memakai mascara. Lelakiku menatap sinis dengan dandananku yang dikomentari menor. Padahal lipstikku tak tebal dan tidak berwarna mencolok, tak ada sapuan merah blash on dipipi. "Aku sukak yang natural, masak mau ke sawah medok" ujarnya. Kemudian disaat kami berjalan menyusuri pematang sawah cara berkerudungku juga kena protes, "Aku sukak kerudung yang biasa saja, tanpa dimodel ala-ala" ujarnya lagi. Walhasil karena ngomongnya berulang-ulang bedakku disapu tisu dan cara berkerudungku diganti seperti biasanya. Kerudung segi empat yang dilipat segi tiga, menutup kepala dan dipeniti.

Untuk urusan gaya, aku sudah sibuk lebih dulu browsing diinternet. Usai screenshoot, aku kirim via whatsapp. Haha mungkin kebanyakan wanita punya keinginan seperti aku. Memiliki ide-ide ketika bersama orang yang dikasihi agar membuat terkesan, namun terkadang sikap pasangan malah dingin. Saat lelaki mengejar pasanganya segala sesuatu akan dipenuhi. Termasuk untuk urusan foto ini. Tapi, setelah menikah akan ada pertimbangan penting, yaitu anak. Bukan saja aku, kamu. Melainkan kami sekeluarga, ada mamah, papah dan anak-anak.

Mengambil sawah didekat sungai dan sawah, yang saat itu belum lama kena imbas Kali Keruh banjir bandang. Warga penduduk menyebutnya puntu air. Yaitu pertemuan dua sungai yang kemudian dibagi melalui pintu, salah satunya untuk pengairan. hingga bebatuan melimpah ruah hingga menutup sampai pinggiran sawah. Sawah yang berundak-undak dengan hijau pohon padi terlihat lebih segar. Dikelilingi pepohonan yang mengitari sawah dari kejauhan, jadi terlihat lebih ciamik dan pemandangannya alami.
Bebatuan sisa banjir bandang kali keruh


Cekrek-cekrek-cekrek, kami masih kaku untuk beradu pose. Bersahabat dari kecil tak bisa mengurangi rasa canggung. Keputusan menikah yang cepat dan persiapan yang hanya sebentar membuat kami seperti tidak percaya. Di usia menjelang kepala tiga ternyata berjodoh dengan sahabat kecil sedari TK hingga dewasa. Disini kadang aku melihat sisi bercanda Allah kepada makhluknya. Berkelana kemanapun dan pernah singgah dihati orang ternyata jodoh di sebelah rumah.



Friday 26 January 2018

Stroller Pliko Grande Kaya Fitur

Stroller Pliko Grande Kaya Fitur
Sembari dirakit juga trial

Sebelum memutuskan membeli stroller, kami sudah ngobrol terlebih dahulu. Tak lupa mencoba melihat model dan harga stroller di internet. Awalnya hampir tidak jadi, mengingat harga dipasaran lumayan tinggi. Sebelum berangkat bekerja suami menyatakan untuk membeli mwja makan saja dan akupun menyetujui. Tetapi di hari libur, suami yang berpamitan membeli kaos polos orderan pelanggan untuk disablon ke pasar Jatinegara. Menjelang adzan asar berkumandang ia membawa satu kardus putih  besar. Ternyata stroller Pliko Grande berwarna tosca. Stroller berbadan rangka alumunium ini dijamin kuat, kalau kata suami bisa sampai nanti anak kedua hehe.

Pilihan stroller atau kereta bayi saat ini memang semakin beragam, lelagi kami dipojokkan dengan kebutuhan. Saat menyambut kehadiran buah hati, kami sudah membicarakan stroller. Penyediaannya pun tidak perlu terlalu terburu-buru, terlebih aku melahirkan di kampung. Baru setelah kami memutuskan hidup di Jakarta dengan menyewa kontrakan sekamar dan usia buah hati kami sudah lebih 6 bulan. Usia yang sudah mulai belajar makan MPASI.

Bayi usia 6 bulan ke atas sudah mulai aktif bergerak. Dimulai dari guling-guling, merangkak, merambat, berdiri dan berjalan. Mengenal ibunya semakin erat. Ditinggal buang air kecil saja sudah ada jerit tangis. Bahkan diawal-awal pindah ke Jakarta, bayiku tidak mau dengan sesiapun kecuali ibu dan bapaknya sendiri. Dengan adanya stroller ini sangat membantu ketika ditinggal ke kamar mandi, wudhu, mencuci dan sholat. Yang harus diingat ketika diatas stroller buah hati dipasang sabuk pengaman ditubuhnya. Kemudian jika sedang menemani wudhu atau mencuci kunci rem roda. Menjaga dari malabahaya itu penting. Seperti anakku, lupa tanpa kunci sabuk badanya yang mungil bisa berputar dan terkadang berdiri diatas stroller, hmm membahayakan sekali.

Kereta bayi adalah perlengkapan anak yang dibutuhkan para ibu untuk menjadi kendaraan si bayi saat jalan-jalan pagi atau sore hari di taman atau lingkungan sekitar untuk mempererat hubungan ibu dan bayi. Bila dalam jalan-jalan terus menggendong akan membuat badan capek dan pegal. untuk itu kami memilih kereta dorong bayi pliko Grande 268 sebagai alternatif untuk membantu para ibu, terutama ibu semacam aku yang hanya berdua di kontrakan. Kereta dorong bayi ini yang kaya akan futur dilengkapi mainan anak sehingga membuat bayi melatih daya rangsangan interaksi terhadap mainan tersebut. Stroller ini juga dapat diayun. Berikut mengapa memilih stroller pliko grande sebagai pertimbangan


Bisa Dipakai saat Bayi Baru Lahir

Desain yang dibuat sangat nyaman dan disediakan fitur tambahan jenis tertentu memberikan kemungkinan kereta bayi dipakai untuk bayi baru lahir. Keunggulan tersebut ternyata diaplikasikan kepada Kereta Bayi Pliko 4 In 1 yang bisa digunakan kepada bayi baru lahir. Masa pemakaiannya pun terbilang cukup lama dan bisa membantu berhemat sebab bisa digunakan untuk balita usia 3 tahun. Tentunya dengan catatan, bahwa berat badan bayi tidak melebihi kapasitas muatan maksimalnya, yakni 30 kilogram. Siapa sangka dengan satu kereta bayi, bisa dipakai sampai buah hati bisa berlari dan sebagainya.

Difungsikan ke Beberapa Peralatan

Semua orang tentu lebih menyukai produk yang multifungsi sehingga menekan anggaran belanja lebih hemat. Keunggulan fitur lain yang disajikan Kereta Bayi Pliko 4 In 1 ialah mampu difungsikan ke dalam tiga bentuk peralatan bayi. Pertama sebagai kereta bayi yang merupakan fungsi utamanya, kemudian bisa diubah sebagai baby walker untuk membantu balita belajar berjalan. Sekaligus mampu difungsikan sebagai swinger baby atau ayunan sehingga orangtua bisa berhemat tanpa perlu membeli dua perlengkapan bayi lainnya, jauh lebih hemat bukan?

Disediakan Pelindung Nyamuk

Melihat fungsi tambahannya yang bisa dijadikan sebagai swinger baby tentu tidak terasa aman jika tidak dilengkapi pelindung nyamuk. Sebagai fitur tambahan yang ternyata sangat menguntungkan, pada Kereta Bayi Pliko 4 In 1 dilengkapi dengan pelindung anti nyamuk. Pelindung ini tidak hanya bisa dimanfaatkan ketika diubah menjadi swinger saja namun juga saat dipakai ke fungsi lainnya. Pelindung nyamuk ini akan membantu mencegah bayi mengalami masalah demam berdarah dan sebagainya. Perlindungan seperti ini memang terlihat sepele namun manfaat yang diberikan tentu sangat besar dan menguntungkan.

Ditambah Tempat Mainan dan Botol Susu

Selama di jalan atau di luar rumah tentu bisa jadi yang mengajak bayi jalan-jalan bukan ibunya saja, bisa ayah atau bahkan kakek dan neneknya. Supaya selama di jalan tersebut bayi tidak kehausan tentu perlu dibekali dengan botol susu. Untungnya pada Kereta Bayi Pliko 4 In 1 disediakan tempat khusus untuk menaruh perlengkapan botol susu supaya selama di jalan selalu kenyang. Mencegah bayi rewel pun semakin terfasilitasi dengan disediakannya tempat menyimpan mainan. Bagi bayi yang sudah sangat akrab dengan mainan kesayangan tidak perlu membawa tas tambahan untuk diikutsertakan jalan-jalan.


Berikut spedifikasi stroller pliko grande

Dapat digunakan dari bayi usia 0 – 36 Bulan.
Gagang pegangan bisa bolak balik (ke depan dan ke belakang).
Ada kelambu dan mainan untuk menambah kenyamanan buah hati anda .
Bisa di ayun .
Roda 4 depan @ 2pcs ,belakang @ 1pcs.
Poisis kedudukan dapat diatur 3 posisi yaitu tidur rata, setengah tidur dan duduk.
5 -Titik pegangan sabuk pengaman, namun bayi tetap dapat bergerak bebas.
Kain kanopi yang lebar .
Keranjang bawaan yang cukup besar dan praktis .
Rangka berbahan Aluminium .
Weight: 9 kg
Dimensions: 53 cm × 21 cm × 68 cm
WARNA: RED, BLUE,PURPLE,GREEN
   

Wednesday 24 January 2018

Gendongan Snobby Nyaman Dan Aman

   Gendongan Snobby Nyaman Dan Aman


Sesuai dengan jargon produk Snobby, Pilihan papah idola mamah. Sebelum magrib tiba di kontrakan, suamiku menenteng plastik hitam. Dan Taaraaa gendongan baru. "Koq, Papah beli lagi? Kan di rumah mbah udah punya" aku memprotes. "Ini beda, Mah. Lebih nyaman dan nyaman. Gak bikin mamah cepet cape kalau gendong Mika" jawabnya sambil membuka gendongan. "Lebih mahal yang mana, pah?" , "yang di rumahlah, makanya beli" jawab suami sambil menyeringai. Saat membeli gendongan Snobby ini, usia Mika baru 7 bulan.
Packaging portable

Pelan-pelan suami memperagakan cara memakai gendongan tsb. Sesuai petunjuk ada 6 multi fungsi. Bertumpu pada pinggang dengan sabuk yang kuat tidak membuat cepat pegal dipundak dan punggung, seperti gendongan pada umumnya yang hanya berfungsi gendong menyamping dan bertumpu pada pundak. Prinsip kerja seperti ini mengingatkan kami pada tas carier yang biasa buat naik gunung, yang memiliki perekat atau sabuk dipinggang. Pengalaman sering naik gunung membuat pelajaran bagaimama membawa barang berat tapi tetap ringan dan tidak membuat cepat lelah.

Detail produk dari Gendongan hipseat 6 posisi variasi saku line series Merah. Gendongan Snobby Hiprest baru dirancang khusus bermulti fungsi dengan sabuk/perekat yang kuat serta praktis, terdapat dudukan styrofoam,  memiliki bahan berpori yg berguna sebagai ventilasi udara agar bayi merasa sejuk dan nyaman. Saat Mika tidak tidur kami menggendongnya menghadap keluar, namun jika Mika bobo, menggendongnya menghadap ke dalam.




Penyangga badan dapat dilepas sesuai kebutuhan. Benar saja, waktu kami jalan-jalan ke Monas dan ke Bogor. Kami saling bergantian menggendong Mika yang usianya 9 bulan, kami tidak akan merasakan sakit punggung atau pun sakit di pergelangan tangan untuk jangka waktu gendong yang cukup lama. Gendongan di pasang di posisi pertengahan tubuh yang memberikan keseimbangan dalam menahan berat anak. menyeimbangkan beban tubuh anak, sehingga terhindar dari resiko jatuh saat digendong.

Untuk pemakaian juga tidak ribet. Di pasangkan ke pinggang kemudian lekatkan velcro dan pasangkan sabuk. Tidak ribet seperti gendongan pada umumnya. Sangat praktis dan ideal dipergunakan sehari-hari baik dirumah maupun bepergian jarak jauh. sangat dianjurkan oleh osteopaths, physiotherapist dan ahli kesehatan.
Gendongan ini 6 posisi :

1. Posisi menghadap luar
2. Posisi duduk menghadap dalam memakai hood
3. Posisi gendong belakang
4. Posisi hipseat duduk menghadap luar diatas dudukan styrofoam
5. Posisi duduk menghadap langsung
6. Posisi gendong belakang memakai hood/sandaran kepala
Mika digendong depan sama papah

Gendongan ini juga cocok buat hadiah untuk teman dan saudara yang mempunyai bayi. Bisa dipakai untuk anak berumur 6 bulan - 3 tahun. Tersedia dalam 2 warna, yaitu merah-abu dan kuning-biru navy  kami memiliki yang warna merah-abu-abu. Selendang kain untuk gendong atau gendongan instan menyamping sedari bayi merah, aku sebagai mama baru diajari menggendong secara konvensional. Dan sejaj kami memiliki gendongan snobby, suami lebih sering gendong Mika lebih lama, jika dibanding dulu diberi selendang, ia lebih memilih menggendong dengan tangan kosong. Aku sangat bahagia melihatnya, hingga ia melupakan kakinya yang pernah kecelakaan hingga ia cepat kelelahan. Terkadang juga hanya dengan menggunakan hipseat dengan didudukkan distyrofoam Mika diajak jalan-jalan yang tak jauh dari tempat tinggal.

Tuesday 23 January 2018

Alasan Membangun Cinta Motor Tua

Alasan Membangun Cinta Motor Tua

Motor vespa dan Gl


Hampir sama seperti memiliki vespa yang sudah ada dimiliki suami. Berawal dari keresahan borosnya biaya ongkos pulang pergi kerja yang jika dihitung-hitung dalam sebulan cukup merogoh kocek. Sementara dana minim bila harus memiliki motor matik kekinian. Dan tidak ada sedikit pun niat untuk membeli secara kredit, khawatir ada unsur riba. Kemudian, menjatuhkan pilihan untuk membeli sepeda. Mengingat jarak tempuh sesungguhnya tidak terlalu jauh, sebab aturan yang harus jalan yang berputar sebelum ke tempat kerja membuat perjalanan makin jauh. Kaki yang sudah bermasalah semenjak kecelakaan bermain bola dan bisa jadi juga faktor usia jadi berpikir ulang. Dengan melihat yang ada dan kembali memikirkan masak-masak suamiku mengurungkan niat itu.

Ini tidak ada maksud ikut-ikutan Presiden Joko Widodo yang belum lama ini membeli sepeda motor modifikasi Royal Enfield Bullet 350cc. Hahaha tentu ini jauh dari harga motor tua yang aku bahas. Memilih motor tua saja semua orang menggemarinya termasuk urusan percaya diri. Sewaktu membonceng dengannya juga ikut mengurai senyum lebar. Ingat saat di atas aspal, lihat ksnan kiri zaman now motor makin melebar dan berbadan gendut. Motor GLPro milik suami malah ceking sendiri. Selama masih dijalur yang pisitif dan lurus, sebagai istri mendukung. Dari pilihannya sama motor tua saja sudah memperlihatkan kalau dia lelaki yang punya selera dan prinsip. Baginya ikut-ikutan trend itu mencerminkan jiwa yang mudah terombang-ambing. Dia lebih memilih mengikuti seleranya sendiri meskipun tidak populer dan mengabaikan komentar orang soal seleranya. Kalau masalah di jalanan, jelas motor tuanya yang sering mencuri perhatian para pengguna jalan.

Body motor yang pantasnya dipakai bapak-bapak tak ia hirau kan. Motor usia 20 ini lebih muda dibanding vespa yang di rumah, sudah mendekati kepala 4. Motor Honda 144CC keluaran 90an ini seangkatan dengan motor yang di pakai dalam film Dilan. Keduanya butuh perhatian dan penanganan khusus soal mesin. Terutama jika sedang ngambek, selama masih bisa ditangani sendiri, terkadang terpecahkan. Namun tak jarang juga harus dilarikan ke bengkel dan membeli onderdil baru. Yang membuat kesal sebagai istri kadang harga untuk memoles motor tua agar terlihat lebih menarik. Sayangnya, hanya senyum tawar jawabanya.

Sama-sama sabar, sabar ketika menghadapi mesin trouble untuk suami dan sabar untukku sebab perhatiannya kadang lebih condong dengan tunggangannya itu. Tapi, masih patut disyukuri bila suami menggemari memang karena kebutuhan dan bukan menghambur-hamburkan uang. "Kalau pun mungkin ada kebutuhan mendesak bisa dijual lagi, itung-itung buat investasi, mah" ujarnya.


Tanpa rasa percaya diri, membiarkan apa kata orang dan terbiasa menyederhanakan pikiran dan pilihan motor tua itu tidak akan dipilih. Motor keluaran Honda yang punya bokong kotak dan berbadan ramping.  Dulu honda ini adalah motor favorit para bapak bapak. Karena yang menggunakan dahulu kala adalah dari kalangan bapak-bapak. karena anak muda masih gengsi menggunakan motor ini. Anak muda menggunakan motor bebek, tidak jauh seperti kebanyakan zaman now.


Jadi, bisa disimpulkan mengapa perlu membiarkan lelaki bermotor tua
1. Menyederhanakan pikiran, pengeluaran
Ketika hati dan pikiran dilanda keinginan, seakan menjadi sumber penderitaan. Menyederhanakan pikiran dalam menentukan pilihan menjadi alternatif yang menenangkan. Memilih motor tua sesuai dengan kantong, kebutuhan dan kontan tanpa dibebani cicilan.
2.Masih dijalur yang positif karena bagian dari kebutuhan, bukan gaya hidup pemborosan
Maraknya pelakor saat ini, membuat para istri sedikit ketar-ketir. Dijalan yang membiarkan lelakinya menunggangi mesin tua salah satunya. Sebab, bermain dengan motor tua bisa menyalurkan hobi, membuat kesibukan baru ketimbang tergoda wanita baru, aih :-(
3. Memiliki prisip
  Pemilih motor tua sudah tentu memiliki ketetapan hati yang mantap. Yang tahu betul akan resiko dan bertanggung jawab dengan pilihannya. Membuang jauh gengsi atau ikut-ikutan trend.
4. Percaya diri
  Tanpa rasa percaya diri yang besar seseorang tidak akan membawa diri dengan nyaman. Salah   satunya dengan apa yang dikenakan atau dibawa. Ketika seseorang memilih barang serba terbaru fres from the open, ini malah menggunakan barang lawas. Memakai barang lawas akan terlihat identitas dan karakternya sebagai pengguna.
5.Sabar
Tidak seperti motor baru keluaran pabrik yang semua serba gres, motor tua seiring dengan usianya mesin pun ikut menurun performanya. Disinilah pengguna motor dituntut sabar dalam menghadapi mogok atau mesin rusak. Selain itu, pengguna juga terlatih untuk memperbaiki kerusaksn itu.
6. Menghindari riba
Hari gini membeli apasih yang tidak kredit? Hampir semua barang bisa dibeli secara dicicil, tentu ini sering berujung bunga atau riba. Motor tua dengan harga lebih murah dengan motor baru, membeli secara kontan lebih mudah dan ringan.

Friday 19 January 2018

Surat Untuk Gubernur

                                    Kampung Rawa, 20 Januari 2018


YTH, Bpk Gubernur Anies Baswedan

Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Tanpa mengurangi rasa hormat saya,
Saya adalah ibu rumah tangga yang sedang dirundung gelisah akan rencana pembongkaran TPS (Tempat Penampungan Sementara) Proyek Pasar Senen Blok III. Berdasar informasi yang diterima 26 Januari untuk mengosongkan kios, dan tanggal 29 Januari pemadaman listrik. Ini pertanda pemadaman pendapatan, mengingat suami mencari nafkah membuka usaha sablon di tempat tsb. Sayang, hingga saat ini belum mampu untuk menyewa kios di Blok III dengan bangunan baru yang harga sewanya 30 juta pertahun. Uang sebesar itu kami tidak mampu. Bangunan baru yang berpendingin juga membuat para pengusaha sablon tidak bisa bekerja. Suami dan teman-teman biasa bergulat dengan cat, air yang bisa membuat kotor dan berwarna.

Kami juga bukan asli warga ibu kota, perantau yang mencoba keberuntungan di ibu kota. Boro-boro kami bisa membeli rusun yang konon DP 0%, hidup dikontrakan sepetak bertembok dinding saja sudah alhamdulillah. Penghasilan kami tak bisa ditebak, namanya orang dagang kadang banyak, kadang sedikit, namun tetap disyukuri. Kami juga bukan tipe warga yang menyerah pada keadaan, kami tidak mengemis, bukan penghuni kolong jembatan atau gelandangan yang sering kami temui di jalanan.

Pak Gubernur yang Terhormat,
Semoga kegelisahan saya dan para istri pengusaha sablon segera mendapat pencerahan. Ada tempat yang disediakan, dan dengan sewa ruko yang tidak mencekik leher. Kami pengusaha kecil, yang mencari keuntungan tidak seberapa dibanding perusahaan percetakan besar. Konon, tukang becak saja kembali perbolehkan beroperasi lagi, bagaimana kami yang beraktifitas tidak mengganggu dan menghalangi sesiapun dihalang-halangi?. Para penyablon ini juga sebagai indikasi menjelang pesta politik. Tidakkah ingin menghidupkannya, pak?

Tanpa menghormati rasa hormat saya, semoga kegelisahan kami bisa terurai dan terjawab. Kami percaya bapak Gubernur yang bijak mampu mengatasi masalah ini.

Mohon maaf jika ada kesalahan,
Wassalamualaykum Warohmatullohi wabatokatuh


Hormat saya,
Af'idatun Nasikhah

Informasi tentang TPS dan gedung baru blok III

Sunday 14 January 2018

Mau Kemana Arah Reuni?

Mau Kemana Arah Reuni?



Beberapa bulan menjelang Syawal biasanya akan ada acara, sedari sekarang deretan rencana itu mulai terprogram. Salah satunya acara reuni di kampung halaman, baik teman SD, SMP atau SMA. Selain menabung untuk baju lebaran dan isi amplop untuk berbagi hehe. Sosial media yang mempermudah menyatukan kembali jalinan persahabatan itu, baik melalui facebook, instagram, twitter, line dsb kemudian berbagi nomor yang tergabung dalam grup. Serpihan kenangan dan rindu kini mulai terpupuk dan subur kembali.


Bertemu dengan sahabat-sahabat lama bagi sebagian besar orang adalah kesenangan. Adapula sebagian kecil memilih untuk menghindari. Terlepas dari sifat introvert yang memilih untuk menyendiri dan lebih asyik mengurung diri. Ada pula hal lain yang lain, seperti mungkin yang belum memaafkan atas peristiwa masa lalu. Minder, atau membesarkan rasa malu yang berdasar prasangka negatif, itu juga bisa jadi.

Lantas, mau dibawa kemana arah reuni, semacam hura-hura atau menggelar amal bakti atau menggelar pengajian mengundang ustadz sambil muhasabah. Yang perlu diperhatikan dan dijaga adalah menjaga lisan. Munculnya istilah baper mengingatkan kita bahwa ada hati, telinga yang harus dijaga. Dalam sebuah penelitian disebutkan wanita dalam sehari berbicara minimal 20000 kata. Bayangkan, jika tidak dikontrol dan menyerocos sesuka hati. Tidak hanya wanita, etika bercanda pun baiknya tidak membawa hal yang sensitif seperti SARA. Namun yang sering, saat kita bertemu sahabat lama, tidak jauh dari candaan yang mengolok-olok, membully, membawa nama orang tua dan menyebar aib.


REUNI, temu kangen apalah namanya cukup dengan spirit DAKU KEKET alias DAtang-KUmpul-KEnang-KETawa.

DATANG, selalu datang saat ada undangan pertemuan. Karena pertemanan akan bisa langgeng bukan hanya untuk “merasa menjadi bagian” tapi butuh untuk “datang” ke dalam bagian.

KUMPUL, berkumpul, menjadi SATU, menjadi KITA bukan aku atau kamu. Selalu kompak dan saling mengerti. Karena “kumpul” kita akan menjadi kokoh dan solid. Jika tidak, maka kita akan tercerai berai.

KENANG, mengenang saat indah waktu sekolah, waktu di kampus karena itu menyehatkan. Mengenang masa yang lalu adalah sebab kita menjadi sekarang, kenanglah yang lalu asal kita tak tenggelam pada masa lalu.

KETAWA, bangkitkan ruang gembira pada diri kita. Ketawa dan tertawalah tentang masa lalu kamu, masa lalu kita yang culun, sok innocent. Dan ingat, KETAWA di zaman sekarang sulit padahal menyehatkan. Kesibukan kerja, stress atau keseharian masing-masing makin membuat kita susah tertawa. Maka, KETAWA-lah karena itu penting.

Mungkin beberapa alasan ini bisa jadi acuan, agar reuni kita sehat dan positif. Bukan malah sebaliknya. Apa aja manfaat reuni:

1. Menjalin kembali tali silaturahim dan saling bertukar informasi, karena kita sudah tidak pernah atau jarang ketemu lagi.

2. Mengembalikan eksistensi dan kembali belajar, karena tiap orang punya eksistensi dan potensi dalam diri. Kita bisa belajar dari teman, dari pertemanan yang sebegitu lama.

3. Memperpanjang usia, karena kita bisa mengurangi stress atau depresi. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang yang banyak dikelilingi teman dan saudara, kemungkinan meninggalnya berkurang 50 persen dibandingkan mereka yang tidak memiliki kehidupan sosial. Kehidupan sosial yang lebih baik membuat kita rata-rata hidup 3,7 tahun lebih lama. Dan ingat soal umur, penentunya bukan kita tapi Allah, kita hanya ikhtiar aja.

4. Bekerjasama untuk amal, karena menjadi tujuan yang sangat positif dari pertemanan. Amal dan berbuat untuk sesame inilah tujuan utam reuni atau temu kangen, dimanapun dan kapanpun. Sejauh amal ini belum dilakukan, maka reuni dan temu kangen agak sulit berkembang. Karena reuni, bukan sekedar kumpul lalu bubar.

5.Menjadi ajang pamer keberhasilan
Reuni dapat menjadi ajang pengukuhan eksistensi diri bagi mereka yang dulunya mungkin tidak terlalu menonjol atau tidak dianggap namun sekarang justru menjadi seorang yang berhasil. Namun dalam hal ini, keberhasilan tersebut hendaknya disampaikan dengan cara yang tepat agar dapat menjadi inspirasi bagi yang lain, dan bukan sebaliknya, malah menjadi ajang pamer hingga membuat peserta reuni yang kurang bernasib baik merasa minder dan terkucil.

6.Momen membangkitkan kenangan
Salah satu hal yang kerap terjadi pada saat reuni adalah membangkitkan lagi kenangan lama, terutama kenangan yang manis dan berkesan. Hal ini juga hendaknya disikapi dengan hati-hati, terutama jika masing-masing telah berumah tangga. Hati dan pandangan harus tetap dijaga. Jangan sampai, momen mengembalikan kenangan ini justru membangkitkan lagi getaran lama yang pernah ada terhadap seseorang di masa lalu dan bertemu kembali pada momen reuni.

7.Menjadi pasar baru dibisnis yang sedang dirintis
Tidak salah jika saat bertemu sahabat berujung-ujung promosi, menyodorkan katalog atau berbagi bisnis. Yang kemudian dilain hari saling membutuhkan dan bertukar. Biasanya kalau sesama sahabat ada potongan harga sendiri. Ada juga yang sengaja menjual produk MLM dengan harga miring hanya karena mengehar poin, kalau demi sahabat direlain harga murah.

Arah dan tujuan kembali dimusyawarahkan tentunya. Mengingatkan terus untuk istiqomah di jalan yang lurus juga penting, tidak meninggalkan sholat dan mencari nafkah dijalan halal lagi berkah. Minimal tak hanya bertemu tapi ada nilai dakwah. Semoga persahabatan tak hanya di dunia, semoga sampai surga.

Saturday 13 January 2018

Berlindung Dari Kedzaliman Tetangga

Berlindung Dari Kedzaliman Tetangga



Untuk ke sekian kali berganti tetangga, kebutuhan wajib bagi kami yang belum punya rumah.Mengontrak kamar sepetak di ibu kota tak semurah harga di kontrakan yang di pinggiran kota. 550 ribu perbulan dengan biaya listrik sendiri dan kamar mandi di luar untuk berjamaah. Jangan ditanya soal dapur, bisa tidur di tempat yang bersih sudah sangat-sangat bersyukur.

Kumandang adzan shubuh baru saja usai. Aku beranjak ke kamar mandi, dan kutemui plastik klip ukuran terkecil terapung diatas kloset. Sedikit curiga itu mematuki isi kepalaku. Ini yang pernah kulihat. Sebelumnya, ibu kos semalam mengungkapkan kegelisahanya tentang karakter penghuni baru dengan logat betawi nyablak kental, yang dicurigai mengkonsumsi barang haram. Kami yang tinggal disebelahnya percis merasakan ketidak nyamanan yang sangat. Dari tengah malam hingga pagi hari tetangga baru itu bertengkar, ada bunyi gaduh, kaki yang menjejak-jejak, tangis yang tersedu sedan, kata-kata kotor dan yang mengiris hati adalah suara tangis bocah yang pecah. "Ayah jahat mukulin mamah". Hati wanita yang tidak meleleh dengar kalimat tsb, terlebih aku sedang mengandung usia 4 minggu, anak pertama. Suamiku mengalihkan perhatian dengan menyetel musik secara kencang dan menutup jendela rapat-rapat. Namun, semakin lama nampaknya tidak ada perubahan. Sedang tetangga depan tidak nampak ada kegaduhan, ngakunya sendiri saat sekedar ngobrol iseng. Tapi, ditengah malam ada wanita datang, aku tidak melihat wanita itu, tapi sandal wanita itu ada di depan pintu. Hanya bertahan seminggu setelah mudik lebaran dan kedatangan tetangga kos baru, kami mengalah dan memilih pindah kos yang baru.

"Apapun, sebaiknya kita tidak ikut campur urusan mereka, kendati berniat baik melerai. Mereka orang sini, Betawi asli, takutnya wajah kita yang sudah dikenali bisa ikut tidak aman. Biarin aja, yang penting kita tidak mengganggu. Lihat saja tawuran yang hampir tiap Minggu terjadi" saran suami sebelum memutuskan pindah.

Kemudian, tempat yang baru dirasa cukup nyaman. Minimal lebih longgar meski sama di lantai 3. Tak lama berselang ada teriak dan tangis. Suara gaduh dari tubuh yang membanting lantai dan barang yang menggelinding. Ah, entah apa lagi. Aku sendiri, sementara suami sedang kerja. Tidak sekali saja, suara gedebag-gedebug sering terdengar dari balik pintu kamarnya. Ada suara, " Bodo" dari wanita secara berulang-ulang. Ada rengekan yang disusul sesenggukan.

Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Ibu hamil disarankan untuk tidak stress. "Assalamualayku......m", 3 kali sudah aku menguluk salam. Kemudian aku sebut nama penghuni kontrakan, baru lah dibukakan pintu. "Mba, suara wanita tidak boleh lebih keras dari lelaki, tolong saya sedang mengandung jadi ikut stress" sambil mengelus-elus perut. "iya mba" jawabnya singkat.

Sejak berstatus istri aku tidak lebih dari orang rumahan. Yang keluar rumah mencari makan terus kembali lagi. Setiap rumah tangga punya tangisnya masing-masing, aku pahami itu. Semestinya bisa menjaga hanya berdua saja yang tahu, tanpa ada orang yang tahu terlebih mengganggu tetangga. Entah yang keberapa kali tetangga yang mengomentari kegiatanku yang tak bepergian jauh, menghabiskan waktu di kamar. Biarlah, konon sunnahnya wanita berada di rumah. Lagi pula tidak jauh kegiatan di luar rumah adalah nongkrong bareng ibu-ibu di pinggir jalan.

emarin malam, kegaduhan itu datang lagi. Suara obrolan anak muda kekinian dan betawi nyablaknya. Ada ketawa-ketiwi tanpa dosa di tengah malam. Tetangga baru belum ada sebulan. Dari awal penampilan wanita muda itu terlalu seksi. Celana kurang bahan dan kaos tanpa lengan. Sebelum shubuh berkumandang baru tiba, kemudian sarapan di depan pintu sambil meniupkan asap rokok. Astaghfirullahal adziiim, aku membatin. Cobaan apa lagi, waktu itu anakku tertidur lelap. Sayangnya kemarin malam, anakku rewel, sering terbangun dan menangis. Ya, anakku sensitif mendengar suara gaduh jika tidur. Dengan kekuatan dan kesabaran emak-emak yang memuncak aku menegurnya. Kebetulan pintunya masih terbuka lebar, ada 3 wanita sedang merawat wajah berbusana minim disana, "Mba, tolong sih suaranya dikecilin, ada anak kecil". Setelah itu, pintu mereka ditutup dan tak terdengar lagi suara.

Beda lagi dengan ibu gembul berambut keriting yang tinggalnya di depan rumah. Hampir tiap keluar kontrakan sedang mengoceh. Seperti warta berita siaran langsung, tiap kali mengumpat. Berkata kotor tanpa arah. Hehe maklum, dia orang stress karena ditinggal suami selingkuh saat hamil. Kebencian terhadap suami dan selingkuhannya sering terucap tanpa kendali. Begitu juga bapa paruh baya berkepala plontos dan bercelana kolor, kaos oblong berteriak ala rock tiap pagi, siang dan sore. Wajar mereka tidak waras. Setiap hari aku berjumpa dengan mereka, tetapi tidak mengganggu.

Mungkin ini yang disebut selemah-lemahnya iman. Ketika melihat sebuah kemungkaran jika tidak menegurnya, paling tidak mendoakan untuk kebaikannya. Sudah hampir 4 bulan disini, semua warga kontrakan muslim, namun sayang tak kujumpai mereka menjemur mukena, sarung dan sajadah selama itu. Sebagai tetangga, kami berusaha untuk berbuat baik, menyapa seadanya dan tidak mengganggu. Tidak menggeser jemuran seenaknya, dan tidak menggunakan fasilitas umum untuk keperluan pribadi. Astaghfirullahal adziim, kami pun tak luput dari dosa. Sungguh, kami berdoa untuk dipupuk sabar dan dilindungi dari tetangga yang dzalim.

Satu-satunya alasan bertahan adalah kebersamaan kami seatap, ada aku, suami dan Mika buah hati. Lebih dari doa yang tercurah untuk menjaga kebersamaan kami. Semoga semakin cepat Allah memperkenankan kami bisa membangun rumah sendiri di kampung halaman, tanah kelahiran. Tempat kembali penuh kedamaian dan cinta kasih. Mengisi hari tua dekat dengan mbah kakung dan mbah putri anak-anak.




Wednesday 10 January 2018

Tak Cukup Doa Untuk Mendidik Anak Sholeh

Tak Cukup Doa Untuk Mendidik Anak Sholeh


 Robbiy habliy minashshoolihiiin
(Ya Allah, anugerahkan kami anak-anak yang sholeh)

Doa itu tak hanya diucapkan usai 5 waktu, bahkan setiap kapan pun aku menciumi ubun-ubunnya yang masih berdenyut dan pipinya yang chuby. Sebagai orangtua baru tentu harus banyak belajar dan memupuk sabar. Sebab, awal fase ini baru belum ke tahap menuju remaja apalagi dewasa. Bayiku bernama Qismika Misha Shafana, usia 9 bulan. Sekarang sedang aktif-aktifnya merangkak dan merambat. Sudah pandai memegang, memungut benda besar atau kecil.

Sejak baru dilahirkan, aku membiasakan usai magrib mengaji juz amma. Beberapa surat terakhir dijuz 30. Begitu pun saat mengandungnya, hanya 6 kali hatam Alquran, padahal target awal 9  kali hatam. Bayiku memang tidak mendengar adzan oleh papahnya usai keluar dari alam rahim. Adzan dari toa masjid yang berkumandang ia dengar, tepat pukul 04.15 fajar tiba dan tak lama adzan shubuh bergema.


Sadar, tak cukup doa untuk mendidik dan menghasilkan anak sholeh/sholehah. Ada kesuritauladanan yang harus diprioritaskan. Bagaimana seorang anak yang baik jika dari keluarga yang tidak mencontohkan kebaikan.

Sadar, seorang ibu adalah madrasah utama bagi anak. Harus cerdas, minimal banyak membaca. Pintar juga tak melulu soal nilai akademis yang unggul, melainkan mengerti, paham dan menerapkan akhlakul karimah itu juga wajib

Harus, sejak dini. Aku mengajaknya menemani wudhu, melihat kedua orangtuanya sholat. Dengan lucunya Mika mengejar sajadah saat kami bergantian sholat. Mika menirukan kami gerakan sujud dan ruku. Begitu pula saat mengajarinya berdoa, usai sholat melafalkan doa untuk kedua orang tua dan doa untuk kebaikan di dunia dan akhirat berikut terjemahnya secara lantang. Ini memang secara tidak langsung agar mudah diingat jika sering mendengar, meskipun belum tahu huruf.

Meniru gerakan rukuk

Mengenalkan bertutup kepala. Itu juga, pernah suatu ketika aku menggendong anakku "Mau kemana lo botak?" ujar ibu muda yang sedang nongkrong di teras. Lemas raga ini. Aku cukup membisu. Entah aku yang baper atau ibu muda itu memang kurang kontrol bicaranya. Eh, tapu ibu yang mana sih anaknya dikatain, meskipun benar adanya 😑 Sungguh, ini bukan alasan menutup kepala atau pun berhijab. Sudah jelas di Alquran mewajibkan wanita untuk menutup auratnya. Ya, perlahan sedari dini memperkenalkan. Awalnya jemari mungilnya menarik-narik, lama-lama jadi terbiasa.

Begitu pun mengenalkan doa-doa saat akan beraktifitas. Seperti makan, tidur, keluar rumah dll. Ini juga berdoa dengan lantang, tidak ada maksud riya atau pamer. Dan tak kalah penting membiasakan untuk mengawali sesuatu dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah.


Niatan yang dibarengi dengan ikhtiar berharap akan menuai hasil. Doa sudah melangit dan terus melangit, usaha juga tak kenal habis. Tinggal tawakkal menyerahkan sepenuhnya atas keputusan Allah. Hasbunallohu wanimal wakiil nimal maula wanimannadhiir.
Doa usai sholat



Wednesday 3 January 2018

Kembang Api yang Berbeda





Duar duar duar
Suara yang sama namun beda durasi. Bercerita dari kisah malam pergantian tahun yang membandingkan kehidupan sehari-hari di ranah konflik. Ini bukan Aleppo atau konflik Suriah yang menjadi buah bibir dimata dunia. Sekedar pertikaian antar pemuda yang berlarut-larut dari masa ke masa. Eh, ini bukan sekedar, ini adalah konflik yang berkepanjangan yang tidak pernah tahu kapan tuntasnya. Dari usia balita hingga aki-aki atau pun nini-nini sudah paham, suara dentuman mercon yang memecah langit berulang-ulang pertanda tawuran dimulai. Aku cukup mengintipnya dari balik jendela, kalau bukan di jalan Paris, Baladewa, Galur, Narada atau Kampung Rawa dan lingkungan Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Ini satu wilayah kecamatan Johar Baru. Namun sejak bulan juni 2017 jembatan ditutup permanen dari arah Kampung Rawa dan jalan Narada, tawuran tak lagi melewati Kampung Rawa. Kalau pun ada, suara dentuman mercon terdengar jauh dan tidak jauh di kawasan Tanah Tinggi.

Selanjutnya ada suara hentakan-hentakan kaki yang melaju dibarengi teriakan. Ada barang pecah belah yang sengaja dipecahkan, biasanya boyol-botol. Aku memang belum melihat sepenuhnya, tapi teriakan umpatan, saling berkejaran mereka pernah terekam dari mata telanjang ini. Didaerah pertempuran tertutup bagi siapapun yang tak ikut. Waktu penyerangan paling sering dini hari, diatas pukul 01.00 hingga menjelang shubuh. Beberapa kali juga sore hari menjelang magrib dikumandangkan. Secara tanggap polisi dengan sirine membubarkan disertai hujan gas air mata. Nah, ketika orang-orang pernah merasakan gas air mata untuk membububarkan demontrasi, aku merasakan pedihnya mata dan hidung bersin-bersin usai tawuran usai. Ya, itu juga dulu, saat baru pindah kontrakan dan usia kandunganku masih muda.
2017 menjad ibu dari Qismika Misha Shafana


Reaksi masyarakat yang terbiasa membuat aku pun demikian. Faktor ekonomi, pendidikan rendah, miskin spiritual, kurang sentuhan kasih sayang, padat penduduk yang melebihi kapasitas wilayah berpengaruh pada SDM itu sendiri. Beberapa sumber menceritakan, tawuran tsb alih-alih mengalihkan perhatian polisi saat barang haram masuk. Yang ada biar mereka biar, cukup mereka.

Malam tahun baru ini diajak makan bersama oleh keluarga pak Udin. Berkumpul bersama ditemani saudara-saudaranya dan dua anaknya yang lucu. Menyengaja sebelum pukul 00.00 WIB kami pulang ke kontrakan sendiri, sebab bayi mungilku sudah terlalu ngantuk, sementara suara televisi, obrolan mengganggu nyenyak tidurnya. Kami terbiasa tidur dengan lampu yang gelap dan suara yang senyap. Tak lagi melihat bertubi-tubi ditembaki dentuman kembang api yang bermekaran seperti tahun lalu. Menjaga lelap tidur anakku lebih utama. Kupeluk tubuh kecilnya, sebab sering kaget mendengar bunyi keras didekatnya. Termasuk saat bersin, jika sedang tidur bisa tetiba nangisnya pecah.

Malam tahun baru yang kedua bersama suami. Romantis malam tahun baru 2016 yang lalu ialah ketika ia memelukku dari belakang sambil mengelus-elus perutku yang membuncit. Kami saling bercanda menerka-nerka jenis kelamin dan memcoba memberi nama calon buah hati. 2017 ini kami sudah bertiga di atas kasur tipis yang ngepas untuk bertiga. Ada celoteh bayi yang menggemaskan, tingkahnya yang aktif dan lincah semakin membuat warna di kotak kamar kecil ini. Harapan dan doa melangit tak cukup sekali. Kami pun melangitkan doa lebih dari tembakan kembang api yang sangat semarak dari saat tahun baru. Semoga segala-galanya baik dan baik segala-galanya, semoga tahun ini rezeki halal dan berkah terus mengalir. Anak yang tumbuh sehat, cerdas, pintar dan sholehah. Bisa membangun rumah sederhana aamiin