Wednesday 19 February 2020

Merawat Konten Kreator Pemula


Melewati proses yang tidak sebentar, apalagi baru seumur hitungan jari purnama. Sabar dan terus mencoba menyajikan yang terbaik. Latihan dan terus latihan. Itulah suamiku, yang sedang merawat konten cover lagu di channel Andy Herman. Malam-malam dilalui dengan menghafal lagu, kunci gitar, belajar improve. Mengulang dan mengulang lagi.

Bahkan buah hati kami, saat ditanya papah sedang apa, jawabnya nyanyi cinta 😀usianya 3 tahun bulan depan. Kami tinggal dikontrakan lantai 3 dan 4. Lantai 3  untuk tidur dan lantai 4 untuk bekerja. Terganggu dan berisik, iya terkadang. Setidaknya bukan tetangga yang terganggu. Sebab yang kami tinggali bangunan paking tinggi diantara yang lain. Pekerjaaan utama sablon manual. Menjadi konten kreator itu mengisi waktu. Terkadang kerjaan banyak kadang pula sepi. Memanfaatkan waktu dan mencoba keberuntungan dengan ilmu yang didapat secara otodidak.

Lelah itu belum terbayar tuntas. Kepuasan itu ada saat banyak penonton yang menyukai. Meski belum banyak, terus dicoba. Memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil saat bernyanyi dan memetik gitar. Ketajaman telinga untuk menghindari noice, suara fals,  kepleset saat bergitar dll.

Persyaratan ketat youtube untuk bisa dimonetisasi membuat usaha lebih gigih. Yakni persyaratan 1000 subcriber dan 4000 jam tayang. Tidak mudah untuk orang biasa bisa mendapatkannya. Kami terlahir dari kampung yang jauh dari kota. Merantau bergaul dengan orang di perkampungan Jakarta yang padat penduduk. Sebagian orang, sayang jika membuka youtube karena menyedot banyak kuota. Sebagian lagi juga kurang uptodate tentang tekhnologi dsb.

Berbeda dengan channel youtube milik artis atau para pesohor. Mereka sudah memiliki nama dan popularitas di masyarakat. Dengan mudahnya masyarakat digiring untung kepo. 1000 subcriber dan 4000 jam tayang hal kecil dan ringan. Sambil selimutan usai video diupload saja langsung penonton datang sendiri.

Upaya ditempuh berbagi lewat sosial media di beranda atau pun story. Dari facebook, whatsapp, instagram sudah pengumuman. Bahkan tidak sedikit kami mengetuk pintu ke pintu teman dekat dan saudara untuk mensubcribe. Grup whatsapp, facebook  juga. Hasilnya, 5% menonton dan 0.5 mensubcribe.

Phillow talk bersama suami ada beberapa menambah subcriber seperti saran yang dicari digoogle. Salah satunya menggunakan aplikasi tertentu atau membelinya. Suamiku tak menyetujui, nenurutnya lebih baik mendapatkan subcriber yang alami saja. Buat apa subcriber hantu, nanti belum tentu bisa menonton. Lebih baik sabar dan terus menyuguhkn yang terbaik dikonten. Secara otomatis penonton akan bisa menilai dan menyukai tanpa keterpaksaan.

Menikmati proses dan terus merawatnya. Konten kreator pemula bak memelihara benih tanaman, harus dipupuk, disirami secara rutin. Menanti berbuah itu hasil dan diupayakan sejak sekarang dan seterusnya.  Berharap iseng-iseng yang menghasilkan. Hobi yang membawa keberuntungan. Masih ada 10 bulan lagi, semangat!!

Silakan menikmati
https://youtu.be/FRL1xNZASQc

No comments: