Friday 25 January 2019

Pasar Slumpring, Pasar Kuno Yang Kekinian

Pasar Slumpring, Pasar Kuno Yang Kekinian


Menjelang akhir tahun 2018 kemarin, baru saja tiba di kampung halaman, eh keluarga dari suami mengajak kami jalan-jalan. Pasar Slumpring di desa Cempaka,Bumijawa, Tegal. Pasar ini sudah setahun berjalan yang diresmikan bupati alm. H. Entus. Letaknya diatas sumber mata air bulak.



Berkonsep mengusung konvensional, tradisional dan instagramable. Pasar ini mengharuskan pengunjung membeli dengan menukar uang rupiah dengan koin. Slumpring sendiri diambil dari nama kulit bambu yang menutupi rosan bambu, biasanya berwarna coklat muda. Satu koin dihargai Rp. 2500 dan hanya buka di hari Ahad dan hari-hari tertentu. Letaknya yang berada ditengah rumpun-rumpun bambu membuat teduh dan rindang disekelilingnya. Pasar ini menjual jajanan tradisional juga lengkap dengan peralatan yang kuno. Seperti kendi  dari tanah liat, piring dari rotan, gelas dari tanah liat dsb.




Begitupun para penjual, berseragam kebaya brokat hitam, berkerudung hijau dan bawahan batik. Pasar ini selalu bersih, sebab petugas kebersihan yang berkalung (sing resik-resik) selalu sigap membersihkan kotoran. Para pengunjung disuguhi alunan musik bambu yang dipersembahkan remaja-remaja setempat. Mereka tergabung dalam Grup Musik Amuba, dengan memainkan alat musik dari tanaman beruas seperti angklung, kentongan, seruling, dan lainnya. musik yang dibawakan langsung membuat syahdu suasana. Beralaskan tikar sambil makan ditemani live musik suasana makin asik dan ceria bareng orang tercinta.


Adapun makanan tradisional yang dijual antara lain serabi, oyek, ocar-acir, nasi jagung, nasi ketan dsb. Untuk minuman ada cendol, bandrek dll. Aku sendiri memilih makanan atas referensi mams mertua. Memilih sega ponggol dengan hidangan nasi merah berlauk sayur daun singkong, oseng kacang, gudeg, sambel hijau dan ikan asin. Jangan tanya rasanya, manja banget dilidah pengin nambah hehe. Walau pun sebebarnya sudah kenyang, ups. Untuk minumnya es pasar slumpring dengan menukar 2 koin. Minuman warna hijau rasa pandan campur kacang ijo dan agar-agar menyejukkan tenggokan.



Ingat yak, di hari libur ngantrinya ampun. Rela datang hanya memenuhi rasa penasaran dan memenuhi kebutuhan sosmed juga. Dibalik cerita ngantri koin ini ada cerita inspiratif. Mama mertua mengambil inisiatif membeli banyak koin untuk dijual kembali. Dengan meraih untung gopek perkoinnya, warga mau saja dari pada mengantri lama dan capek. Mama memang jago soal bisnis dan memang berotak bisnis hehe