Tuesday 13 October 2020

Bukan Piknik Dimasa Pandemi




Untuk ke tiga kalinya 3 bocil ini perjalanan jauh. November tahun lalu acara Om Wildan wisuda di Jogja. Juni akhir kemudian om Wildan menikah di Magelang dan kemarin di puncak pandemi akhir September ke Pati, tilik bayi tante Iin.


Bukan tanpa khawatir, tak cukup berbekal doa. Bermasker pasti, walau kadang copot pasang 😁 ada gerah, makan, sholat. Dalam hati terus berprotokol istighfar, minimal menenangkan diri dan menghindari kepanikan. Emak, bapa, Tante Ani dan kedua buah hatinya Amanda dan Marisa juga kami. Ala kulli haal sehat hingga kini.


Aku menyebutnya bukan piknik di kala pandemi. Silaturrohmi, itu yang paling tepat. Menjajaki kota Pati yang berdekatan dengan kota ukir. Perjalanan yang melewati tol kali kangkung via tegal - Semarang  lumayan menyingkat waktu. Dari Bumiayu menuju tol ke Tegal butuh waktu 2 jam. Lalu menembus tol dengan kecepatan 120km/jam, sangat cepat. Sedang, keluar tol perjalanan melewati Kudus, Demak, Pati, Juwana, Puncel. Untungnya, jalan datar bukan naik turun. 


Ajakan 'ngembun' dari om Mintono dibalas antusias. Menuju pantai di Goa Manik, masuk daerah Jepara. Sekitar menempuh perjalanan 20 menit dari rumah. Pagi yang mendung disambut matahari yang malu-malu keluar dari peraduannya. Debur ombak terus menggerus bibir pantai. Gemuruhnya membuat Mika takut. 


Mika masih ingat diperjalanan saat melihat gunung kapur. "Mamah itu ada lavanya?", "enggak ada sayang" jawabku. Kemudian di pantai Mika bertanya lagi, "Mamah, nanti lavanya tumpah ke pantai, takut" ini yang membuat Mika takut mandi di pantai. Memilih menjauh, mendekati padang rumput ilalang yang dimakan gerombolan domba. 



Aku melihat emak dengan rona bahagia. Mantai kali ini emak terlihat lepas. Meski tak memceburkan diri ke air. Emak asik menikmati pasir, berjalan menyusuri  pantai, berbagai pose didepan kamera dengan senang hati dll


Masa pandemi membuat banyak objek wisata ditutup. Anjuran pemerintah, yang mengkhawatirkan penularan virus corona. Berada di pantai hanya ada kami sekeluarga serasa privat pantai. Bangku-bangku kosong, tidak ada satupun pedagang. Namun, perawatan tetap berjalan, pagi itu banyak petugas kebersihan menyapu dan berlalu lalang membawa sampah. 


No comments: